NEWS TANGERANG– Siapa sih yang nggak bete kalau lihat total tagihan makanan online? Harga makanan sudah oke, eh pas sampai di ongkir, langsung bikin kantong menjerit. Nggak jarang, biaya pengiriman justru lebih mahal dari harga makanannya sendiri. Dilema banget, kan?
Tapi tenang, buat kamu para foodies yang sering galau gara-gara ongkir, ada kabar gembira! Seorang wanita di media sosial baru-baru ini membagikan trik jitu yang berhasil memangkas biaya pengiriman makanan online secara signifikan. Siap-siap bikin dompet kamu senyum lagi!
Dilema Ongkir: Kenapa Makanan Online Sering Bikin Kantong Bolong?
Aplikasi ojek online memang penyelamat di kala lapar melanda atau mager melanda. Dengan beberapa ketukan jari, makanan favoritmu bisa langsung diantar sampai depan pintu. Praktis dan super efisien, apalagi di tengah kesibukan sehari-hari.
Namun, di balik kemudahan itu, seringkali ada ‘harga tersembunyi’ yang bikin dompet menjerit. Selain biaya pengiriman yang fluktuatif, ada juga markup harga makanan dari restoran, biaya aplikasi, hingga komisi yang harus dibayarkan ke platform. Ini semua pada akhirnya dibebankan ke pelanggan.
Tidak heran jika banyak dari kita yang sering berpikir dua kali sebelum menekan tombol "pesan sekarang". Terkadang, keinginan untuk menikmati makanan enak harus terbentur kenyataan pahit biaya tambahan yang terasa mencekik. Tapi, bagaimana kalau ada cara untuk mengakali semua itu?
Trik Jitu ala Krisha: Kembali ke Cara Lama, Hasilnya Bikin Melongo!
Nah, di tengah kegalauan para foodies ini, munculah Krisha, seorang wanita dari India, yang membagikan tips cerdasnya di platform X (sebelumnya Twitter). Krisha mengaku sudah berhenti total menggunakan aplikasi pesan antar makanan populer seperti Swiggy dan Zomato.
Caranya simpel tapi jenius: dia kembali ke metode lama, yaitu menelpon langsung restoran untuk memesan makanan. Setelah pesanan dikemas oleh pihak restoran, Krisha kemudian memesan layanan pengiriman terpisah melalui aplikasi kurir seperti Rapido atau Uber Courier.
"Saya berhenti menggunakan Zomato/Swiggy. Sekarang saya hanya menelpon reguler restoran, mereka mengemas makanan dan saya mengirimkan Uber/Rapido untuk mengambilnya," tulis Krisha dalam unggahannya yang viral. Trik ini terbukti ampuh untuk menghemat pengeluaran.
Hitung-hitungan Hemat: Berapa Banyak yang Bisa Kamu Simpan?
Krisha sendiri membuktikan trik ini bukan cuma isapan jempol belaka. Dengan menggunakan layanan kurir terpisah, biaya pengiriman yang ia keluarkan hanya berkisar antara 50 hingga 100 rupee. Jika dikonversi ke Rupiah, angka ini setara dengan sekitar Rp 9 ribu hingga Rp 18.700 saja!
Bayangkan, hanya dengan biaya sekecil itu, makanan sudah sampai di tangan. Krisha menjelaskan, "Bahkan setelah biaya pengiriman 50-100 rupee, itu masih lebih murah daripada memesan di aplikasi (karena markup, biaya platform, dan komisi)." Ini menunjukkan betapa besarnya selisih harga yang harus kita bayar jika menggunakan aplikasi pesan antar makanan konvensional.
Selisih ini terjadi karena aplikasi pesan antar makanan biasanya mengambil komisi yang cukup besar dari setiap transaksi, selain membebankan biaya layanan dan pengiriman kepada pelanggan. Dengan memotong rantai ini, kamu bisa mendapatkan harga yang lebih "jujur" langsung dari restoran.
