NEWS TNG– Sore itu, Senin, 29 September 2025, Kota Tangerang beneran diuji! Hujan deras yang mengguyur tanpa ampun, ditambah angin kencang yang bikin ngeri, langsung melumpuhkan sejumlah titik vital. Dampak paling parah? Jelas di kawasan Karawaci dan Periuk yang langsung jadi sorotan utama.
Bukan cuma genangan banjir yang meluas ke mana-mana, tapi insiden pohon tumbang juga bikin suasana makin kacau. Kerugian material jelas tak terhindarkan, dan yang paling bikin pusing, akses jalan utama jadi terganggu parah. Warga pun dibuat was-was dan bertanya-tanya, ada apa dengan cuaca kali ini?
Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa, Ratusan KK Terdampak Serius!
Bayangkan saja, banjir dengan ketinggian sekitar 60 cm langsung merendam Perumahan Taman Cibodas, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk. Kejadian ini dilaporkan sekitar pukul 15.57 WIB, saat banyak warga mungkin baru pulang kerja atau sedang beraktivitas. Genangan air setinggi itu tentu saja bukan hal sepele.
Air bah ini bukan cuma membanjiri jalanan warga, tapi juga langsung berdampak pada sekitar 203 Kepala Keluarga (KK). Mereka harus berhadapan dengan air yang masuk ke rumah, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan berpotensi merusak barang-barang berharga. "So sad" banget melihat kondisi seperti ini.
Tidak hanya di Taman Cibodas, air juga menggenangi Jembatan Alamanda setinggi 30 cm, bikin pengendara harus ekstra hati-hati. Perum Duta Indah juga ikut terendam setinggi 20 cm. Ini menunjukkan betapa luasnya cakupan banjir yang melanda wilayah Periuk.
Sementara itu, wilayah lain seperti Jalan Raya Merdeka di Kecamatan Karawaci, serta area depan GOR dan Pasar Lama di Kecamatan Tangerang, juga tak luput dari genangan. Ketinggian air bervariasi antara 20-40 cm, cukup untuk bikin kendaraan mogok dan lalu lintas jadi auto macet parah. Warga yang melintas di area ini harus memutar otak mencari jalur alternatif, atau pasrah terjebak kemacetan panjang.
Ngerinya! Pohon Tumbang Timpa Kendaraan, Jalanan Auto Lumpuh Total
Selain banjir, insiden pohon tumbang juga jadi momok tersendiri. Yang paling bikin "gak habis pikir" adalah kejadian di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Karawaci. Di sana, dilaporkan terjadi tiga insiden beruntun yang bikin jalanan benar-benar lumpuh total.
Pertama, di area Ruko Victoria Park, sebuah pohon tumbang menimpa satu unit mobil. Bisa dibayangkan betapa kagetnya pemilik mobil dan warga sekitar saat melihat kejadian itu. Untungnya, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian material pasti tak terhindarkan.
Tak jauh dari situ, tepatnya di depan Sugih Jaya, kejadian serupa terulang. Kali ini, pohon tumbang yang lebih besar menimpa satu unit truk dan satu unit mobil Brio secara bersamaan. Pemandangan ini langsung bikin akses jalan di sana benar-benar terputus, alias lumpuh total. Kendaraan lain yang ingin melintas harus memutar balik atau mencari jalur lain yang mungkin juga sudah padat.
Kondisi ini tentu saja bikin pusing tujuh keliling bagi para pengendara dan warga sekitar. Proses evakuasi kendaraan yang tertimpa dan pembersihan pohon tumbang pasti memakan waktu, menambah daftar panjang masalah yang harus dihadapi Kota Tangerang sore itu.
Tidak hanya di Karawaci, pohon tumbang juga terjadi di Kecamatan Cibodas. Kali ini, area parkir kantor kecamatan setempat jadi sasarannya, merusak beberapa kendaraan roda dua yang terparkir. Ini menunjukkan betapa kuatnya hembusan angin yang menyertai hujan deras tersebut.
Di Perum Aster RW13, sebuah pohon tumbang juga dilaporkan menimpa kabel listrik. Kejadian ini berpotensi menyebabkan pemadaman listrik di area tersebut, menambah ketidaknyamanan bagi warga yang sudah terdampak banjir dan cuaca ekstrem. Listrik padam di tengah badai? "Dih, lengkap sudah!"
Respons Cepat BPBD dan Imbauan Waspada dari Pemerintah Kota
Melihat situasi yang genting ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, langsung bergerak cepat. Ia mengatakan bahwa tim dari UPT Cibodas dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) segera diterjunkan ke lokasi-lokasi pohon tumbang. Mereka bertugas untuk melakukan penanganan darurat, mulai dari evakuasi "bangkai" pohon hingga menyingkirkan kendaraan yang tertimpa.
Proses evakuasi ini tentu bukan perkara mudah. Dibutuhkan alat berat dan koordinasi yang baik agar jalanan bisa segera dibuka kembali. Kehadiran tim gabungan ini menunjukkan kesigapan pemerintah kota dalam merespons bencana alam yang datang tiba-tiba.
Mahdiar juga tak lupa memberikan imbauan penting kepada seluruh warga Kota Tangerang. "Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi," ujarnya, seperti dilansir sebuah situs berita lokal. Peringatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan ajakan serius agar kita semua lebih peka terhadap kondisi lingkungan.
Cuaca ekstrem yang melanda ini bisa jadi sinyal dari alam agar kita lebih peduli. Kesiapan menghadapi bencana, mulai dari menyiapkan tas siaga bencana hingga mengetahui jalur evakuasi, menjadi sangat krusial. "Gak habis pikir" kalau kita masih abai dengan potensi bahaya di sekitar.
Kejadian banjir dan pohon tumbang ini adalah pengingat keras bagi kita semua. Pentingnya sistem drainase yang baik, pemeliharaan pohon-pohon di tepi jalan, dan kesadaran masyarakat akan bahaya cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan. Semoga Kota Tangerang bisa segera pulih dan lebih siap menghadapi tantangan alam di masa depan.
Disunting oleh: S. Reja
Terakhir disunting: September 29, 2025
















