NEWS TANGERANG– Mataram, 29 Agustus 2025 – Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, seorang anggota kepolisian, kini semakin menunjukkan titik terang yang bikin "gak habis fikir." Istrinya, yang juga berprofesi sebagai Polwan, turut diperiksa oleh Kepolisian Resor Lombok Barat. Perkembangan ini tentu saja menambah pelik dan menarik perhatian publik.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, di Mataram pada Jumat, mengonfirmasi bahwa istri Brigadir Esco adalah salah satu dari puluhan saksi yang telah dimintai keterangan. Ini menjadi langkah signifikan dalam upaya mengungkap misteri di balik kematian tragis tersebut.
"Sudah ada puluhan, sekitar 23 orang yang diperiksa," kata Kombes Syarif. Mereka yang diperiksa meliputi orang pertama yang menemukan jasad, rekan kerja almarhum, dan tentu saja, sang istri yang berprofesi sebagai Polwan. Penyelidikan ini dilakukan secara menyeluruh dan mendalam.
Pemeriksaan Intensif: Ada Apa di Balik Kematian Brigadir Esco?
Meskipun begitu, Kombes Syarif memilih untuk tidak membeberkan hasil detail dari pemeriksaan puluhan saksi tersebut kepada publik. Ia menegaskan bahwa penanganan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan yang sangat krusial.
"Karena ini masih berjalan di tahap penyelidikan, jadi nanti saja kami sampaikan perkembangan," ujarnya. Pihak kepolisian ingin memastikan semua informasi terkumpul dan terverifikasi dengan baik sebelum disampaikan ke khalayak luas.
Penyelidikan tidak berhenti sampai di situ. Polisi bahkan tidak menutup kemungkinan akan ada pemeriksaan tambahan terhadap para saksi. Apalagi, mereka juga meminta dukungan dari Bareskrim Polri untuk meretas ponsel atau telepon seluler milik Brigadir Esco.
"Nantinya hasil analisis ponsel akan kami sesuaikan lagi dengan keterangan saksi-saksi," jelas Kombes Syarif. Data dari ponsel pribadi almarhum diharapkan bisa menjadi kunci penting untuk membuka tabir gelap di balik kematiannya.
Ngeri! Autopsi Ungkap Dugaan Penganiayaan
Awalnya, penemuan jasad Brigadir Esco pada Minggu, 24 Agustus, memicu berbagai spekulasi dan pertanyaan di tengah masyarakat. Namun, hasil autopsi tim dokter forensik RS Bhayangkara Mataram mengubah segalanya.
Autopsi tersebut mengindikasikan adanya tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan Brigadir Esco tewas. Fakta ini tentu saja sangat mengejutkan dan mengubah arah penyelidikan secara drastis, dari dugaan awal menjadi kasus kriminal.
Beranjak dari temuan mengerikan tersebut, penyelidikan kini difokuskan pada penelusuran peran pelaku yang diduga menganiaya Brigadir Esco. Polisi bertekad untuk mengungkap siapa dalang di balik kejadian keji ini dan menyeretnya ke meja hijau.
Kasus Jadi Sorotan: Komitmen Polda NTB Ungkap Kebenaran
Kombes Syarif menegaskan bahwa penanganan kasus kematian Brigadir Esco ini sudah menjadi atensi serius dari Polda NTB. Ini bukan sekadar kasus biasa, mengingat almarhum adalah seorang anggota kepolisian yang tewas secara tragis.
"Yang pastinya, kami akan maksimal. Karena kasus ini dapat atensi publik," ujarnya. Pihak kepolisian berkomitmen penuh untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi Brigadir Esco serta keluarganya.
"Semoga apa yang kami lakukan ini bisa mendapatkan titik terang. Mohon waktu untuk bisa mengungkap ini. Polres dan Polda akan berusaha," tambahnya, meminta kesabaran dan dukungan dari masyarakat. Kasus ini memang butuh waktu untuk diurai secara tuntas.
Kronologi Penemuan Jasad yang Bikin Merinding
Jasad Brigadir Esco kali pertama ditemukan oleh warga sekitar lokasi pada Minggu, 24 Agustus, sekitar pukul 11.30 Wita. Lokasinya berada di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Lombok Barat.
Kondisi jasad saat ditemukan cukup memprihatinkan: terlentang dengan leher terjerat tali yang terikat pada sebatang pohon kecil. Informasi penemuan ini dengan cepat menyebar ke tengah masyarakat hingga sampai ke pihak kepolisian.
Atas temuan tersebut, jasad Brigadir Esco segera dievakuasi dan kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara teliti. Identitas Brigadir Esco terungkap dari pakaian yang dikenakan dan barang-barang miliknya.
Handphone, jam tangan, hingga kunci kendaraan roda dua ditemukan dalam kantong celananya. Semua petunjuk ini menjadi bagian penting dalam puzzle penyelidikan yang sedang berlangsung, dilansir sebuah situs berita. Kasus ini masih terus bergulir, dan publik menanti kejelasan dari pihak kepolisian. Semoga keadilan segera terungkap untuk Brigadir Esco.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 4, 2025