Terbongkar! 4 Rahasia Kuliner Wapres Gibran: Dari Blusukan Jajan Kaki Lima Hingga Bisnis Martabak Sultan!

Tammy

Balon foil emas berbentuk angka empat mengkilap dengan refleksi cahaya.
Memasuki tahun 2024, Gibran Rakabuming Raka merayakan ulang tahun sekaligus mengemban jabatan Wakil Presiden.

NEWS TNG – Hari ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merayakan ulang tahunnya. Di balik kesibukan politiknya yang padat, ternyata ada sisi lain Gibran yang menarik perhatian banyak orang: jejak kulinernya yang unik dan beragam. Dari blusukan ke warung-warung sederhana hingga sukses membangun kerajaan bisnis makanan, perjalanan Gibran di dunia kuliner memang patut diulik lebih dalam.

Sebelum namanya melambung di kancah politik sebagai putra Presiden Joko Widodo dan kini menjabat Wapres 2024-2029, Gibran sudah lebih dulu dikenal sebagai ‘foodie’ sejati sekaligus pebisnis kuliner handal. Sosoknya kerap terlihat mencicipi makanan tradisional di berbagai daerah, sekaligus menjadi otak di balik beberapa brand kuliner populer. Penasaran apa saja fakta menarik di balik selera makan dan kiprah bisnisnya? Yuk, kita bongkar satu per satu!

1. Blusukan Kuliner: Wapres Gibran Hobi Jajan Kaki Lima?

Siapa sangka, di balik jabatannya sebagai Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka punya selera makan yang merakyat banget. Ia sering terlihat blusukan, bukan cuma untuk urusan politik, tapi juga demi mencicipi jajanan kaki lima dan makanan tradisional yang otentik. Gibran tidak segan menyambangi pasar, warung pinggir jalan, atau bahkan penjual jajanan sederhana.

Tanpa banyak protokol yang ribet, Gibran santai saja menikmati nasi liwet Solo yang legendaris, menyeruput hangatnya wedang ronde, atau bahkan ngopi di Kopi Asiang Pontianak yang terkenal. Momen-momen Gibran jajan seperti ini sering banget viral di media sosial, lho. Hal ini bikin publik melihatnya sebagai pejabat yang dekat dengan rakyat, menunjukkan bahwa makanan sederhana pun bisa dinikmati semua kalangan.

Kebiasaan uniknya ini kerap jadi sorotan positif, sebab ia menampilkan sosok pejabat yang jauh dari kesan kaku. Citra ‘merakyat’ ini makin kuat, lho, lewat hobinya berburu kuliner lokal. Cara ini juga dianggap efektif memperkuat citra dirinya yang mudah dijangkau, lewat makanan sederhana yang bisa dinikmati semua kalangan masyarakat.

2. Meja Makan Politik: Obrolan Santai Bareng Pejabat Lewat Hidangan

Selain blusukan ke warung pinggir jalan, Gibran juga sering memanfaatkan momen makan bersama para pejabat maupun dalam acara kenegaraan. Ini bukan sekadar jamuan formal biasa, melainkan ajang untuk mencairkan suasana dan membangun komunikasi yang lebih santai. Makanan seringkali menjadi media ampuh untuk membuka obrolan dan mempererat hubungan.

Pernah, Gibran terlihat makan siang bareng Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, menunya sederhana tapi menggugah selera: mie bakso, nasi dendeng balado, dan tumis daun pepaya. Momen seperti ini menunjukkan bahwa makanan bisa jadi jembatan diplomasi yang efektif di dunia politik. Obrolan ringan di meja makan seringkali terasa lebih santai dan produktif daripada pertemuan formal yang penuh protokol.

Gibran kerap terlihat membaur dalam obrolan ringan sambil menyantap hidangan bersama para tamu penting. Nuansa santai ini seolah menunjukkan bahwa makanan juga bisa jadi media komunikasi yang ampuh di dunia politik. Jadi, bagi Gibran, kuliner bukan cuma urusan perut, tapi juga strategi jitu membangun hubungan, baik dengan masyarakat maupun dengan para pejabat negara.

3. Gizi dan UMKM: Visi Gibran untuk Pangan Rakyat

Gibran tak cuma doyan makan, tapi juga punya visi besar soal isu pangan yang lebih luas. Ia sering banget menekankan pentingnya penyediaan menu bergizi, terutama buat anak-anak dan pelajar di seluruh Indonesia. Dari pemikiran inilah lahir program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang kini jadi sorotan banyak pihak.

Uniknya, Gibran juga punya pandangan progresif terkait pelibatan UMKM lokal dalam program ini. Ia mendorong agar para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah bisa menjadi bagian dari penyedia menu bergizi tersebut. Dengan begitu, tidak hanya kesehatan generasi muda yang diperhatikan, tetapi juga roda ekonomi masyarakat kecil ikut berputar dan diberdayakan.

Pandangan ini menunjukkan perhatiannya pada dua aspek sekaligus yaitu gizi dan pemberdayaan ekonomi. Gibran pun kerap mencontohkan bagaimana warung makan lokal bisa menjadi mitra strategis dalam program pemerintah. Ini adalah pendekatan yang cerdas, menggabungkan solusi masalah gizi dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat. Keren, kan?

4. Jejak Bisnis Kuliner: Dari Katering Pernikahan Sampai Martabak Kekinian

Jauh sebelum namanya melambung di dunia politik, Gibran Rakabuming Raka sudah lebih dulu dikenal sebagai seorang pengusaha kuliner sejati. Ia memulai jejaknya dengan mendirikan Chili Pari, sebuah usaha katering pernikahan yang sukses besar dan berkembang pesat di Solo. Dari sana, terlihat jelas kalau Gibran memang serius dan punya insting bisnis yang tajam di dunia makanan.

Kesuksesan awal Chili Pari menjadi modal penting baginya untuk merambah ke berbagai brand kuliner lain yang lebih hits dan kekinian. Siapa yang tak kenal Markobar atau Martabak Kota Baru? Martabak dengan topping kekinian yang inovatif ini sempat viral banget di kalangan anak muda dan menjadi fenomena tersendiri. Markobar berhasil mengubah citra martabak menjadi hidangan yang modern dan digemari.

Tak berhenti di situ, Gibran juga meluncurkan brand minuman Goola, serta beberapa lini lain seperti Mangkokku hingga Pasta Buntel. Bisnis-bisnisnya ini tidak ia kelola sendiri secara detail, melainkan dipercayakan pada orang-orang handal dan terpercaya, mulai dari adiknya Kaesang Pangarep hingga Chef Arnold Poernomo yang pernah digandengnya. Jadi, kalau soal kuliner, Gibran memang jagonya, baik sebagai penikmat yang merakyat maupun pebisnis ulung yang visioner!

Penulis: Tammy

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 1, 2025

Komentar Pembaca

pos terkait