NEWS TANGERANG– Kepulauan Anambas, yang dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan suasana tenang, mendadak diguncang kabar duka yang bikin geger. Sebuah penemuan jenazah seorang guru di kebun pribadi mengguncang Desa Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan, dan meninggalkan banyak pertanyaan di benak warga. Kejadian ini sontak menjadi buah bibir dan menyelimuti Anambas dengan aura misteri.
Suasana damai pulau itu seketika berubah menjadi mencekam. Warga lokal, yang biasanya hidup berdampingan dalam harmoni, kini diliputi rasa penasaran bercampur duka atas insiden tragis ini. Semua bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi di balik penemuan tak bernyawa ini?
Sosok Guru PPPK yang Dikenal Ramah
Korban diketahui bernama Hendra Basuki Rahmat, seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) berusia 43 tahun. Almarhum adalah sosok yang dikenal ramah, berdedikasi, dan sangat dekat dengan murid-muridnya di SDN 004 Desa Genting. Kepergiannya yang mendadak ini tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sejawat, dan terutama para siswa yang ia didik.
Sebagai seorang guru PPPK, Hendra telah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa di daerah terpencil. Ia adalah salah satu pilar pendidikan di desa tersebut, yang selalu bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Warga mengenalnya sebagai pribadi yang santun dan selalu siap membantu, membuat kepergiannya terasa begitu pahit.
Kronologi Hilangnya Hendra Basuki Rahmat
Menurut keterangan dari pihak keluarga, pagi itu, Sabtu 27 September, Hendra sempat berpamitan untuk pergi ke kebunnya. Sekitar pukul 08.00 WIB, ia meninggalkan rumah dengan niat untuk mengurus kebun dan berjanji akan kembali pulang pada siang harinya, seperti rutinitas yang biasa ia jalani. Tidak ada tanda-tanda aneh atau firasat buruk yang dirasakan oleh keluarganya saat itu.
Namun, waktu terus berjalan. Siang berganti sore, dan sore menjelang malam, Hendra tak kunjung pulang ke rumah. Istrinya mulai dilanda kekhawatiran yang semakin memuncak. Perasaan cemas itu mendorongnya untuk segera meminta bantuan tetangga terdekat agar ikut mencari keberadaan suaminya.
Warga sekitar pun tanpa ragu langsung bergerak cepat. Mereka menyisir lokasi-lokasi yang biasa dilalui atau dikunjungi Hendra, termasuk jalan menuju kebunnya. Harapan mereka adalah menemukan sang guru dalam keadaan selamat, namun takdir berkata lain.
Detik-detik Penemuan Jenazah yang Menggemparkan
Pukul 19.00 WIB, pencarian itu berakhir dengan kabar duka yang menyayat hati. Warga menemukan Hendra di kebunnya, namun sudah dalam keadaan tak bernyawa. Ngerinya, kejadian ini langsung menyelimuti suasana malam itu dengan kesedihan dan kebingungan.
Saat ditemukan, Hendra Basuki Rahmat tergeletak tak bernyawa dalam posisi terlentang. Ia masih mengenakan pakaian lengkap, baju merah dan celana panjang kain berwarna hitam, sekitar 100 meter dari jalan raya utama. Pemandangan itu sontak membuat para penemu syok dan segera melaporkan kejadian tragis ini kepada pihak kepolisian setempat.
Penyelidikan Intensif oleh Polres Anambas
Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, mengonfirmasi kejadian tragis ini. “Jenazah almarhum ditemukan oleh warga di sebuah kebun pada Sabtu 27 September,” ujarnya saat dikonfirmasi di Batam, Senin, dilansir dari laporan yang beredar. Tanpa menunda, tim dari Polres Kepulauan Anambas langsung bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Setiap detail di lokasi penemuan diperiksa secara cermat. Setelah olah TKP awal, jenazah Hendra Basuki Rahmat dievakuasi ke RSUD Tarempa. Di sana, petugas medis melakukan pemeriksaan visum luar atau visum at refertum untuk mencari petunjuk awal penyebab kematian.
AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka menegaskan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap penyebab pasti kematian guru PPPK tersebut. “Kami sudah memeriksa saksi-saksi dan meminta pihak RSUD untuk melakukan visum guna memastikan penyebab pasti kematian,” jelas Gusti. Setiap detail dan keterangan akan menjadi petunjuk penting dalam mengungkap misteri ini.
Duka Mendalam dan Harapan Akan Titik Terang
Kabar duka ini tentu saja menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan guru, dan terutama para murid di SDN 004 Desa Genting. Sosok Hendra yang dikenal ramah dan berdedikasi kini hanya tinggal kenangan. Duh, gak habis fikir deh, kejadian kayak gini bisa menimpa seorang guru yang dikenal baik. Kepergiannya yang misterius ini bikin suasana Anambas jadi mencekam dan penuh tanda tanya.
Banyak pertanyaan muncul di benak warga Anambas. Apa yang sebenarnya terjadi pada Hendra Basuki Rahmat di kebunnya? Apakah ada faktor lain di balik kematian mendadak ini? Penyelidikan yang dilakukan Polres Kepulauan Anambas diharapkan bisa segera menemukan titik terang.
Hasil visum dari RSUD Tarempa menjadi kunci utama untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda kekerasan atau kondisi medis tertentu yang menyebabkan kematian. Tim forensik bekerja keras untuk memberikan jawaban yang akurat, sehingga keluarga dan masyarakat bisa mendapatkan kejelasan. Sementara itu, keluarga Hendra Basuki Rahmat kini menghadapi masa sulit. Dukungan dari komunitas dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk melewati cobaan berat ini.
Warga Anambas berharap agar kasus ini bisa segera terungkap dengan jelas. Keadilan bagi almarhum Hendra Basuki Rahmat adalah prioritas, agar tidak ada lagi misteri yang menggantung. Semoga saja, pihak kepolisian bisa segera menuntaskan penyelidikan ini dan memberikan jawaban yang memuaskan bagi keluarga serta seluruh masyarakat Anambas. Biar semua jelas, dan almarhum bisa beristirahat dengan tenang.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 29, 2025