NEWS TANGERANG– Misteri di balik kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu bank pelat merah di Cempaka Putih, akhirnya mulai terang benderang. Rohmat Sukur (RS), salah satu tersangka yang kini diciduk, disebut-sebut sebagai otak di balik tim pantau yang membuntuti korban sebelum aksi keji itu terjadi. Penangkapan Rohmat sendiri berlangsung dramatis di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Penangkapan Dramatis Otak Pelaku
Tim buru sergap Polda Metro Jaya berhasil meringkus Rohmat Sukur pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebelumnya, polisi sempat menyatroni rumahnya di kawasan Candisari, namun yang bersangkutan lebih dulu melarikan diri, seolah tahu dirinya sedang diincar. Ini menunjukkan betapa licinnya otak pelaku ini.
Namun, tim kepolisian tak tinggal diam. Mereka terus melacak jejak Rohmat hingga ke persembunyiannya di Jalan Handayani, Sendangrejo, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat. Di sana, ia akhirnya ditangkap tanpa perlawanan berarti. "Akhirnya tim berhasil melacak RS ke persembunyiannya di Jalan Handayani, Sendangrejo, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat. Di sana dia kami tangkap tanpa perlawanan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, pada Rabu, 27 Agustus 2025. Mantap, Bos!
Peran Sentral Rohmat Sukur: Dalang di Balik Layar
Yang lebih mengejutkan, Rohmat Sukur ternyata bukan sekadar pelaku biasa. Ia adalah sosok penting yang berperan besar dalam perencanaan kejahatan ini. Rohmat membentuk "tim pantau" khusus untuk membuntuti setiap aktivitas korban, memastikan setiap gerak-gerik Mohamad Ilham Pradipta terpantau dengan detail.
Tak hanya itu, Rohmat juga menyiapkan "tim IT" yang membantu kelancaran aksi penculikan ini. Gak habis fikir, seberapa terorganisirnya kejahatan ini sampai melibatkan tim IT! Ini menunjukkan bahwa kejahatan ini sudah direncanakan secara matang dan profesional. "RS ini bagian penting, dia yang menyiapkan tim pantau korban dan tim IT," ujar Kombes Ade Ary.
Kronologi Tragis Penculikan dan Pembunuhan
Mohamad Ilham Pradipta tewas secara tragis setelah diduga diculik terlebih dahulu. Peristiwa mengerikan ini terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa oleh beberapa orang. Ngerinya! Saat itu, korban sedang melakukan pertemuan tatap muka dengan pihak Lotte Grosir di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Setelah diculik, jasad korban ditemukan esok harinya, pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya yang tak bernyawa ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi jasadnya sangat tragis: tangan dan kaki terikat, serta mata dilakban. Sebuah pemandangan yang bikin hati teriris.
Jejak Digital dan Aktor Intelektual Terkuak
Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus total 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Penangkapan Rohmat Sukur menambah daftar panjang tersangka yang terlibat dalam kasus ini. Ini menunjukkan keseriusan polisi dalam mengungkap tuntas kasus yang menggemparkan publik ini.
Dari belasan tersangka yang diciduk, beberapa di antaranya telah dibeberkan perannya. Ada Dwi Hartono (DH), seorang pengusaha bimbingan belajar online, YJ, AA, dan C, yang diidentifikasi sebagai aktor intelektual di balik kejahatan ini. Mereka adalah otak yang merencanakan segalanya.
Sementara itu, AT, RS (Rohmat Sukur), RAH, dan RW alias Eras, merupakan pelaku yang terlibat langsung dalam aksi penculikan. Dengan terungkapnya peran Rohmat Sukur sebagai dalang di balik tim pantau dan IT, diharapkan semua kepingan misteri ini bisa segera tersusun lengkap.
Polda Metro Jaya Buru Semua Pelaku
Penangkapan Rohmat Sukur adalah langkah maju yang signifikan dalam pengungkapan kasus ini. Dengan 15 orang sudah diamankan, polisi terus bekerja keras untuk memastikan tidak ada satu pun pelaku yang lolos dari jeratan hukum. Kasus ini menjadi bukti bahwa kejahatan terorganisir, sekecil apa pun perannya, pasti akan terungkap.
Polda Metro Jaya berkomitmen penuh untuk membongkar tuntas motif di balik pembunuhan sadis ini dan menyeret semua pihak yang terlibat ke meja hijau. Masyarakat pun berharap keadilan segera ditegakkan bagi Mohamad Ilham Pradipta dan keluarganya.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 4, 2025