NEWS TANGERANG– Dunia UMKM kuliner kembali diguncang kabar tak sedap. Di tengah perjuangan untuk bangkit dan berinovasi, para pebisnis makanan dan minuman justru harus menghadapi ancaman baru: penipuan berkedok pesanan massal fiktif. Modus licik ini memanfaatkan kepercayaan dan harapan para pengusaha kecil untuk meraup keuntungan pribadi.
Bukan hanya menarik pelanggan setia, bisnis kuliner yang sukses dan terkenal enak ternyata juga mengundang perhatian oknum tak bertanggung jawab. Mereka menyasar UMKM dengan janji-janji pesanan besar, namun ujung-ujungnya hanya meninggalkan kerugian dan rasa kecewa mendalam. Akibatnya, banyak pemilik usaha harus menanggung tekor yang tidak sedikit.
Modus Licik yang Bikin Tekor Parah
Fenomena ini menjadi peringatan keras bagi semua pelaku usaha, terutama yang sering menerima pesanan dalam jumlah besar. Kewaspadaan ekstra kini sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa pelanggan yang datang benar-benar berniat memesan, bukan sekadar penipu ulung yang siap melancarkan aksinya. Sedikit rasa curiga bisa menyelamatkan bisnismu dari kerugian fatal.
Dilansir dari Stomp, belum lama ini, beberapa pelaku UMKM kuliner di Singapura menjadi korban penipuan serupa. Sebuah toko roti dan beberapa usaha makanan lainnya harus menelan pil pahit akibat ulah seseorang yang mengaku sebagai anggota militer. Mereka kehilangan jutaan rupiah karena pesanan fiktif yang tak pernah diambil.
Kisah Pilu Breaditation Bakery: Roti Ratusan Juta Ambyar!
Salah satu korban adalah Breaditation Bakery, toko roti yang berlokasi di Desker Road, Singapura. Mereka melaporkan kejadian ini setelah menerima pesanan dalam jumlah besar dari seorang pria yang mengaku bagian dari Singapore Armed Forces (SAF) atau Angkatan Bersenjata Singapura. Ini jelas bukan pesanan kaleng-kaleng, tapi justru jadi awal petaka.
Pria tersebut memperkenalkan diri sebagai Gordon, seorang perwira tentara dari Bedok Camp. Ia memesan puluhan paket roti dan pastry, membuat tim Breaditation Bakery semangat menyiapkan semuanya dengan kualitas terbaik. Bayangkan saja, harapan akan keuntungan besar dan pengakuan dari institusi militer yang dihormati.
Namun, saat waktu pengambilan pesanan tiba, Gordon menghilang bak ditelan bumi. Panggilan telepon dari pemilik Breaditation Bakery tidak dijawab, pesanan pun terbengkalai. Ratusan roti dan pastry yang sudah disiapkan dengan susah payah kini terancam basi dan menjadi kerugian besar.
Tak mau rugi lebih dalam, pihak kedai akhirnya memutuskan untuk menjual kembali makanan-makanan tersebut dengan harga diskon. Mereka tidak lagi memikirkan keuntungan, fokusnya hanya satu: bagaimana agar semua makanan tidak terbuang sia-sia. Kerugian yang dialami Breaditation Bakery mencapai 2.000 Dollar Singapura, atau setara dengan sekitar Rp 25,6 juta. Ini angka yang sangat besar untuk ukuran UMKM.
Tak Hanya Roti, Nasi Biryani dan Bunga Ikut Jadi Korban!
Kasus Breaditation Bakery ternyata bukan satu-satunya. Kementerian Pertahanan Singapura (Mindef) langsung menginvestigasi laporan ini dan menemukan fakta mengejutkan. Ternyata, ada beberapa pelaku UMKM lain yang juga menjadi korban dengan modus yang sama persis.
Muhammad Shazain Faiha, pemilik Muslim Food Paradise, mengaku juga pernah menjadi salah satu korbannya. Gordon, si penipu yang sama, memesan 150 paket nasi biryani kepadanya. Jumlah yang fantastis untuk sebuah pesanan, namun lagi-lagi, pesanan itu tak pernah diambil dan Gordon menghilang tanpa jejak.
