NEWS TANGERANG– Sabtu, 13 September 2025 – 16:00 WIB
Konawe Selatan diguncang kabar duka yang menyayat hati: penemuan jenazah seorang bocah perempuan berusia lima tahun di dalam karung. Namun, kini secercah harapan muncul setelah jajaran Kepolisian Resor Konawe Selatan berhasil membekuk terduga pelaku pembunuhan keji ini.
Penangkapan ini menjadi titik terang bagi masyarakat yang resah. Proses penyelidikan yang intensif akhirnya membuahkan hasil, membawa keadilan selangkah lebih dekat untuk korban dan keluarganya.
Misteri Karung di Kebun: Awal Mula Terungkapnya Tragedi
Kisah pilu ini bermula dari penemuan jenazah seorang anak perempuan berinisial NNA, yang baru berusia lima tahun. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terbungkus karung di area kebun Desa Tolu Wonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Penemuan pada hari Sabtu itu sontak membuat warga setempat dan aparat kepolisian geger. Suasana duka dan kemarahan menyelimuti desa, menuntut keadilan bagi sang bocah tak berdosa.
Kepolisian Resor Konawe Selatan langsung bergerak cepat. Tim identifikasi dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan setiap petunjuk yang ada.
Tak hanya itu, koordinasi juga dilakukan dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Resmob Polda Sultra. Bantuan dari tim provinsi ini diharapkan dapat mempercepat proses penyelidikan dan segera mengungkap pelaku di balik kejahatan keji ini.
Jejak Tak Terduga: Anjing K9 Jadi Kunci Pengungkapan Pelaku
Dalam upaya memburu pelaku, sebuah terobosan besar datang berkat kerja sama apik antara Polres Konawe Selatan, Ditreskrimum, dan Unit K9 Kepolisian Daerah Sultra. Anjing pelacak dari Unit K9 memainkan peran krusial yang tak terduga dalam mengungkap misteri ini.
Dengan hanya berbekal salah satu pakaian korban, anjing K9 memulai tugas pelacakannya. Aroma dari pakaian tersebut menjadi petunjuk utama bagi anjing terlatih ini untuk menelusuri jejak pelaku.
Secara mengejutkan, jejak anjing K9 tersebut mengarah ke satu titik yang tak disangka-sangka. Anjing itu berhenti di sebuah rumah warga yang kemudian diketahui milik seorang pemuda berinisial A.
Kepala Polres Konawe Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Febry Sam, menjelaskan betapa vitalnya peran anjing K9 ini. "Alhamdulillah dari hasil pelacakan (anjing K9) tersebut mengarah ke satu titik setelah kita berikan salah satu pakaian korban," ujarnya.
Pelaku Teridentifikasi: Pemuda 21 Tahun Berinisial A Berhasil Dibekuk
Pemilik rumah yang menjadi tujuan anjing K9, seorang pemuda berusia 21 tahun berinisial A, segera diamankan oleh petugas. Tanpa menunggu lama, ia kemudian dibawa ke Polres Konawe Selatan untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Penangkapan A ini memberikan harapan besar bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat yang mendambakan keadilan. Proses interogasi pun langsung dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam dari terduga pelaku.
Motif yang Bikin Merinding: Pelecehan Seksual Jadi Pemicu Tragedi
Dari hasil pemeriksaan awal terhadap A, terungkap sebuah motif yang sangat mengejutkan dan bikin merinding. Pelaku tega menghabisi nyawa korban, NNA (5), setelah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap bocah malang tersebut.
"Motif awal yang kita lakukan adalah pelecehan seksual," jelas AKBP Febry Sam dengan nada prihatin. Pengakuan ini tentu saja mengguncang dan membuat banyak pihak geram, membayangkan betapa kejamnya perbuatan pelaku.
Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan terhadap anak yang dilatarbelakangi oleh pelecehan seksual. Sebuah pengingat pahit akan pentingnya perlindungan anak dan kewaspadaan di lingkungan sekitar.
Barang Bukti Kuat dan Pendalaman Kasus Terus Berlanjut
Selain pengakuan pelaku, polisi juga berhasil menyita beberapa barang bukti penting dari rumah A. Barang-barang tersebut di antaranya adalah bantal selimut, sarung, sendal korban, koper, dan celana milik korban.
Semua barang bukti ini telah diamankan di Polres Konawe Selatan bersama pelaku. "Saat ini sudah diamankan di polres bersama pelaku untuk dilakukan pendalaman," tambah AKBP Febry Sam. Proses pendalaman kasus masih terus berlanjut untuk mengungkap setiap detail kejahatan ini dan memastikan tidak ada fakta yang terlewat.
Penyelidikan akan terus dilakukan secara komprehensif. Polisi bertekad untuk membangun konstruksi kasus yang kuat agar pelaku dapat dijerat dengan pasal-pasal yang sesuai dan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Antisipasi Keamanan: Rumah Pelaku Dijaga Ketat
Mengingat sensitivitas kasus dan potensi kemarahan warga yang memuncak, Polres Konawe Selatan tidak tinggal diam. Mereka telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Tolu Wonua untuk mengerahkan personel pengamanan.
Sejumlah personel kepolisian ditempatkan di sekitar rumah pelaku. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap berbagai hal yang tidak diinginkan, seperti aksi main hakim sendiri atau kerusuhan, demi menjaga kondusivitas wilayah.
Keamanan lingkungan menjadi prioritas utama, memastikan proses hukum dapat berjalan lancar tanpa gangguan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwenang.
Kasus pembunuhan NNA (5) ini menjadi pengingat pahit bagi kita semua akan bahaya kejahatan terhadap anak. Semoga keadilan segera ditegakkan untuk NNA, dan pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya atas perbuatannya yang keji. Penting bagi kita semua untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan.
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 25, 2025