NEWS TANGERANG– Rabu, 10 September 2025 – Kota Tangerang kembali dihebohkan dengan aksi pencurian fantastis. Sebuah komplotan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok berhasil membobol rumah mewah di kawasan elite Lippo Karawaci, menggondol harta senilai Rp4,5 miliar. Kejadian ini sontak bikin geleng-geleng kepala, mengingat besarnya kerugian dan modus operandi yang terbilang nekat.
Aksi pencurian ini sebenarnya terjadi pada 25 Agustus 2025 lalu, namun detailnya baru terungkap setelah polisi berhasil meringkus sebagian pelaku. Rumah mewah yang jadi sasaran diketahui dalam kondisi kosong, memudahkan para pencuri melancarkan aksinya tanpa gangguan. Ngerinya, mereka berani masuk ke area perumahan yang dikenal ketat keamanannya.
Modus Operandi: Licik dan Terencana
Menurut keterangan Kapolres Metro Tangerang Kota, Komisaris Besar Polisi Raden Muhammad Jauhari, komplotan ini tidak bekerja sembarangan. Mereka memulai operasinya dengan menginap di sebuah hotel di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, sebagai basis perencanaan. Dari sana, mereka mulai memetakan target.
Pemilihan rumah korban dilakukan secara acak, menunjukkan bahwa mereka adalah pencuri profesional yang tidak memiliki target spesifik sebelumnya. Begitu rumah sasaran di Lippo Karawaci didapat, mereka langsung bergerak cepat. Memanjat pagar tinggi dan merusak pintu menjadi langkah awal yang mulus.
Setelah berhasil masuk, para pelaku langsung menuju kamar di lantai dua. Di sanalah mereka menemukan brankas yang menjadi target utama. Tanpa ragu, brankas itu dirusak dan seluruh isinya dikuras habis.
Harta Miliaran Rupiah Lenyap Sekejap
Kerugian yang dialami korban benar-benar fantastis, mencapai angka Rp4,5 miliar. Harta yang digondol bukan main-main, meliputi logam mulia, uang tunai dalam mata uang rupiah dan dolar, serta berbagai perhiasan berharga. Gak habis pikir, bagaimana mereka bisa membawa kabur barang sebanyak itu dalam waktu singkat.
Peristiwa ini tentu saja meninggalkan trauma mendalam bagi pemilik rumah. Bayangkan saja, pulang ke rumah dan mendapati harta benda senilai miliaran rupiah raib begitu saja. So sad!
Pelarian yang Terendus Polisi
Setelah berhasil menggasak harta korban, komplotan pencuri ini tidak buang waktu. Mereka bergegas kabur dari lokasi kejadian, naik taksi menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tujuannya jelas, melarikan diri dari Indonesia secepat mungkin.
Tiket pesawat tujuan Shanghai, Tiongkok, sudah mereka kantongi. Rencananya, mereka akan terbang pada tengah malam, berharap bisa lolos dari pantauan aparat keamanan. Namun, rencana matang mereka ternyata sudah tercium oleh pihak kepolisian.
Drama Penangkapan di Bandara
Polisi yang sudah mengendus pergerakan para pelaku langsung bergerak cepat. Tim gabungan dari Polres Metro Tangerang Kota segera meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta. Momen penangkapan pun berlangsung dramatis, seperti adegan di film-film laga.
Dua pelaku, Feng Shangwei (49) dan Huang Xiaobo (39), berhasil dibekuk saat hendak naik pesawat. Mereka tak berkutik di tangan petugas yang sigap. Penangkapan ini menjadi bukti kesigapan aparat dalam mengungkap kasus kejahatan, meskipun para pelaku sudah di ambang pintu pelarian.
Satu Buron Lolos, Interpol Bergerak
Sayangnya, dari tiga anggota komplotan, satu rekan mereka berinisial CW (40) berhasil lolos. CW sudah lebih dulu terbang ke Tiongkok sebelum polisi tiba di bandara. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi aparat penegak hukum.
Untuk memburu buronan CW, Polri kini bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dan Interpol. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan bisa segera membawa CW kembali ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pencarian internasional ini menunjukkan keseriusan polisi dalam menuntaskan kasus ini hingga tuntas.
Ancaman Hukuman Berat Menanti
Kedua pelaku yang tertangkap, Feng Shangwei dan Huang Xiaobo, kini sudah ditahan di Mapolres Metro Tangerang Kota. Mereka dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukuman yang menanti mereka tidak main-main, yaitu tujuh tahun penjara.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan elite, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Kejahatan bisa datang kapan saja, bahkan dari pihak yang tidak terduga. Mantap bos, semoga polisi bisa segera menangkap buronan yang tersisa dan memberikan keadilan bagi korban!
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 1, 2025