NEWS TANGERANG– Sebuah insiden mengejutkan kembali mengguncang jagat maya, kali ini datang dari Malaysia. Seorang perempuan membagikan pengalaman pahitnya saat menerima pesanan makanan, di mana ia justru menjadi korban pelecehan verbal dari sang pengantar makanan. Kisah ini sontak viral di media sosial, memicu gelombang kemarahan dan keprihatinan dari netizen.
Insiden ini bukan sekadar ketidaknyamanan biasa, melainkan sebuah bentuk pelecehan yang membuat korbannya merasa terancam dan tidak aman. Peristiwa ini menyoroti isu krusial tentang keamanan pengguna layanan aplikasi, terutama bagi perempuan. Bagaimana detail kejadiannya dan apa yang membuat netizen begitu geram? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Momen Mengejutkan di Depan Pintu
Dilansir dari World of Buzz pada 25 September 2025, wanita yang identitasnya dirahasiakan ini menceritakan pengalaman traumatisnya. Saat itu, ia sedang menunggu pesanan makanan yang diantar oleh seorang driver dari aplikasi populer. Namun, momen penyerahan makanan yang seharusnya singkat dan biasa saja, berubah menjadi mimpi buruk.
Tanpa diduga, sang pengantar makanan tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat tidak pantas. "Apakah kamu ingin disentuh dengan cara tertentu?" Pertanyaan ini, yang disampaikan secara mendadak, membuat wanita tersebut terkejut bukan kepalang. Ia tak menyangka akan mendengar hal seperti itu dari seseorang yang seharusnya profesional.
Reaksi Korban dan Driver yang Kabur
Sontak, wanita itu merasa marah dan jijik dengan pertanyaan tersebut. "Apa-apaan sih pertanyaan seperti ini?!" tegurnya dengan nada tinggi, mencoba menunjukkan ketidaksetujuannya. Namun, alih-alih meminta maaf atau memberikan penjelasan, sang driver justru menunjukkan reaksi yang tak kalah mengejutkan.
Pria itu tampak terkejut dengan teguran tersebut, seolah tak menyangka akan mendapat perlawanan. Tanpa sepatah kata pun, ia bergegas pergi meninggalkan lokasi, membuat korban semakin merasa tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Kejadian ini meninggalkan rasa takut dan trauma yang mendalam bagi wanita tersebut.
Pakaian Bukan Alasan: Menepis Mitos Pelecehan
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh korban adalah mengenai pakaian yang ia kenakan saat kejadian. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak sedang mengenakan pakaian yang terbuka atau dianggap mengundang. "Perlu diketahui, saya mengenakan kaus longgar dan celana panjang. Sama sekali tidak ketat," ujarnya.
Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa pakaian bukanlah pemicu atau alasan untuk terjadinya pelecehan. Pelecehan adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku, dan tanggung jawab sepenuhnya ada pada mereka. Tidak ada seorang pun yang berhak dilecehkan, terlepas dari apa pun yang mereka kenakan.
Dugaan Pelaku Berulang dan Pentingnya Keberanian
Wanita itu juga mengungkapkan dugaannya bahwa ini mungkin bukan kali pertama sang driver melakukan hal serupa. "Saya tidak yakin ini pertama kalinya ia bertanya begitu, karena butuh keberanian untuk mengatakan hal seperti itu," lanjutnya. Pernyataan ini mengindikasikan adanya pola perilaku yang meresahkan dari pelaku.
Dugaan ini semakin memperkuat urgensi untuk menindak tegas oknum seperti ini. Jika tidak ada tindakan, bukan tidak mungkin akan ada korban-korban lain di kemudian hari. Keberanian korban untuk bersuara dan melaporkan kejadian ini menjadi sangat penting untuk memutus rantai pelecehan.
Viral di Threads: Gelombang Solidaritas Netizen
Insiden ini menjadi viral setelah korban membagikannya melalui unggahan di media sosial Threads pada 23 September 2025. Ia mengunggah tangkapan layar profil sang pengantar makanan sebagai bentuk peringatan agar semua orang lebih berhati-hati. Unggahan tersebut dengan cepat menyebar dan menarik perhatian ribuan netizen.
