Geger Kalibata: Dukun Pengganda Uang Abal-abal Ini Ternyata Tukang Pijat, Rekannya Sendiri Ikut Kena Tipu Parah!

Dyandra

Dua pria berpeci bertukar bingkisan berupa sajadah dan Al-Quran.
Ilustrasi: Perlengkapan ritual yang diduga digunakan 'Romo' untuk menipu korban.

NEWS TNG – Jakarta, 17 September 2025 – Dunia maya dan warga Kalibata baru-baru ini dihebohkan dengan drama penipuan dukun pengganda uang yang penuh plot twist. Kasus yang melibatkan pria berinisial H alias Romo (45) ini bukan cuma bikin geleng-geleng kepala para korbannya, tapi juga sukses menipu partner in crime-nya sendiri! Bayangkan, penipu ulung ini ternyata cuma tukang pijat biasa yang modalnya jubah dan dupa.

Drama Dukun Pengganda Uang Kalibata Makin Panas!

Awalnya, Romo alias H ini dikenal sebagai "dukun sakti" yang konon bisa melipatgandakan uang dolar AS dan rupiah. Dengan penampilan meyakinkan, lengkap dengan jubah, dupa, beras, dan berbagai perlengkapan ritual, ia berhasil membius banyak korban di Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan. Siapa sangka, di balik aura mistisnya, Romo hanyalah seorang tukang pijat biasa yang pandai berakting.

Kepala Unit Reserse Mobile Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Polisi Bima Sakti, mengungkapkan fakta mengejutkan ini pada Rabu, 17 September 2025. "Dari hasil pemeriksaan, Romo sebenarnya tukang pijat. Tapi saat beraksi, ia meyakinkan korban dengan berpakaian seperti orang pintar," jelas AKP Bima. Modus operandinya memang terencana, membuat para korban percaya bahwa ia memiliki kekuatan supranatural.

Partner In Crime Ikut Kena Kibul? Kok Bisa!

Yang bikin kasus ini makin ngakak adalah fakta bahwa Romo tidak hanya menipu para korbannya, tapi juga partner kerjanya sendiri. Pria berinisial W (45), yang bertugas menyediakan dolar AS dan rupiah palsu untuk aksi Romo, ternyata juga jadi korban penipuan. Janjinya mendapat upah Rp5 juta, tapi Romo cuma memberinya Rp200 ribu!

"Kenyataannya, tersangka W hanya diberi Rp200 ribu, padahal perjanjiannya mendapat Rp5 juta," kata AKP Bima Sakti. Ini jelas bikin W meradang. Bagaimana tidak, sudah capek-capek menyediakan uang palsu, eh jatahnya dipangkas habis-habisan oleh si "dukun" abal-abal itu.

W yang merasa ditipu mentah-mentah oleh Romo, pun tak tinggal diam. Ia terus-menerus menagih sisa jatahnya yang dipangkas. Kekesalan W ini akhirnya menjadi salah satu kunci bagi polisi untuk membongkar seluruh jaringan penipuan ini. Ibarat pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga, dan kali ini, si penipu malah menipu sesama penipu.

Jejak Uang Palsu dan Buronan Misterius

Dalam penyelidikan, W mengaku mendapatkan pasokan uang palsu dari seorang pria berinisial U. Nah, si U ini sekarang jadi target utama polisi dan masih dalam pengejaran. Keberadaan U sangat penting untuk mengungkap jaringan peredaran uang palsu yang lebih besar.

"Betul, W kesal jatahnya dikurangi. Ada inisial U sebagai sumber uang palsu, tapi masih kita kejar," tegas AKP Bima. Polisi kini bekerja keras untuk melacak jejak U, berharap bisa membongkar akar masalah dari peredaran uang palsu yang digunakan dalam aksi penipuan ini. Kasus ini memang seperti benang kusut yang perlahan mulai terurai.

Akhir Drama: Romo dan W Berakhir di Balik Jeruji

Kini, drama penipuan dukun pengganda uang di Kalibata ini berakhir di kantor polisi. Romo dan W sama-sama telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Mata Uang dan pasal penipuan. Ini menjadi pelajaran pahit bagi keduanya, bahwa kejahatan, sekecil apapun, pasti akan terungkap.

Ironisnya, Romo yang awalnya berusaha meyakinkan orang lain dengan tipu daya, kini harus menghadapi kenyataan pahit di balik jeruji besi. Begitu pula W, yang niatnya mencari keuntungan instan, malah ikut terseret dalam pusaran hukum dan menjadi korban penipuan rekannya sendiri. Sebuah akhir yang tidak terduga untuk kisah yang penuh intrik ini.

Pelajaran dari Kasus Ini: Jangan Mudah Tergiur Janji Manis!

Kasus dukun pengganda uang di Kalibata ini menjadi pengingat penting bagi kita semua. Di era digital ini, tawaran "jalan pintas" untuk kaya mendadak seringkali bertebaran, baik secara langsung maupun di media sosial. Namun, hampir semua tawaran semacam itu adalah penipuan belaka.

Jangan mudah tergiur dengan janji-janji manis yang terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Selalu kritis dan logis dalam menyikapi setiap tawaran yang datang. Kekayaan sejati datang dari kerja keras, kejujuran, dan kesabaran, bukan dari trik sulap atau praktik perdukunan abal-abal. Mari kita lebih waspada agar tidak menjadi korban selanjutnya dari para penipu berkedok "orang pintar" seperti Romo ini!

Penulis: Dyandra

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 24, 2025

Komentar Pembaca

pos terkait