Seedbacklink affiliate

Resep Rahasia Bakpia Pathok 25: Dari Warisan Nenek Hingga Jadi Sultan Oleh-oleh Jogja!

Papan nama toko Bakpia Pathok 145 Ibu Sri Astuti di Yogyakarta yang terkenal.
Toko Bakpia Pathok 145 Ibu Sri Astuti, salah satu ikon kuliner legendaris Yogyakarta yang ramai dikunjungi pembeli.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Siapa sih yang nggak kenal Bakpia Pathok 25? Oleh-oleh khas Yogyakarta ini seolah sudah jadi ikon wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Gudeg. Tapi, tahukah kamu kalau Bakpia Pathok 25 ini bukan yang pertama ada, lho?

Meskipun begitu, di bawah tangan dingin Siek Angling Saputra Sanjaya, usaha ini berhasil tumbuh menjadi raksasa kuliner yang paling besar hingga saat ini. Penasaran apa saja strategi gokil di baliknya? Yuk, kita bongkar!

Awal Mula Sang Legenda: Bakpia Hibrida yang Menggoda

Bakpia sendiri adalah makanan hibrida yang unik, perpaduan budaya kuliner Tionghoa dengan cita rasa Nusantara yang khas. Rasanya pas di lidah dan kini sudah jadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Yogyakarta. Di antara banyak produsen, Bakpia Pathok 25 berdiri paling gagah.

Status "terbesar" ini bukan cuma klaim, tapi data berbicara! Menurut Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Yogyakarta, Bakpia Pathok 25 unggul dalam jumlah produksi harian, pelibatan tenaga kerja, perputaran omzet, hingga setoran pajak ke negara. Keren banget, kan?

Kisah lengkapnya bahkan diulas tuntas oleh Prof. M. Alie Humaedi dalam buku keren berjudul ‘Babahe Bakpia Pathok 25: Pelipur Bara Keistimewaan Jogja’. Buku setebal 257 halaman yang diterbitkan Agustus 2025 oleh Penerbit Buku Kompas ini jadi bukti betapa besar pengaruh Bakpia Pathok 25.

Dari ’38’ Menjadi ’25’: Filosofi di Balik Angka Keramat

Jauh sebelum jadi Bakpia Pathok 25 yang kita kenal sekarang, usaha ini awalnya dikenal sebagai Bakpia Pathok 38. Dirintis oleh sosok hebat bernama Tan Aris Nio, ibu dari Siek Siang Kwang alias Siek Angling Saputra Sanjaya.

Namun, pada tahun 1997, ada perubahan nama yang signifikan. Angka ’38’ diganti dengan ’25’, atau dalam bahasa Jawa disebut ‘Selawe’. Pemilihan angka ini bukan tanpa alasan, ‘Selawe’ terdengar lebih ringkas, akrab, dan pastinya lebih mudah diingat oleh banyak orang.

Angka ’25’ ini juga punya makna filosofis yang mendalam, merepresentasikan kebersamaan keluarga. Angka ‘2’ melambangkan dua pewaris utama, yaitu Siek Moy Lan (Siek Lita Sanjaya) dan Siek Angling Saputra Sanjaya. Sementara angka ‘5’ adalah jumlah anak lainnya dari Tan Aris Nio dan suaminya, Siek Tek Ong.

Jika dijumlahkan, 2 ditambah 5 hasilnya adalah 7, yang menunjukkan total jumlah anak dari pasangan Tan Aris Nio dan Siek Tek Ong. Jadi, di balik nama ’25’ tersimpan kisah dan semangat kekeluargaan yang kuat.

Perjuangan Sang Nenek: Tan Aris Nio, Sosok Pantang Menyerah

Kisah Bakpia Pathok 25 bermula dari perjuangan luar biasa Tan Aris Nio. Beliau merintis usaha kue bakpia pada tahun 1981, sama seperti beberapa tetangganya di Jalan Pathuk, Yogyakarta. Tapi, jalan menuju sukses tidaklah mudah.

Sebelumnya, Tan Aris Nio sudah berkali-kali mencoba peruntungan dengan berdagang makanan lain, namun selalu gagal. Mulai dari bakmi goreng yang kurang laku, kacang telur rentengan yang tak diminati, telur asin, es lilin yang mudah meleleh, hingga bakpao. Semua itu ia lakukan demi menghidupi ketujuh anaknya.

Semangat baja Tan Aris Nio ini muncul setelah sang suami, Sie Tek Ong, yang sehari-hari berdagang keliling tembakau dan rokok lintingan, berpulang pada 28 Desember 1971. Sebagai ibu tunggal, ia harus berjibaku keras untuk keluarganya.

Pada awalnya, bakpia produksi Tan Aris Nio bahkan belum punya nama khusus. Di tokonya hanya tertulis, "Jual rokok, kelontong, sedia bakpia". Baru pada tahun 1986, atas usul anak perempuannya, Lita Sanjaya, bakpia produksi Tan diberi "tanda kenal" sesuai nomor toko yang disewa di Jalan Patuk, yakni 38. Penamaan produk bakpia sudah lebih dulu dilakukan tetangganya, yaitu Bakpia 75.

