160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Jendela Hotel Terkunci? Ini Alasannya!

NEWS TANGERANG– Saat liburan dan menginap di hotel, kamu mungkin pernah berharap bisa membuka jendela kamar untuk menikmati udara segar. Namun, seringkali harapan itu pupus karena jendela kamar hotel yang kamu tempati ternyata tidak bisa dibuka.

Ternyata, pengalaman ini bukan hanya milikmu. Di berbagai hotel, motel, dan penginapan lain di seluruh dunia, jendela kamar tamu memang sengaja dibuat tertutup rapat. Ada beberapa alasan kuat di baliknya.

Menariknya, meskipun survei sejak tahun 1990-an menunjukkan banyak tamu lebih menyukai kamar dengan jendela yang bisa dibuka, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa fasilitas ini masih sangat jarang ditemukan.

Prioritas Utama: Keselamatan Tamu dan Risiko Hukum

Alasan paling utama mengapa jendela kamar hotel sering disegel adalah untuk meminimalkan risiko hukum yang mungkin timbul dari insiden yang melibatkan tamu itu sendiri.

Coba bayangkan jika jendela di lantai 10 bisa dibuka dengan leluasa. Potensi tamu melompat keluar, baik karena masalah mental atau kecelakaan akibat kondisi mabuk, menjadi sangat tinggi. Situasi ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi pihak pengelola hotel.

Sebuah studi pada tahun 2008 yang diterbitkan dalam Social Science and Medicine bahkan menemukan, pengunjung di Las Vegas memiliki risiko bunuh diri dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang bepergian ke tempat lain.

Hal ini kemungkinan besar bukan disebabkan oleh kekalahan judi, melainkan keinginan untuk berada jauh dari rumah saat seseorang sedang dalam kondisi mental yang rapuh.

Namun, bahaya bukan hanya tentang niat bunuh diri. Banyak tamu hotel mengonsumsi alkohol saat liburan, yang dapat menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan atau penilaian.

Ditambah lagi, anak-anak yang mungkin secara tidak sengaja terlalu dekat dengan jendela saat orang tua lengah, berpotensi mengalami tragedi. Semua skenario ini dapat berujung pada gugatan hukum yang serius bagi pihak hotel.

Ada beberapa contoh nyata yang menguatkan hal ini. Pada tahun 2015, seorang pria di Los Angeles mengalami cedera parah setelah seorang wanita jatuh dari jendela lantai 11 dan menimpanya. Ia kemudian menggugat hotel tersebut karena membiarkan jendela terbuka.

Bahkan, insiden serupa sudah terjadi sejak lama. Di tahun 1945, seorang pria di San Francisco mengajukan gugatan setelah terkena kursi yang jatuh dari jendela hotel.

Selain risiko dari dalam, jika kamar berada di lantai bawah, jendela yang bisa dibuka juga dapat menjadi celah bagi pencuri. Ini terutama berlaku jika tamu meninggalkan kamar dengan jendela terbuka tanpa pengawasan.

Melihat semua pertimbangan ini, sangat wajar jika hotel memilih untuk menyegel jendela kamar mereka rapat-rapat demi alasan keselamatan dan keamanan.

Efisiensi dan Biaya Operasional Hotel

Alasan lain mengapa hotel menyegel jendela erat kaitannya dengan efisiensi dan biaya operasional. Hotel-hotel modern biasanya memiliki sistem pendingin dan pemanas udara terpusat yang berfungsi untuk menjaga kenyamanan suhu di seluruh ruangan.

Jika tamu membuka jendela saat AC atau pemanas menyala, hal ini akan menyebabkan konsumsi energi melonjak drastis. Mengingat tamu tidak membayar tagihan listrik secara langsung, tidak semua akan teringat untuk menutup jendela sebelum menyalakan AC.

Di samping itu, jendela yang bisa dibuka memerlukan perawatan yang lebih intensif. Semakin banyak bagian yang bergerak, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya kerusakan.

Sebaliknya, jendela yang tersegel atau permanen (sealed window) cenderung lebih awet dan lebih hemat biaya dalam jangka panjang untuk dikelola.

Apakah Semua Hotel Menyegel Jendela?

Tentu tidak semuanya. Beberapa hotel memang menyediakan window restrictors atau pembatas jendela. Alat ini memungkinkan jendela dibuka hanya beberapa sentimeter saja, cukup untuk sirkulasi udara segar tanpa mengorbankan keselamatan.

Ada juga hotel yang bersedia membuka jendela kamar asalkan kamu menandatangani surat pernyataan yang membebaskan mereka dari tanggung jawab. Seorang jurnalis bernama Tim Richards pernah berbagi pengalamannya di Hong Kong, di mana pihak hotel mengizinkan jendelanya dibuka setelah ia menandatangani dokumen tersebut.

Jika kamu benar-benar mendambakan udara segar, pilihan terbaik adalah memesan kamar yang dilengkapi pintu geser dan balkon. Selain bisa leluasa menghirup udara langsung, kamu juga akan mendapatkan bonus pemandangan indah!

Ringkasan

Jendela hotel seringkali disegel rapat demi keselamatan tamu dan mengurangi risiko hukum. Potensi tamu melompat, kecelakaan akibat mabuk, atau anak-anak yang bermain dekat jendela dapat berujung pada gugatan hukum yang serius bagi pihak hotel. Selain itu, jendela terbuka juga dapat menjadi celah bagi pencuri di lantai bawah.

Efisiensi energi dan biaya operasional juga menjadi pertimbangan. Sistem pendingin dan pemanas terpusat akan bekerja lebih efisien jika jendela tertutup rapat. Jendela yang tersegel juga memerlukan perawatan yang lebih sedikit dibandingkan jendela yang bisa dibuka, sehingga lebih hemat biaya dalam jangka panjang. Meski begitu, beberapa hotel menyediakan pembatas jendela atau meminta tamu menandatangani surat pernyataan untuk mengizinkan jendela dibuka.

Penulis: Santika Reja

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Juni 10, 2025

Kamu mungkin juga suka ini!