Seedbacklink affiliate
Hukum  

Geger Tegal! Gadis 25 Tahun Tewas Bersimbah Darah di Kos, Ngerinya Motif Pembunuhan Masih Misteri!

Massa menyalakan lilin mengelilingi spanduk 'TIDAK ADA SEPAK BOLA!!! SEHARGA NYAWA!!!'
Aksi menyalakan lilin oleh massa sebagai bentuk protes dan solidaritas terhadap korban tragedi sepak bola.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Kamis, 28 Agustus 2025 – 09:04 WIB

Kota Tegal digegerkan oleh sebuah peristiwa pembunuhan sadis yang mengguncang ketenangan warga. Seorang gadis muda ditemukan tewas mengenaskan di sebuah rumah kos, memicu kengerian dan pertanyaan besar di benak banyak orang. Insiden tragis ini terjadi pada Rabu, 27 Agustus 2025, di Jalan Brantas, Kelurahan Mintaregen, Kecamatan Tegal Timur, yang kini menjadi lokasi fokus penyelidikan polisi.

Korban diketahui bernama Sumiati, yang akrab disapa Okta, berusia 25 tahun. Ia adalah warga Desa Cipelem, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tubuh Okta ditemukan tergeletak bersimbah darah tepat di depan rumah kos yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Pemandangan mengerikan ini sontak membuat warga sekitar panik dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

Kronologi Kejadian Mencekam

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, Okta meregang nyawa akibat tusukan pisau yang fatal. Luka-luka parah ditemukan di bagian leher dan dadanya, mengindikasikan serangan yang brutal dan tanpa ampun. Diduga kuat, sebelum akhirnya terkapar tak berdaya, korban sempat berupaya menyelamatkan diri.

Okta diperkirakan berlari keluar dari kamar kosnya, berharap bisa meminta pertolongan dari warga sekitar. Namun, luka-luka yang terlalu parah membuatnya tak sanggup bertahan. Ia pun terjatuh dan tergeletak di depan pintu kosnya, mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis dan menyisakan duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya.

Identitas Korban dan Detik-detik Terakhir

Sumiati alias Okta, di usia yang masih sangat muda, harus menghadapi takdir yang begitu kejam. Kehadirannya di Tegal, jauh dari kampung halamannya di Brebes, kini hanya menyisakan cerita pilu. Sosoknya yang dikenal sebagai penghuni kos di Jalan Brantas, kini menjadi pusat perhatian dalam kasus pembunuhan yang menggemparkan ini.

Detik-detik terakhir Okta yang penuh perjuangan untuk hidup, terekam dalam noda darah di lantai depan kos. Sebuah upaya terakhir yang sayangnya tidak berhasil menyelamatkan nyawanya. Kejadian ini benar-benar membuat siapa saja yang mendengarnya merasa "ngeri" dan "gak habis pikir" mengapa hal sekejam ini bisa terjadi.

Gerak Cepat Polisi Ringkus Terduga Pelaku

Begitu laporan pembunuhan diterima, tim kepolisian dari Polres Tegal Kota langsung bergerak cepat. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) segera dilakukan dengan cermat untuk mengumpulkan bukti-bukti penting. Tak butuh waktu lama, berkat kesigapan petugas, seorang pria terduga pelaku berhasil diringkus.

Pria berinisial TS, warga Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, ditangkap di dalam rumah kos korban. Penangkapan yang cepat ini menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus. Dari dalam kamar kos Okta, polisi juga mengamankan sebilah pisau dapur yang diduga kuat menjadi senjata yang digunakan TS untuk menghabisi nyawa korban. Kuat dugaan, penikaman sadis itu terjadi di dalam kamar sebelum korban sempat berlari keluar.

Misteri Motif di Balik Pembunuhan Sadis

Kasat Reskrim Polres Tegal Kota, AKP Eko Setiabudi, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan di Jalan Brantas, Mintaragen. Ia juga mengonfirmasi bahwa terduga pelaku yang berjenis kelamin laki-laki telah diamankan. "Benar ada terjadi pembunuhan di Jalan Brantas, Mintaragen. Untuk pelaku sudah kami amankan," ujar AKP Eko Setiabudi kepada awak media.

Namun, hingga saat ini, motif di balik pembunuhan keji ini masih menjadi misteri yang dalam. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan intensif untuk mengungkap alasan di balik tindakan brutal TS. Pertanyaan besar menggantung di udara: Apa yang mendorong pelaku melakukan perbuatan sekejam itu terhadap Okta?

Autopsi dan Penyelidikan Mendalam

Jenazah Sumiati alias Okta saat ini telah disemayamkan di RSUD Kardinah Kota Tegal. Rencananya, tim Dokkes Polda Jateng akan melakukan autopsi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti kematian dan detail luka-luka yang dialami korban. Proses autopsi ini diharapkan bisa memberikan petunjuk penting bagi penyidik.

AKP Eko Setiabudi menambahkan bahwa penyelidikan masih terus berjalan. Polisi tidak hanya memintai keterangan dari terduga pelaku, tetapi juga dari sejumlah saksi yang mungkin memiliki informasi terkait peristiwa tragis ini. "Jenazah akan dilakukan autopsi oleh tim Dokkes Polda Jateng. Sementara untuk motif kami mendalami dan melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan terduga pelaku maupun saksi," pungkasnya.

Kasus pembunuhan di Tegal ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan dan keamanan, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri di perantauan. Semoga pihak kepolisian dapat segera mengungkap motif sebenarnya dan memberikan keadilan bagi almarhumah Sumiati alias Okta. Peristiwa ini, dilansir dari laporan jurnalis di lokasi, terus menjadi sorotan publik yang menantikan titik terang.

Penulis: Dyandra

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 4, 2025

Promo Akad Nikah Makeup