
NEWS TANGERANG– Sobat News Tangerang, pernah ga sih ngerasa iri lihat teman udah punya rumah sendiri sementara kamu masih numpang di rumah ortu atau masih ngontrak? Apalagi kalau lihat story Instagram mereka yang lagi pamer rumah baru lengkap dengan caption “Alhamdulillah, rumah pertama di usia 27”. Bikin hati cenat-cenut kan? Nah, buat kamu yang lagi merencanakan beli rumah di Tangerang, kota satelit yang jadi incaran banyak anak muda Jakarta, artikel tips membeli rumah di Tangerang ini bisa jadi panduan jitu.
Baca Juga: 250 Rumah Gratis Buat MBR di Tangerang, Siap Huni Oktober 2025!
Tangerang memang lagi naik daun. Lokasinya strategis dekat Jakarta, harga propertinya masih terjangkau, dan fasilitasnya makin lengkap. Tapi jangan sampai gegabah, Sob! Beli rumah bukan seperti beli gadget yang kalau bosan tinggal dijual terus ganti. Ini investasi jangka panjang yang perlu pertimbangan matang. Berikut 11 tips membeli rumah di Kota Tangerang yang wajib kamu simak.
Tangerang itu luas, Sob! Ada Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan. Masing-masing punya karakteristik berbeda:
Pahami dulu karakteristik tiap wilayah sebelum menentukan area yang cocok dengan kebutuhan dan budget kamu.
Jangan tergiur harga murah tapi status tanah bermasalah. Di Tangerang, masih ada beberapa kawasan dengan status tanah yang tidak jelas. Pastikan properti incaranmu memiliki:
Jika ragu, kamu bisa menggunakan jasa notaris atau konsultan properti untuk melakukan pengecekan legal.
Tangerang memang dekat Jakarta, tapi kemacetan bisa jadi masalah serius. Sebelum membeli rumah, cek dulu:
Pro tip: Coba commuting dari lokasi rumah ke tempat kerjamu pada jam sibuk untuk merasakan langsung berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan.
Tangerang punya beberapa area yang rawan banjir, terutama yang dekat dengan sungai Cisadane. Sebelum membeli:
Jangan cuma percaya omongan marketing developer yang bilang “di sini anti banjir!” Lakukan riset sendiri, Sob!
Banyak yang lupa kalau membeli rumah bukan cuma bayar harga rumahnya saja. Ada tambahan biaya yang perlu kamu siapkan:
Komponen Biaya | Persentase/Estimasi |
---|---|
DP Rumah | 10-20% dari harga properti |
Biaya KPR | 1-2% dari plafon KPR |
Biaya Notaris | 1% dari harga properti |
BPHTB | 2,5% dari (harga properti – NJOPTKP) |
Biaya Balik Nama | 0,5% dari harga properti |
Biaya Renovasi | 10-30% dari harga properti (jika diperlukan) |
Jangan lupa juga perhitungkan cicilan KPR yang ideal tidak lebih dari 30% penghasilan bulananmu.
Di Tangerang banyak developer properti, mulai dari yang besar sampai yang kecil. Untuk meminimalisir risiko:
Developer terpercaya mungkin menawarkan harga lebih tinggi, tapi kamu bisa lebih tenang soal kualitas bangunan dan after-sales service.
Rumah adalah tempat kamu akan menghabiskan sebagian besar waktu, jadi pastikan layoutnya sesuai kebutuhan:
Rumah dengan desain dan layout yang baik akan lebih nyaman ditinggali dan memiliki nilai jual lebih tinggi di masa depan.
Tangerang masih terus berkembang, jadi penting untuk mempertimbangkan rencana pengembangan wilayah:
Rumah di area yang sedang atau akan dikembangkan biasanya mengalami kenaikan nilai yang signifikan dalam beberapa tahun.
Banyak bank menawarkan program KPR dengan keunggulan berbeda:
Ingat: Cicilan terendah tidak selalu menjadi pilihan terbaik jika jangka waktunya terlalu panjang.
Selain cicilan KPR, perhatikan juga biaya hidup di area rumah barumu:
Living cost yang tinggi bisa membuat beban finansialmu bertambah signifikan, jadi perhitungkan dengan baik.
Jangan pernah membeli rumah hanya berdasarkan brosur atau virtual tour. Lakukan survei fisik:
Semakin banyak kamu survei, semakin kecil kemungkinan kamu menyesal dengan pilihanmu.
Beberapa kawasan di Tangerang yang sedang berkembang pesat dan menjadi incaran pembeli properti:
Setiap area punya kelebihan dan kekurangan, sesuaikan dengan kebutuhan dan budgetmu.
Berapa rata-rata harga rumah di Tangerang saat ini? Harga rumah di Tangerang bervariasi tergantung lokasi dan spesifikasinya. Untuk rumah tipe 36 di pinggiran Tangerang bisa dimulai dari Rp 400 jutaan, sementara di kawasan premium seperti BSD atau Alam Sutera bisa mencapai Rp 1,5 miliar ke atas.
Apakah investasi properti di Tangerang masih menjanjikan? Ya, dengan pengembangan infrastruktur yang terus berlanjut, properti di Tangerang masih memiliki potensi kenaikan nilai yang baik, terutama di kawasan yang dekat dengan akses transportasi publik.
Apa saja dokumen yang perlu disiapkan untuk pengajuan KPR? Dokumen standar meliputi KTP, Kartu Keluarga, NPWP, slip gaji atau bukti penghasilan, rekening koran 3-6 bulan terakhir, dan dokumen pendukung lainnya sesuai kebijakan bank.
Apa bedanya membeli rumah dari developer langsung versus secondary? Membeli dari developer biasanya memberikan pilihan cicilan bertahap, rumah dalam kondisi baru, dan kadang bonus-bonus menarik. Sementara rumah secondary biasanya siap huni, lokasi sudah jelas, dan kadang bisa nego harga lebih fleksibel.
Nah, Sobat News Tangerang, itulah 11 tips membeli rumah di Kota Tangerang yang bisa jadi pegangan kamu. Ingat, membeli rumah itu komitmen finansial jangka panjang, jadi jangan gegabah. Analisis dengan kepala dingin, jangan tergiur iming-iming promo atau tekanan FOMO karena teman-teman sudah pada punya rumah.
Kamu punya pengalaman unik waktu hunting rumah di Tangerang? Atau ada tips tambahan yang belum disebutkan? Yuk, share di kolom komentar!
#PropertyTangerang #TipsMembelihRumah #RumahIdaman #InvestasiPintar #TangerangHits
Penulis: Santika Reja
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Mei 5, 2025