NEWS TNG – Pernahkah kamu membayangkan hidup dalam kesunyian? Sebuah dunia tanpa suara tawa, musik, atau bahkan bisikan orang terkasih. Bagi sebagian orang, ini adalah realita pahit yang menghambat mereka berinteraksi, belajar, dan meraih impian.
Di Kota Tangerang, realita ini menjadi perhatian serius Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Untuk itu, mereka meluncurkan sebuah inisiatif luar biasa yang bertujuan mengembalikan "suara" bagi mereka yang membutuhkan.
BAZNAS Tangerang Hadirkan Solusi Nyata
Pada Senin, 15 September 2025, Baznas Kota Tangerang secara resmi memperkenalkan program "Bantu Mustahik Mendengar". Program ini bukan sekadar bantuan biasa, melainkan sebuah jembatan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu yang mengalami gangguan pendengaran.
Peluncuran ini menandai komitmen Baznas dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk program-program yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Mereka percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang.
Ketua Baznas Kota Tangerang, Aslie Elhusyairy, menjelaskan bahwa program penyediaan alat bantu dengar (ABD) ini adalah wujud kepedulian mendalam terhadap para mustahik. Mereka adalah saudara-saudari kita yang kesulitan berinteraksi dan beraktivitas karena masalah pendengaran.
"Gangguan pendengaran seringkali menjadi hambatan besar dalam aktivitas sehari-hari, pendidikan, dan kesempatan kerja," ujar Aslie. Ia menambahkan, kondisi ini pada akhirnya dapat memperburuk kondisi ekonomi mereka, menciptakan lingkaran setan kemiskinan dan isolasi.
Mengapa Pendengaran Itu Penting? Lebih dari Sekadar Suara
Bayangkan seorang anak sekolah yang tidak bisa mendengar penjelasan guru, atau seorang pekerja yang kesulitan memahami instruksi. Gangguan pendengaran bukan hanya soal tidak bisa mendengar, tapi juga tentang terputusnya koneksi dengan dunia luar.
Dampaknya bisa sangat luas, mulai dari kesulitan berkomunikasi, isolasi sosial, hingga hambatan dalam meraih pendidikan dan pekerjaan yang layak. Hal ini tentu saja memengaruhi kepercayaan diri dan kesejahteraan mental mereka.
Program "Bantu Mustahik Mendengar" hadir sebagai jawaban atas tantangan ini. Baznas ingin memastikan bahwa masalah pendengaran tidak lagi menjadi penghalang bagi mustahik untuk meraih potensi terbaik mereka.
Tujuh Penerima Manfaat, Tujuh Kisah Harapan Baru
Untuk tahap awal, program ini menyasar tujuh penerima manfaat yang telah melalui proses verifikasi ketat dari Baznas Kota Tangerang. Pemilihan ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Ketujuh penerima manfaat ini memiliki latar belakang yang beragam. Ada anak-anak sekolah yang membutuhkan bantuan agar bisa fokus belajar, lansia yang ingin kembali mendengar celotehan cucu, dan individu usia produktif yang berjuang mencari nafkah.
"Ketujuh penerima manfaat ini terdiri dari anak-anak sekolah, lansia, dan individu usia produktif," papar Aslie. Keragaman ini menunjukkan bahwa masalah pendengaran bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia.
Proses verifikasi yang dilakukan Baznas tidak main-main. Para penerima manfaat juga diwajibkan melengkapi surat keterangan medis dari rumah sakit sebagai bukti otentik kebutuhan mereka akan alat bantu dengar. Ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas program.
Bantuan Komprehensif: Bukan Sekadar Alat, Tapi Pendampingan Penuh
Aslie Elhusyairy menegaskan bahwa bantuan yang diberikan Baznas tidak hanya sebatas pemberian alat bantu dengar semata. Program ini dirancang sebagai paket komprehensif yang mencakup berbagai tahapan penting.
Pertama, ada pemeriksaan audiometri oleh tenaga medis profesional. Ini adalah langkah krusial untuk mendiagnosis tingkat dan jenis gangguan pendengaran secara akurat. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar penentuan alat bantu dengar yang paling sesuai.
Setelah diagnosis, dilanjutkan dengan penyediaan dan pemasangan alat bantu dengar yang telah disesuaikan. Setiap alat dipilih dan diatur secara personal agar benar-benar pas dan nyaman bagi penggunanya, memaksimalkan efektivitas pendengaran.
Tidak berhenti di situ, Baznas juga menyediakan edukasi dan pendampingan tentang cara penggunaan dan perawatannya. Ini sangat penting agar penerima manfaat bisa menggunakan alat dengan benar, merawatnya agar awet, dan mengatasi potensi kendala awal.
Dampak Nyata: Mengembalikan Suara, Membuka Pintu Kesempatan
Dengan bantuan ini, diharapkan para penerima manfaat dapat kembali mendengar dengan jelas. Ini bukan hanya tentang menangkap suara, tapi juga tentang kemampuan untuk berkomunikasi lebih baik, berinteraksi tanpa hambatan, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
"Dengan bantuan ini, para penerima manfaat dapat kembali mendengar dengan jelas, meningkatkan komunikasi, dan meraih kesempatan yang lebih baik dalam hidup," tambah Aslie. Sebuah harapan besar yang kini berada di genggaman mereka.
Seorang anak yang tadinya kesulitan belajar kini bisa mengikuti pelajaran dengan baik, seorang lansia yang merasa terisolasi kini bisa kembali bercengkrama dengan keluarga, dan seorang dewasa produktif kini punya peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan. Ini adalah dampak nyata dari program "Bantu Mustahik Mendengar".
Program ini membuktikan bahwa zakat, infak, dan sedekah memiliki kekuatan transformatif. Dana yang terkumpul dari masyarakat disalurkan kembali untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dalam kehidupan mustahik.
Ayo, Bersama Wujudkan Kesejahteraan!
Inisiatif Baznas Kota Tangerang ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi dan kepedulian dapat menciptakan dampak besar. Mereka tidak hanya memberikan alat, tetapi juga mengembalikan martabat dan harapan bagi mereka yang membutuhkan.
Semoga program "Bantu Mustahik Mendengar" ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak lagi mustahik di Kota Tangerang. Mari kita dukung Baznas dalam setiap langkah mereka untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Dengan setiap sumbangan yang kita berikan, kita turut menjadi bagian dari kisah-kisah inspiratif seperti ini. Kita membantu mengubah sunyi menjadi penuh warna, dan membuka pintu kesempatan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan.
Penulis: Ifan R
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 15, 2025
