HUT ke-33 Kosambi: Bukan Cuma Pesta, Tapi Juga Lahirkan Ikon Baru yang Bikin Bangga!

Fahri

Warga Kosambi antusias mengikuti acara perayaan HUT ke-33 Kecamatan Kosambi.
Semangat pelayanan publik di Kosambi diperkuat pada HUT ke-33.

NEWS TNG – Tangerang – Siapa bilang perayaan ulang tahun itu cuma soal tiup lilin dan potong kue? Di Kecamatan Kosambi, HUT ke-33 justru jadi ajang gebrak meja, meluncurkan inovasi, dan menegaskan komitmen untuk masa depan yang lebih cemerlang! Pada Senin (29/9/2025) lalu, suasana meriah bercampur khidmat menyelimuti wilayah ini, menandai babak baru yang penuh semangat.

Mengusung tema "Semangat Melayani untuk Kosambi yang Lebih Rapih", perayaan ini bukan sekadar seremoni biasa. Ini adalah momentum krusial untuk memperkuat pelayanan publik yang makin prima, mendorong pemberdayaan ekonomi lokal agar makin ngegas, serta melestarikan budaya asli yang jadi identitas kebanggaan Kosambi. Pokoknya, Kosambi siap bertransformasi!

Sinergi Lintas Lini: Kunci Kosambi Makin Mantap!

Tak tanggung-tanggung, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Bapak Soma Atmaja, turut hadir langsung memeriahkan acara. Kehadiran beliau bukan cuma sebagai tamu kehormatan, tapi juga untuk menyampaikan pesan penting yang jadi fondasi pembangunan Kosambi ke depan.

Sekda Soma Atmaja menegaskan betapa krusialnya sinergi dan kolaborasi. Menurutnya, kerja sama ini harus terjalin kuat dari jajaran pemerintahan paling atas hingga ke akar rumput, sampai ke tingkat RT dan RW. Ini adalah resep jitu agar pembangunan berjalan optimal dan menyentuh semua lapisan masyarakat.

Beliau juga menjelaskan makna mendalam di balik tema HUT kali ini. "Pelayanan publik harus makin prima, birokrasi makin efektif, dan pembangunan berjalan lebih tertata rapih demi kesejahteraan masyarakat," ujar Soma, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pesan ini jelas: Kosambi siap berbenah total dan memberikan yang terbaik untuk warganya.

Apresiasi untuk Kolaborasi Tanpa Batas

Sekda Soma Atmaja juga tak lupa memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Pujian khusus ditujukan kepada panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan acara yang, meski terlihat sederhana, namun sarat makna ini. Kolaborasi mereka patut diacungi jempol!

Yang bikin makin keren, acara ini secara aktif melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Ini menunjukkan komitmen nyata untuk memajukan ekonomi kerakyatan dan memberikan panggung bagi produk-produk asli Kosambi.

“Saya sangat mengapresiasi semangat kolaboratif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah di Kecamatan Kosambi,” kata Soma, dengan nada penuh semangat. Beliau menambahkan bahwa kolaborasi apik ini berhasil menghadirkan serangkaian kegiatan inovatif, termasuk peluncuran Gerai UMKM dan Selendang Batik Motif Hasil Laut khas Kosambi. Ini adalah bukti nyata bahwa Kosambi punya potensi yang gak kaleng-kaleng!

Gerai UMKM & Batik Khas: Gebrakan Baru Kosambi!

Peluncuran Gerai UMKM ini bukan sekadar seremoni biasa, tapi sebuah langkah strategis yang visioner. Gerai ini diharapkan jadi platform ampuh untuk mempromosikan produk-produk lokal Kosambi, biar makin dikenal luas, bahkan sampai ke telinga para pembeli di luar daerah. Ini adalah kesempatan emas bagi UMKM lokal untuk naik kelas.

Tujuannya jelas: meningkatkan daya saing produk UMKM kita, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga Kosambi. Ini adalah langkah konkret untuk menggerakkan roda perekonomian dari bawah, memberikan harapan dan peluang bagi banyak keluarga.

Nah, ada lagi yang bikin bangga, yaitu peluncuran Selendang Batik Motif Hasil Laut. Ini bukan cuma kain biasa, lho! Selendang batik ini adalah simbol identitas Kosambi yang kuat, merefleksikan potensi pesisir yang melimpah ruah. Motif-motifnya yang unik dan terinspirasi dari kekayaan laut Kosambi, benar-benar bikin melongo!

Motif-motif hasil lautnya menggambarkan kekayaan alam Kosambi, mulai dari ikan hingga biota laut lainnya, sekaligus memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya lokal mereka. Keren abis, kan? Ini bukti Kosambi punya identitas yang unik dan patut dibanggakan, siap bersaing di kancah nasional bahkan internasional.

Masa Depan Cerah: Kosambi Jadi Pusat Kreativitas?

Sekda Soma Atmaja juga menyampaikan pesan penting untuk seluruh warga. “Apa yang sudah kita luncurkan hari ini, mari kita jaga dan kembangkan lebih lanjut,” pintanya. Beliau berharap, inovasi ini bisa jadi ikon baru yang melekat pada Kecamatan Kosambi, menjadi penanda kemajuan dan keunikan wilayah.

Beliau juga mengajak semua pihak untuk aktif mendukung. “Mari kita dukung UMKM dengan membeli dan memasarkan produk-produk lokal,” ajaknya. Tak hanya itu, pelestarian batik sebagai warisan budaya bernilai tinggi juga jadi prioritas utama, agar nilai-nilai luhur ini terus terjaga dan diwariskan.

Soma Atmaja optimis, semangat kebersamaan yang terpancar di HUT ke-33 ini akan terus membara di setiap langkah pembangunan Kosambi. Ini bukan cuma event sesaat, tapi pemicu semangat jangka panjang yang akan membawa perubahan positif berkelanjutan.

Menurutnya, dengan hadirnya gerai UMKM dan batik khas Kosambi, wilayah ini punya peluang emas. Kosambi bisa bertransformasi menjadi pusat kreativitas budaya yang buzzing, sekaligus destinasi ekonomi kreatif yang wajib dikunjungi. Wah, siap-siap Kosambi makin hits dan jadi magnet baru di Kabupaten Tangerang!

Terima Kasih untuk Kolaborasi yang Membangun

Sebagai penutup, Sekda Soma Atmaja kembali menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Atas nama pemerintah daerah, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya,” pungkasnya, dengan senyum ramah.

Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada seluruh jajaran Kecamatan Kosambi, panitia yang sudah bekerja keras siang malam, para sponsor yang mendukung penuh, perangkat desa/kelurahan, serta semua elemen masyarakat. Kolaborasi apik inilah yang membuat HUT ke-33 Kosambi sukses besar dan penuh makna. Momen HUT ke-33 ini bukan cuma perayaan usia, tapi juga simbol kebangkitan dan semangat baru. Kosambi siap melangkah maju, dengan pelayanan prima, ekonomi yang menggeliat, dan budaya yang lestari. Gaspol, Kosambi!

Penulis: Fahri

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 29, 2025

Komentar Pembaca

pos terkait