Bahkan, bukan hanya UMKM kuliner yang jadi sasaran empuk. Sebuah toko bunga pun ikut merasakan pahitnya ditipu oleh Gordon. Kerugian yang dialami toko bunga tersebut mencapai 3.820 Dollar Singapura, atau setara hampir Rp 49 juta. Ini menunjukkan bahwa si penipu tidak hanya menyasar satu jenis bisnis, melainkan semua yang berpotensi memberikan keuntungan besar.
Siapa Sebenarnya ‘Gordon’ Ini?
Mindef sendiri telah mengonfirmasi bahwa tidak ada individu bernama Gordon yang mengaku sebagai perwira dari Singapore Armed Forces yang terlibat dalam insiden ini. Ini berarti, "Gordon" adalah seorang penipu ulung yang menggunakan identitas palsu dan memanfaatkan nama baik institusi militer untuk melancarkan aksinya. Oknum ini jelas-jelas tentara gadungan yang meresahkan.
Modus operandi yang sistematis dan kerugian yang ditimbulkan menunjukkan bahwa ini bukan sekadar iseng. Ini adalah aksi penipuan terorganisir yang sengaja menyasar UMKM yang seringkali kurang memiliki sistem verifikasi pelanggan yang ketat. Mereka tahu betul celah ini dan memanfaatkannya dengan licik.
Pelajaran Penting untuk Para Pejuang UMKM
Kasus ini menjadi alarm bagi seluruh pejuang UMKM di mana pun berada. Jangan sampai kerja keras dan keringatmu terbuang sia-sia karena ulah penipu. Berikut beberapa tips penting agar kamu tidak menjadi korban selanjutnya:
- Verifikasi Identitas Pelanggan: Untuk pesanan dalam jumlah besar, jangan ragu untuk meminta identitas lengkap atau bahkan melakukan verifikasi telepon ke kantor/instansi yang diklaim pelanggan. Jangan hanya percaya pada pengakuan lisan.
- Minta Uang Muka (DP): Selalu terapkan kebijakan uang muka yang proporsional untuk pesanan besar. Ini tidak hanya sebagai jaminan, tetapi juga filter awal untuk pelanggan yang serius. Jika mereka menolak DP, patut dicurigai.
- Gunakan Surat Pesanan Resmi (PO): Jika memungkinkan, minta surat pesanan resmi atau Purchase Order (PO) dari instansi yang bersangkutan. Ini akan memberikan bukti tertulis dan meminimalisir risiko penipuan.
- Waspada Pesanan Mendadak/Terlalu Bagus: Penipu seringkali datang dengan pesanan yang terkesan "terlalu bagus untuk jadi kenyataan" atau mendesak. Jangan mudah tergiur dan selalu pertimbangkan dengan matang.
- Edukasi Diri dan Jaringan: Selalu update informasi mengenai modus-modus penipuan terbaru. Bergabunglah dengan komunitas UMKM untuk saling berbagi pengalaman dan informasi agar tidak ada lagi yang jadi korban.
Jangan Sampai Terulang: Pentingnya Kewaspadaan Digital
Di era digital ini, penipu semakin canggih dan berani. Mereka tidak hanya beraksi secara langsung, tetapi juga melalui platform online, telepon, atau pesan singkat. Oleh karena itu, kewaspadaan digital menjadi sangat krusial. Selalu cek ulang informasi, jangan mudah percaya pada janji manis, dan pastikan setiap transaksi dilakukan dengan aman.
Mari kita bersama-sama melindungi UMKM, tulang punggung perekonomian kita. Dengan saling berbagi informasi dan meningkatkan kewaspadaan, kita bisa mempersempit ruang gerak para penipu. Jangan biarkan kerja keras dan impian para pejuang UMKM hancur karena ulah oknum tak bertanggung jawab. Tetap semangat, tetap waspada, dan terus berinovasi!
Penulis: Tammy
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 17, 2025