Seedbacklink affiliate

Anti Boncos! 7 Trik Makan Enak di Luar Negeri, Dijamin Kantong Auto Tebal!

Ilustrasi koper terbuka dengan tiket pesawat, topi, dan tulisan tips liburan hemat.
Tips liburan hemat ala milenial, agar kulineran tanpa khawatir kantong jebol.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Liburan ke luar negeri itu impian banyak orang, apalagi buat anak muda yang suka eksplorasi dan mencari pengalaman baru. Salah satu bagian paling seru dari traveling adalah mencicipi kuliner khasnya, tapi seringkali ini jadi biang kerok dompet tipis. Jangan sampai pengalaman seru kamu terganggu karena pengeluaran makan yang membengkak di luar rencana.

Makan enak tanpa bikin kantong jebol itu bukan mitos, kok! Ada banyak cara cerdas buat menikmati hidangan autentik di destinasi impianmu tanpa harus jadi sultan. Traveler berpengalaman seperti Nomadic Matt pun punya segudang tips yang bisa kamu contek agar tetap bisa kulineran tanpa bikin kantong nangis.

Berikut adalah 7 cara jitu untuk makan hemat saat liburan ke luar negeri, yang bisa kamu terapkan mulai dari sekarang:

1. Jauhi Zona Turis, Dekati Rasa Lokal!

Pernah merasa harga makanan di dekat objek wisata kok mahal banget? Itu karena restoran di area tersebut memang menargetkan turis dengan harga premium. Mereka tahu kamu pasti lapar setelah seharian jalan-jalan, jadi jangan kaget kalau harganya bisa dua atau tiga kali lipat dari harga normal.

Tipsnya gampang: coba deh jalan kaki sedikit lebih jauh dari keramaian utama. Masuk ke gang atau jalan kecil yang mungkin terlihat sepi, di sana biasanya tersimpan harta karun kuliner yang belum terjamah banyak wisatawan. Kamu akan menemukan tempat makan sederhana dengan harga jauh lebih ramah di kantong, plus rasanya dijamin lebih autentik dan bikin nagih!

2. Minta Rekomendasi dari "Orang Dalam"

Bingung mau makan apa dan di mana? Jangan ragu bertanya pada warga lokal! Mereka adalah ensiklopedia berjalan soal tempat makan enak dan murah yang seringkali tersembunyi dari pandangan turis. Kamu bisa tanya staf hotel, pengemudi taksi, atau bahkan barista di kafe lokal.

Rekomendasi dari mereka biasanya jujur dan anti-tipu-tipu, karena mereka sendiri yang makan di sana setiap hari. Kalau kamu butuh referensi digital, aplikasi seperti Yelp, The Fork, atau Happy Cow (khusus vegetarian) juga bisa jadi andalan untuk mencari ulasan jujur dari penduduk setempat.

3. Kunci Jawaban Terbaik Ada di Pertanyaanmu

Ini trik psikologis yang simpel tapi powerful untuk mendapatkan rekomendasi kuliner terbaik. Daripada bertanya, "Restoran mana yang paling enak di kota ini?", coba ganti dengan, "Makanan apa yang paling disukai warga lokal di sini?" atau "Di mana tempat makan favoritmu sehari-hari?"

Perbedaan kecil dalam pertanyaan ini akan mengarahkan mereka untuk merekomendasikan tempat makan yang mereka kunjungi setiap hari. Hasilnya? Kamu akan menemukan hidangan autentik dengan harga lokal, bukan jebakan turis yang cuma modal nama.

4. Petualangan Rasa di Pinggir Jalan: Cobalah Jajanan Kaki Lima

Di banyak negara, terutama di Asia Tenggara, street food itu bukan cuma makanan, tapi bagian dari budaya yang tak terpisahkan. Dari sate ayam di Bangkok sampai nasi goreng gerobak di Jakarta, jajanan kaki lima menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Harganya murah, penyajiannya cepat, dan rasanya? Dijamin bikin lidah bergoyang!

Duduk di kursi plastik kecil di pinggir jalan, menikmati hiruk pikuk kota sambil menyantap hidangan lokal, itu adalah esensi traveling yang sesungguhnya. Jangan khawatir soal kebersihan berlebihan, karena kalau warga lokal saja makan di sana setiap hari, berarti aman-aman saja, kok. Ini kesempatan emas buat merasakan vibe asli kota tersebut.

5. Fast Food: Penyelamat Saat Dompet Mulai Menipis

Oke, mungkin fast food bukan pilihan utama buat kulineran autentik, tapi jangan remehkan perannya sebagai penyelamat di saat darurat. Ketika anggaran makan mulai menipis atau kamu cuma butuh sesuatu yang cepat dan familiar, restoran cepat saji bisa jadi solusi jitu.

Dengan budget sekitar Rp 100.000 (atau bahkan kurang di beberapa negara), kamu sudah bisa mendapatkan makanan yang cukup mengenyangkan. Di negara-negara dengan biaya hidup tinggi seperti Norwegia, fast food mungkin masih terasa mahal, tapi tetap jauh lebih hemat dibandingkan makan di restoran biasa. Ini adalah cara cerdas untuk menekan pengeluaran tanpa harus kelaparan.

6. Hidrasi Hemat, Lingkungan Selamat dengan Botol Minum Isi Ulang

Berjalan-jalan seharian di kota asing pasti bikin haus. Kalau terus-menerus beli air kemasan, bukan cuma boros uang, tapi juga menambah tumpukan sampah plastik yang merugikan lingkungan. Ini jelas bukan gaya traveler modern yang peduli lingkungan.

Solusinya? Selalu bawa botol minum isi ulang. Untuk keamanan ekstra, pertimbangkan botol dengan filter air seperti Lifestraw. Dengan botol ini, kamu bisa mengisi ulang air dari keran mana pun (tentu setelah memastikan kualitas airnya aman atau pakai filter), dan airnya tetap layak minum. Dompet aman, bumi pun senang!

7. Berburu Bahan Makanan Murah di Supermarket Lokal

Ini adalah trik andalan para backpacker sejati yang ingin menghemat budget makan secara signifikan. Supermarket lokal adalah surganya makanan murah dan praktis yang bisa kamu manfaatkan. Kamu bisa membeli roti, keju, buah-buahan segar, yogurt, atau bahkan makanan siap saji yang bisa langsung disantap di penginapan.

Membeli bahan makanan di supermarket dan menyiapkan sarapan atau makan siang sendiri bisa menghemat banyak uang dibandingkan makan di restoran setiap waktu. Kamu juga bisa menemukan camilan unik yang cuma ada di negara tersebut, sekaligus merasakan pengalaman berbelanja layaknya warga lokal yang berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa menjelajahi dunia dan menikmati setiap hidangan tanpa perlu khawatir boncos. Liburan itu tentang pengalaman, dan pengalaman kuliner yang autentik tak harus selalu mahal. Jadi, siap-siap buat petualangan rasa yang hemat dan tak terlupakan!

Penulis: Tammy

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 18, 2025

Promo Akad Nikah Makeup