Strategi Marketing Jitu: Bakpia Pathok 25 Merajai Pasar

Melihat adanya kompetitor, Lita Sanjaya, dengan naluri bisnisnya yang tajam, kembali mengusulkan strategi pemasaran yang brilian. Ia menyarankan agar di kemasan bakpia ditambahkan tulisan, "Oleh-oleh khas Yogya". Ide ini auto jadi pembeda dan langsung menarik perhatian wisatawan!

Dua tahun kemudian, di tahun 1988, Bakpia Pathuk 38 semakin memperkuat citra produknya. Mereka mulai mencantumkan kata ‘Halal’ dan kata ‘depan masjid’ pada alamat toko di kemasannya. Ini adalah langkah cerdas untuk memastikan produk diterima luas oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya umat Muslim.

Strategi ini bukan cuma soal jualan, tapi juga membangun kepercayaan dan identitas. Bakpia Pathok 25 ingin dikenal sebagai produk yang tidak hanya enak, tapi juga terjamin kualitas dan kehalalannya.

Estafet Kepemimpinan: Dari Lita ke Angling, Harmoni di Balik Dapur

Setelah Tan Aris Nio berpulang pada tahun 1989, Lita dan Siek Angling Saputra Sanjaya menjadi pewaris utama usaha keluarga ini. Namun, perjalanan keduanya tidak selalu mulus. Ada dinamika hubungan kakak-adik yang harus mereka lalui.

Siek Angling, sebagai anak bungsu, sempat menjalani fase pencarian jati diri yang cukup berliku. Ia pernah terjerumus dalam kebiasaan kurang sehat seperti mabuk-mabukan dan berjudi. Namun, momen "insyaf" itu datang, dan ia bangkit dengan membawa sejumlah konsep manajemen segar untuk perbaikan dan kemajuan usaha.

Melihat keseriusan dan ide-ide brilian adiknya, Lita pun dengan bijak memilih untuk mendukung penuh. Sebagai kakak, ia kemudian memutuskan untuk berada di belakang layar, memberikan ruang bagi Angling untuk memimpin dan berinovasi. Ini adalah contoh harmoni dan saling percaya dalam keluarga yang patut diacungi jempol.

Enam Pakem Produksi: Rahasia Rasa yang Konsisten

Di bawah kepemimpinan Siek Angling, mereka menyepakati setidaknya enam pakem produksi yang menjadi kunci konsistensi rasa Bakpia Pathok 25. Ini dia rahasianya:

  1. Penggunaan Tepung Terigu dengan Komposisi Tepat: Angling sendiri yang mengawasi langsung pemilihan dan komposisi tepung. Nggak sembarangan, ini kunci tekstur bakpia yang sempurna.
  2. Pemilihan Kacang Hijau Berkualitas: Bagi Angling, kacang hijau adalah jantungnya bakpia. Salah pilih jenis atau kualitasnya, cita rasa bakpia bisa jadi hambar, pahit, atau mudah tengik. Auto zonk!
  3. Pemilihan Gula Terbaik: Gula bukan cuma pemanis, tapi juga penentu karakter rasa. Kualitas gula yang baik akan menghasilkan bakpia yang lezat dan otentik.
  4. Komposisi Adonan yang Pas: Meskipun Angling fokus pada bahan baku, kemahiran kontrol komposisi adonan ada pada Lita dan keponakannya, Amelia. Ini sentuhan ajaib yang bikin bakpia mereka beda.
  5. Tanpa Pemanis Buatan dan Bahan Pengawet: Ini adalah komitmen Bakpia Pathok 25 untuk menjaga kualitas dan kesehatan konsumen. Rasa asli dan alami jadi jaminan.
  6. Aspek Kebersihan dan Higienitas: Angling sangat memperhatikan kebersihan selama proses produksi dan sesudahnya. Penting banget, kan, agar produk selalu aman dan bikin konsumen percaya.

Lebih dari Sekadar Kue: Sejarah dan Makna Bakpia

Meski fokus utama adalah kisah sukses Bakpia Pathok 25, buku Prof. M. Alie Humaedi juga membuka wawasan kita tentang bakpia dalam tradisi kuliner masyarakat Tionghoa. Bakpia bukan cuma jajanan biasa, tapi sejenis kue yang punya makna mendalam.

Nama asli bakpia dalam dialek Hokkian adalah tou luk pia, yang secara harfiah berarti "kue berisi daging". Kue ini biasanya dihidangkan pada perayaan keluarga, seperti ulang tahun orangtua dan anak, acara pernikahan, atau kumpul keluarga.

Lebih dari itu, jajanan ini juga sering dihidangkan pada perayaan yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap leluhur, seperti sesaji, kunjung makam leluhur, hingga Imlek. Bakpia adalah simbol kebersamaan, rasa syukur, dan penghormatan.

Dari paparan buku ini, kita jadi menyadari bahwa di balik sepotong bakpia yang tampak sederhana, ada sejarah panjang, pengorbanan, ketekunan, dan nilai kebudayaan yang diwariskan lintas generasi. Bakpia Pathok 25 bukan cuma oleh-oleh, tapi sebuah warisan yang terus hidup dan menginspirasi!

Penulis: Tammy

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 2, 2025

Promo Akad Nikah Makeup