NEWS TANGERANG– Kasus penculikan dan pembunuhan sadis yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu sebuah bank pelat merah di Cempaka Putih, akhirnya mulai menemukan titik terang. Publik dibuat geger dengan kabar ini, dan kini, polisi telah berhasil meringkus 15 orang yang diduga terlibat dalam skenario keji tersebut. Ngerinya, peran mereka sudah dibagi dalam klaster-klaster kejahatan yang terstruktur.
Drama di Balik Penculikan Bos Bank
Momen kelam itu terjadi pada Rabu, 27 Agustus 2025, pukul 09:29 WIB. Awalnya, kasus ini diselimuti misteri yang bikin banyak orang bertanya-tanya. Bagaimana bisa seorang kepala cabang bank diculik dan kemudian ditemukan tak bernyawa?
Polisi bergerak cepat, dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebanyak 15 orang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ini bukan sekadar kasus biasa, melainkan kejahatan terencana yang melibatkan banyak pihak.
Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Rahim, Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, membeberkan detail yang bikin kita semua melongo. Para pelaku ini dibagi dalam empat klaster kejahatan yang berbeda. Ini menunjukkan betapa rapi dan terorganisirnya aksi mereka.
"Satu aktor intelektual, dua klaster yang membuntuti, tiga klaster yang menculik, dan empat klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban," jelas AKBP Abdul Rahim. Pembagian peran ini bikin kita gak habis pikir, seolah ini adalah adegan dalam film kriminal.
Misteri Motif yang Masih Diselidiki
Hingga kini, pemeriksaan terhadap para tersangka masih terus dilakukan secara intensif. Motif utama di balik aksi sadis ini menjadi fokus utama penyelidikan. Para tersangka saat ini ditahan di Markas Polda Metro Jaya untuk pendalaman lebih lanjut.
"Yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka 15 orang ya. Masih pendalaman," tambahnya. Jadi, kita semua masih harus bersabar menanti motif sebenarnya yang mungkin akan bikin kita lebih terkejut lagi.
Kronologi Kejadian yang Bikin Merinding
Mohamad Ilham Pradipta, korban dalam kasus ini, tewas secara tragis. Sebelum jasadnya ditemukan, ia diduga kuat diculik terlebih dahulu. Rekaman kamera CCTV menjadi bukti kunci yang merekam detik-detik korban diangkut paksa oleh beberapa orang.
Saat itu, pada 20 Agustus 2025, korban sedang melakukan meeting secara offline dengan pihak Lotte Grosir di Lotte Grosir Pasar Rebo. Momen inilah yang dimanfaatkan para pelaku untuk melancarkan aksinya. So sad, pertemuan bisnis berubah menjadi petaka.
Jasad Mohamad Ilham Pradipta ditemukan keesokan harinya, pada 21 Agustus 2025. Lokasinya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi jasadnya sangat tragis, dengan tangan dan kaki terikat, serta mata dilakban. Ini jelas menunjukkan kekejaman yang luar biasa dari para pelaku.
Siapa Saja yang Terlibat? Dalangnya Bikin Melongo!
Polda Metro Jaya memang mantap bos dalam mengungkap kasus ini. Mereka berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat. Beberapa nama dan perannya sudah mulai dibeberkan ke publik.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Dwi Hartono (DH), seorang pengusaha bimbingan belajar online. Ia disebut-sebut sebagai salah satu aktor intelektual di balik kejahatan ini, bersama dengan YJ, AA, dan C. Dih, siapa sangka seorang pengusaha bimbel bisa terlibat dalam skenario sekeji ini? Ini benar-benar bikin melongo dan gak habis pikir!
Selain para aktor intelektual, ada juga nama-nama lain yang berperan sebagai pelaku penculikan. Mereka adalah AT, RS, RAH, dan RW alias Eras. Mereka inilah yang diduga kuat menjadi eksekutor lapangan dalam aksi penculikan tersebut.
Kasus ini masih terus bergulir, dan kita semua menantikan kejelasan motif serta detail lengkap dari seluruh peran para tersangka. Semoga keadilan segera ditegakkan untuk Mohamad Ilham Pradipta dan keluarganya. Jangan sampai kasus seperti ini terulang lagi, ya!
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 5, 2025