NEWS TANGERANG– Selasa, 26 Agustus 2025 – 16:25 WIB
Jakarta digemparkan dengan terkuaknya misteri di balik penculikan dan pembunuhan sadis Mohamad Ilham Pradipta (37), seorang Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih. Kasus yang sempat membuat publik bertanya-tanya ini kini mulai menemui titik terang, setelah aparat kepolisian berhasil menciduk belasan terduga pelaku.
Polda Metro Jaya, dengan sigap dan kerja keras, berhasil meringkus total 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji yang merenggut nyawa Ilham. Penangkapan besar-besaran ini menunjukkan keseriusan pihak berwajib dalam mengungkap tuntas kasus kriminal yang mengejutkan banyak pihak.
Misteri yang Terkuak: Penangkapan Besar-besaran
Operasi penangkapan dilakukan oleh dua tim berbeda dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Sembilan orang pertama berhasil dibekuk oleh Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan, menunjukkan betapa kompleksnya jaringan kejahatan ini. Sementara itu, enam pelaku lainnya diciduk oleh Subdit Reserse Mobile, melengkapi daftar panjang tersangka yang kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, mengonfirmasi jumlah penangkapan ini. "Ada 15 orang," tegas Ade Ary di Markas Polda Metro Jaya, mengisyaratkan bahwa penyelidikan telah mencapai babak penting. Penangkapan ini menjadi angin segar bagi keluarga korban dan masyarakat yang menantikan keadilan.
Siapa Saja yang Terlibat? Otak Intelektual Hingga Eksekutor
Meski detail peran masing-masing pelaku masih dirahasiakan demi kepentingan penyelidikan, beberapa nama dan perannya mulai dibeberkan. Yang paling mengejutkan adalah terungkapnya Dwi Hartono (DH), seorang pengusaha bimbingan belajar online, sebagai salah satu aktor intelektual di balik kejahatan ini. Bersama YJ, AA, dan C, mereka diduga menjadi dalang utama yang merencanakan aksi keji tersebut.
Selain para otak di balik layar, polisi juga berhasil mengidentifikasi pelaku penculikan. Mereka adalah AT, RS, RAH, dan RW alias Eras. Kelompok ini diduga kuat menjadi eksekutor lapangan yang menculik korban. Keterlibatan berbagai latar belakang pelaku, mulai dari pengusaha hingga individu lainnya, menambah kompleksitas dan drama dalam kasus kriminal ini.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menegaskan bahwa pihaknya bergerak dengan sangat hati-hati dan proporsional. Proses pemeriksaan yang mendalam membutuhkan waktu, mengingat banyaknya pelaku dan kemungkinan adanya motif serta jaringan yang lebih luas. Publik diminta untuk bersabar menanti pengungkapan detail lengkap dari kasus yang menghebohkan ini.
Detik-detik Tragis: Dari Penculikan Hingga Penemuan Jasad
Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas secara tragis, diduga kuat setelah diculik. Kisah pilu ini bermula pada 20 Agustus 2025, ketika korban sedang menghadiri sebuah pertemuan penting. Ilham saat itu tengah melakukan meeting secara offline dengan pihak Lotte Grosir di Lotte Grosir Pasar Rebo.
Momen mengerikan itu terekam jelas oleh kamera CCTV. Rekaman tersebut menunjukkan Ilham diangkut paksa oleh beberapa orang tak dikenal. Detik-detik penculikan itu menjadi bukti kunci yang mengarahkan polisi pada jejak para pelaku. Kejadian ini sontak memicu kekhawatiran dan pencarian besar-besaran.
Namun, harapan untuk menemukan Ilham dalam keadaan selamat pupus keesokan harinya. Pada 21 Agustus 2025, jasadnya ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi penemuan jasad korban sangat memilukan: tangan dan kakinya terikat, serta matanya dilakban. Pemandangan tragis ini semakin menegaskan betapa kejamnya aksi yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta.
Penyelidikan Lanjut: Polisi Masih Tutup Rapat Detail
Dengan 15 orang yang kini berada dalam genggaman polisi, proses penyelidikan terus berjalan intensif. Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi meminta masyarakat untuk memberikan waktu kepada tim penyidik. "Proses pemeriksaan membutuhkan waktu. Kami mohon bersabar," ujarnya, menandakan bahwa ada banyak informasi yang masih harus digali dan dikonfirmasi.
Penyelidikan kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN ini memang tidak mudah. Polisi harus menyatukan kepingan-kepingan bukti, menganalisis motif, dan memahami peran masing-masing dari belasan tersangka. Kompleksitas kasus ini menuntut ketelitian dan kehati-hatian agar semua fakta terungkap dengan jelas dan keadilan dapat ditegakkan.
Pengungkapan kasus ini menjadi bukti nyata komitmen aparat kepolisian dalam memberantas kejahatan, terutama yang melibatkan kekerasan dan pembunuhan. Masyarakat berharap agar semua pelaku, baik otak di balik kejahatan maupun eksekutor lapangan, mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan perbuatan mereka. Kisah tragis Mohamad Ilham Pradipta ini semoga menjadi pelajaran berharga dan peringatan bagi kita semua akan pentingnya keamanan dan keadilan.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 27, 2025