NEWS TNG – Wadah plastik memang jadi andalan di dapur rumah tangga mana pun. Praktis, ringan, fungsional, dan tersedia dalam berbagai bentuk serta ukuran, menjadikannya pilihan favorit untuk menyimpan segala macam bahan makanan atau sisa hidangan. Tapi, siapa sangka, di balik kepraktisannya, ada bahaya mengintai yang mungkin belum kamu sadari.
Ternyata, tidak semua jenis makanan cocok disimpan di wadah plastik. Beberapa kandungan bahan makanan bisa bereaksi dengan plastik, menyerap zat kimia berbahaya, atau bahkan mempercepat proses pembusukan. Ini bukan cuma mitos, lho!
Kenapa Wadah Plastik Bisa Jadi Masalah?
Penelitian dari National Sanitation Foundation (NSF) mengungkap fakta mengejutkan. Makanan yang bersifat asam atau memiliki kandungan lemak tinggi berpotensi melepaskan sejumlah kecil zat berbahaya jika terlalu lama bersentuhan dengan wadah plastik. Zat kimia ini, seperti BPA atau ftalat, bisa berpindah ke makanan dan berisiko mengganggu kesehatan dalam jangka panjang.
Proses perpindahan zat kimia ini sering disebut chemical leaching. Ini bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk suhu, durasi penyimpanan, dan jenis makanan yang disimpan. Jadi, penting banget buat kita lebih cermat memilih wadah yang tepat untuk makanan tertentu.
5 Makanan yang Wajib Kamu Jauhkan dari Wadah Plastik
Demi kesehatanmu dan keluarga, yuk kenali 5 jenis makanan yang sebaiknya tidak disimpan di wadah plastik. Ini dia daftarnya!
1. Makanan Sisa yang Masih Panas
Siapa sangka, kebiasaan menyimpan makanan sisa yang masih panas langsung ke wadah plastik ternyata kurang tepat. Panas yang terjebak di dalam wadah plastik akan mempercepat proses chemical leaching, yaitu perpindahan zat kimia dari plastik ke makanan. Ini tentu berbahaya bagi tubuh.
Selain itu, uap panas yang terperangkap juga menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak lebih cepat. Alhasil, makanan jadi lebih cepat basi dan berisiko menyebabkan keracunan. Solusinya? Dinginkan dulu makanan sisa sampai benar-benar suhu ruang sebelum disimpan. Lebih baik lagi, gunakan wadah kaca atau stainless steel yang lebih aman.
2. Daging dan Seafood Mentah
Daging mentah, daging ayam, dan seafood secara alami membawa berbagai jenis bakteri. Menyimpan bahan-bahan ini di wadah plastik bisa menjebak kelembapan, yang justru akan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan kontaminasi silang di dalam kulkasmu. Cairan yang keluar dari daging mentah bisa merembes dan mengontaminasi makanan lain di sekitarnya.
Untuk menghindari risiko ini, sangat disarankan untuk menyimpan protein mentah dalam wadah kaca yang tertutup rapat. Atau, kamu bisa tetap menggunakan kemasan originalnya, asalkan wadah tersebut diletakkan di piring atau nampan agar cairan yang keluar tidak tercecer. Ini penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan di kulkas.
3. Buah dan Sayur Asam
Buah dan sayur yang memiliki sifat asam, seperti tomat, aneka buah jeruk (lemon, jeruk nipis), dan buah berry, bisa bereaksi dengan material plastik. Reaksi ini bukan hanya bisa mengganggu rasa asli dari buah dan sayur tersebut, tapi juga berpotensi melepas bahan kimia berbahaya dari plastik ke makananmu.
Agar kesegaran dan keamanan konsumsinya terjaga, lebih baik simpan buah dan sayur asam ini di wadah kaca atau keramik dengan tutup yang kedap udara. Alternatif lain, kamu bisa menggunakan kantong khusus yang memiliki lubang atau sirkulasi udara. Ini akan membantu menjaga kualitas dan menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
4. Makanan Berminyak atau Berlemak
Makanan lain yang sebaiknya kamu hindari dari wadah plastik adalah yang memiliki kandungan minyak atau lemak tinggi. Contohnya keju, mentega, selai kacang, atau aneka saus. Lemak dalam makanan ini bisa bertindak sebagai pelarut, menarik dan menyerap bahan kimia dari plastik seiring waktu.
Selain risiko penyerapan zat kimia, makanan berlemak juga cenderung menempel kuat di permukaan wadah plastik. Ini akan membuatnya sulit dibersihkan dan meninggalkan noda atau bau yang membandel. Wadah kaca adalah pilihan terbaik untuk menyimpan makanan berminyak atau berlemak karena tidak bereaksi dengan minyak dan sangat mudah dibersihkan.
5. Makanan Fermentasi atau Berkarbonasi
Punya kimchi, acar, atau minuman berkarbonasi? Hindari menyimpannya dalam wadah plastik. Makanan dan minuman jenis ini menghasilkan gas selama proses fermentasi atau karena kandungan karbonasinya. Gas yang menumpuk di dalam wadah plastik bisa menciptakan tekanan berlebih.
Akibatnya, wadah plastik bisa melengkung, retak, bahkan bocor. Tentu ini akan merusak makananmu dan membuat dapur jadi berantakan. Gunakan stoples atau wadah kaca yang memang dirancang khusus untuk menyimpan produk fermentasi dengan aman. Wadah kaca lebih kuat menahan tekanan dan tidak akan bereaksi dengan kandungan asam dari makanan fermentasi.
Jadi, Gimana Dong Solusinya?
Melihat daftar di atas, mungkin kamu jadi berpikir dua kali untuk menggunakan wadah plastik. Tapi jangan panik! Kamu tidak perlu langsung membuang semua wadah plastik di rumah. Kuncinya adalah lebih cermat dan bijak dalam penggunaannya.
Investasi pada wadah penyimpanan yang lebih aman seperti wadah kaca, stainless steel, atau keramik adalah langkah cerdas untuk kesehatan jangka panjang. Selain lebih aman, wadah-wadah ini juga lebih tahan lama dan mudah dibersihkan. Pastikan juga untuk selalu memeriksa label pada wadah plastikmu, cari yang bertuliskan "BPA-free" atau "food-grade" untuk mengurangi risiko.
Yuk, mulai sekarang lebih cermat dalam memilih wadah penyimpanan makanan. Kesehatan itu mahal, lho! Dengan sedikit perubahan kebiasaan di dapur, kita bisa menjaga diri dan keluarga dari bahaya tersembunyi yang mungkin selama ini tidak kita sadari.
Penulis: Tammy
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 1, 2025