NEWS TANGERANG– Di tengah maraknya modus penipuan online, kali ini giliran pejabat publik yang jadi sasaran. Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, nyaris saja jadi korban penipuan berkedok pemindahan data KTP elektronik ke Identitas Kependudukan Digital (IKD). Untungnya, ia sigap dan tidak sampai tertipu.
Modus Operandi yang Bikin Geleng-Geleng
Kejadian ini bermula ketika Arifin dihubungi via WhatsApp oleh seseorang yang mengaku bernama Arya Wijaya. Pelaku ini berlagak sebagai petugas Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Modusnya? Mengiming-imingi adanya program pemindahan data e-KTP ke KTP digital. Tentu saja, ini adalah trik klasik untuk mendapatkan data pribadi atau bahkan uang.
Reaksi Tak Terduga Sang Wali Kota
Bukannya panik atau marah, Arifin justru memberikan respons yang bikin pelaku mungkin kaget. Ia malah menasihati si penipu agar berhenti melakukan aksi kejahatan tersebut. Mantap, Bos!
Arifin sendiri mengaku ini bukan kali pertama ia menjadi target penipuan serupa. Ia sudah dua kali mengalami percobaan modus KTP digital ini.
Polisi Turun Tangan, Siap Selidiki
Menanggapi insiden ini, Dirsiber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto Pasaribu, angkat bicara. Ia memastikan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti dugaan penipuan ini.
"Lagi (ditindaklanjut)," ujar Kombes Roberto, dilansir sebuah situs berita, pada Selasa (23/9/2025). Ia menambahkan bahwa setiap laporan yang masuk pasti akan diselidiki dengan serius.
Polisi akan memulai dengan penyelidikan awal untuk mengumpulkan bukti dan informasi terkait pelaku. Kombes Roberto tidak merinci apakah Wali Kota Arifin sudah membuat laporan resmi ke Polda Metro Jaya atau belum.
Pentingnya Kewaspadaan di Era Digital
Kasus yang menimpa Wali Kota Arifin ini jadi pengingat penting bagi kita semua. Penipuan online dengan berbagai modus, termasuk KTP digital, semakin canggih dan menyasar siapa saja.
Pelaku tidak pandang bulu, bahkan pejabat sekelas wali kota pun bisa jadi target. Ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan ekstra dalam setiap interaksi digital yang kita lakukan.
Bagaimana KTP Digital Bekerja dan Risiko Penipuannya
KTP Digital atau Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebenarnya adalah inovasi pemerintah untuk memudahkan akses data kependudukan. Ini berupa aplikasi yang berisi data diri secara digital, seperti KTP dan Kartu Keluarga.
Tujuan IKD adalah mempermudah layanan publik dan mengurangi ketergantungan pada kartu fisik. Namun, celah inilah yang sering dimanfaatkan penipu untuk melancarkan aksinya.
Mereka mencoba memancing korban untuk memberikan data sensitif, seperti nomor NIK, nama ibu kandung, atau bahkan mengklik tautan berbahaya dengan dalih "pemindahan data" atau "verifikasi akun". Ngerinya, data ini bisa disalahgunakan untuk pinjaman online ilegal atau kejahatan lainnya.
Tips Anti-Tipu KTP Digital Biar Gak Kena Jebakan
Agar kamu tidak menjadi korban berikutnya dari modus penipuan KTP digital atau sejenisnya, ada beberapa hal yang perlu diingat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Verifikasi Sumber Informasi: Selalu cek keaslian nomor atau akun yang menghubungi kamu. Petugas resmi dari instansi pemerintah tidak akan pernah meminta data sensitif via WhatsApp pribadi, telepon, atau SMS.
- Jangan Klik Link Sembarangan: Waspada terhadap tautan yang dikirimkan, terutama jika berasal dari nomor tidak dikenal. Bisa jadi itu adalah phishing yang bertujuan mencuri data atau menginstal malware di perangkat kamu.
- Gunakan Saluran Resmi: Jika ada program pemindahan data atau update KTP digital, informasi resminya pasti akan diumumkan melalui kanal resmi pemerintah (website resmi, media sosial terverifikasi, atau kantor layanan langsung), bukan via telepon pribadi.
- Jaga Kerahasiaan Data Pribadi: Jangan pernah memberikan NIK, nomor rekening, PIN, atau kode OTP kepada siapa pun yang tidak kamu kenal atau tidak terverifikasi. Data ini adalah kunci keamanan digital kamu.
- Laporkan Jika Curiga: Jangan ragu untuk melaporkan nomor atau modus penipuan yang mencurigakan ke pihak berwajib atau layanan pengaduan yang tersedia. Ini bisa membantu mencegah korban lain.
Ngerinya Kejahatan Siber, Yuk Makin Melek!
Insiden ini menegaskan bahwa kejahatan siber itu nyata dan terus berkembang dengan berbagai inovasi modus. So, penting banget buat kita semua untuk makin melek digital dan nggak gampang percaya sama hal-hal yang terlalu menggiurkan atau mencurigakan.
Jangan sampai data pribadi kita jatuh ke tangan yang salah dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan. Tetap waspada dan jaga keamanan informasi kamu ya!
Penulis: Dyandra
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 1, 2025