Banyak netizen yang mengungkapkan rasa prihatin, marah, dan jijik atas tindakan driver tersebut. Mereka beramai-ramai menyuarakan dukungan untuk korban dan mendesak pihak perusahaan aplikasi makanan untuk segera mengambil tindakan tegas. Solidaritas yang ditunjukkan oleh netizen ini menjadi bukti bahwa isu pelecehan adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian bersama.
Seruan untuk Tindakan Tegas
Komentar-komentar netizen membanjiri unggahan tersebut, sebagian besar menyerukan agar oknum driver segera ditindak tegas. "Semoga oknum seperti ini segera ditindak tegas. Selain membahayakan, ini juga sudah termasuk ke dalam jenis pelecehan," kritik seorang netizen, mewakili suara banyak orang.
Netizen lain menambahkan, "Ini jelas bentuk pelecehan, bisa buat korban trauma. Perusahaan aplikasi makanan harus lebih ketat lagi sanksi dan peraturannya." Desakan ini menunjukkan bahwa masyarakat menuntut pertanggungjawaban dari platform penyedia layanan untuk memastikan keamanan penggunanya.
Langkah Korban dan Tanggung Jawab Platform
Merasa tidak aman dan dirugikan, perempuan tersebut segera melaporkan insiden ini kepada pihak perusahaan aplikasi makanan. Ia berharap tidak ada lagi pelanggan, baik perempuan maupun laki-laki, yang harus melalui pengalaman serupa. "Saya sudah membuat laporan. Semoga tidak ada lagi yang mengalami kejadian seperti saya," katanya.
Laporan ini menjadi krusial. Perusahaan aplikasi makanan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penggunanya. Mereka harus memiliki sistem pelaporan yang efektif, proses investigasi yang cepat, dan sanksi yang tegas bagi para pelaku. Keamanan pelanggan harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar janji manis.
Membangun Lingkungan Aplikasi yang Aman
Kasus seperti ini menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama penyedia layanan berbasis aplikasi. Pentingnya proses rekrutmen yang ketat, pelatihan etika bagi para driver, dan sistem pengawasan yang efektif tidak bisa ditawar lagi. Pengguna harus merasa aman saat menggunakan layanan, tanpa perlu khawatir akan menjadi korban pelecehan atau kejahatan lainnya.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melaporkan insiden pelecehan juga harus terus digalakkan. Banyak korban yang memilih diam karena takut, malu, atau merasa laporannya tidak akan ditanggapi. Padahal, setiap laporan, sekecil apa pun, dapat membantu mencegah insiden serupa terulang kembali.
Pentingnya Kewaspadaan dan Dukungan Komunitas
Meskipun perusahaan memiliki tanggung jawab, sebagai pengguna, kita juga perlu meningkatkan kewaspadaan. Beberapa tips keamanan yang bisa diterapkan antara lain:
- Berbagi Lokasi: Beritahu keluarga atau teman tentang pesanan yang sedang kamu tunggu.
- Pilih Tempat Aman: Jika memungkinkan, minta driver untuk menunggu di tempat yang ramai atau terang.
- Siapkan Diri: Jangan terlalu fokus pada ponsel saat menunggu. Perhatikan lingkungan sekitar.
- Laporkan Segera: Jika terjadi hal yang tidak menyenangkan, jangan ragu untuk segera melaporkan ke pihak aplikasi dan, jika perlu, ke pihak berwajib.
Insiden pelecehan ini adalah pengingat bahwa keamanan digital dan fisik harus selalu menjadi perhatian utama. Dukungan dari komunitas online, seperti yang terlihat di Threads, sangat penting untuk memberikan kekuatan kepada korban dan menekan pihak berwenang untuk bertindak. Semoga kasus ini segera ditangani dengan adil dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Penulis: Tammy
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 25, 2025