Felicia Victoria: Belanda-Betawi, Fakta Naturalisasi!
NEWS TANGERANG– Dunia sepak bola putri Indonesia kembali diselimuti semangat baru! Salah satu dari empat pemain naturalisasi asal Belanda, Felicia Victoria de Zeeuw, ternyata membawa kabar istimewa. Ia memiliki darah Betawi yang kuat, lantaran salah satu leluhurnya lahir dan besar di Jakarta.
Fakta menarik ini diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum, Widodo. Menurutnya, nenek Felicia, yang bernama Felicia Adele Kuhuwael, adalah kelahiran Jakarta.
Nenek Felicia lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1940. Inilah yang membuat Felicia, yang berdarah Belanda, juga memiliki keturunan Indonesia. Sayangnya, Widodo tidak menjelaskan secara lebih rinci silsilah lengkap nenek Felicia yang berdarah Betawi tersebut.
Perjalanan Karier Gemilang Felicia
Sebagai seorang gelandang serang, Felicia telah menorehkan karier yang cukup cemerlang di Belanda. Ini bukan pemain sembarangan!
Pada musim 2021/2022, Felicia sudah dipromosikan ke Tim U-16. Lalu, di musim 2022/2023 dan 2023/2024, ia naik kelas ke Tim U-19.
Puncaknya, pada musim 2024/2025 mendatang, Felicia akan berlaga bersama Tim Senior ADO Den Haag, klub papan atas di Liga Level 1 Belanda.
Proses Naturalisasi dan Harapan Timnas Putri
Widodo menjelaskan bahwa Felicia bersama tiga pemain lainnya telah melewati serangkaian pertimbangan ketat sebelum menjalani proses naturalisasi. Pertimbangan tersebut datang dari Komisi III dan X DPR RI.
Aspek penting yang menjadi penilaian adalah adanya DNA keturunan warga Indonesia serta prestasi yang telah ditorehkan di dunia sepak bola. Setelah melalui penilaian mendalam, keempat pemain putri ini akhirnya dinyatakan layak untuk dinaturalisasi.
Naturalisasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi individu berprestasi yang memiliki ikatan dengan Indonesia. Tujuannya tentu untuk membela tanah air di kancah olahraga.
Dengan hadirnya empat kekuatan baru ini, Widodo sangat berharap sepak bola putri Indonesia bisa semakin maju. Ia optimis Timnas Putri akan mampu mencetak lebih banyak prestasi gemilang di masa depan.
Tiga Srikandi Naturalisasi Lainnya
Sebelum Felicia, pemerintah juga telah menaturalisasi tiga pemain sepak bola putri asal Belanda lainnya untuk memperkuat Timnas Indonesia. Mereka juga memiliki akar Indonesia yang kuat:
Ada Emily Julia Frederica Nahon, seorang bek tengah. Garis keturunan Indonesianya berasal dari sang nenek yang lahir di Bogor, Jawa Barat. Pada musim 2023/2024, Emily telah dipromosikan ke Tim U-19 ADO Den Haag (Level 1 Belanda) dan sering bermain di Tim Senior.
Selanjutnya, ada kiper andal bernama Iris Joska de Rouw. Ia memiliki darah keturunan Indonesia karena neneknya lahir di Lumajang, Jawa Timur. Saat ini, Iris tengah meniti karier bersama klub Belanda, Sparta Rotterdam.
Terakhir, ada Isa Guusje Warps. Garis keturunan Indonesianya berasal dari neneknya yang berdarah Padang. Saat ini, Isa aktif bermain untuk klub NAC Breda.
Dengan tambahan amunisi berkualitas ini, prospek Timnas Sepak Bola Putri Indonesia tampak semakin cerah. Semoga mereka bisa membawa nama harum bangsa di kancah internasional!
Ringkasan
Felicia Victoria de Zeeuw, salah satu dari empat pemain naturalisasi asal Belanda untuk Timnas putri Indonesia, memiliki darah Betawi karena neneknya lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1940. Sebagai gelandang serang, Felicia memiliki karier cemerlang di Belanda dan akan berlaga di Tim Senior ADO Den Haag pada musim 2024/2025. Proses naturalisasinya didasarkan pada keturunan Indonesia dan prestasi di dunia sepak bola.
Selain Felicia, tiga pemain putri lain yang dinaturalisasi adalah Emily Julia Frederica Nahon (keturunan Bogor), Iris Joska de Rouw (keturunan Lumajang), dan Isa Guusje Warps (keturunan Padang). Naturalisasi ini merupakan komitmen pemerintah untuk membuka kesempatan bagi individu berprestasi yang memiliki ikatan dengan Indonesia. Diharapkan kehadiran mereka dapat memajukan sepak bola putri Indonesia dan meraih lebih banyak prestasi di kancah internasional.
Penulis: Santika Reja
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Juni 11, 2025