Bukan Cuma Ongkir: Porsi Lebih Besar, Harga Lebih Jujur?
Ternyata, keuntungan trik ini nggak cuma soal ongkir yang lebih murah. Seorang netizen bernama Soham Deshpande ikut membagikan pengalamannya yang tak kalah menarik. Ia mengungkap bahwa tempat makan langganannya di Mumbai memiliki dua ukuran porsi berbeda.
Satu porsi untuk pesanan melalui aplikasi seperti Zomato/Swiggy, dan satu lagi untuk pesanan langsung. Hasilnya? Pesanan langsung tidak hanya lebih murah, tetapi juga disajikan dengan porsi yang jauh lebih besar! Ini jadi bukti kalau restoran pun punya strategi harga berbeda untuk platform online.
Fenomena ini bukan hal baru. Banyak pemilik restoran mengeluhkan tingginya komisi yang dipatok oleh aplikasi pesan antar makanan. Untuk menutupi biaya tersebut, mereka terpaksa menaikkan harga menu di aplikasi atau mengurangi porsi agar tetap mendapat keuntungan. Dengan memesan langsung, kamu berpotensi mendapatkan penawaran yang lebih baik dan porsi yang lebih memuaskan.
Reaksi Netizen: Dari Setuju Sampai Curhat Pengalaman Pribadi
Unggahan Krisha langsung viral dan memicu beragam komentar dari netizen. Lebih dari 2.3 ribu penonton ikut membagikan pandangan mereka, menunjukkan bahwa masalah biaya pengiriman ini memang menjadi keresahan banyak orang. Banyak yang merasa senasib dan mengeluhkan praktik ‘penjarahan’ oleh aplikasi.
Seorang netizen lain berkomentar, "Setuju. Zomato dan Swiggy menjarah pelanggan lagi. Kemarin saya menganalisis dan menemukan bahwa harga makanan sebelum pemotongan tarif GST lebih murah daripada pasca tarif GST karena mereka telah meningkatkan biaya mitra pengiriman, biaya pengemasan, dll." Komentar ini memperkuat argumen bahwa biaya tambahan yang dibebankan aplikasi memang terasa memberatkan.
Curhatan dan pengalaman serupa dari berbagai netizen menunjukkan bahwa trik Krisha ini bukan sekadar ide iseng, melainkan solusi praktis yang banyak dicari. Ini adalah bentuk perlawanan cerdas terhadap biaya-biaya tersembunyi yang seringkali tidak disadari pelanggan.
Apakah Trik Ini Cocok untukmu? Pertimbangan Penting!
Meskipun trik ini berasal dari India, konsepnya sangat relevan dan bisa kamu coba di Indonesia. Aplikasi kurir seperti Lalamove, Deliveree, atau bahkan fitur pengiriman instan di Gojek/Grab (untuk pengiriman barang/dokumen) bisa menjadi alternatif pengganti Rapido atau Uber Courier.
Kelebihan:
- Hemat Biaya: Potensi penghematan ongkir yang signifikan.
- Harga Jujur: Mendapatkan harga menu asli dari restoran tanpa markup aplikasi.
- Porsi Lebih Besar: Ada kemungkinan mendapatkan porsi yang lebih banyak atau penawaran khusus dari restoran.
- Dukungan Langsung ke Restoran: Membantu restoran mengurangi beban komisi aplikasi.
Kekurangan:
- Langkah Tambahan: Membutuhkan sedikit usaha ekstra untuk menelpon dan memesan kurir terpisah.
- Tidak Semua Restoran: Beberapa restoran mungkin tidak melayani pesanan telepon atau tidak siap untuk dikirimkan dengan kurir pihak ketiga.
- Waktu Tunggu: Prosesnya mungkin sedikit lebih lama karena ada dua tahapan pemesanan.
- Potensi Miskomunikasi: Ada kemungkinan terjadi kesalahan pesanan jika tidak dijelaskan dengan detail saat menelpon.
Sebelum mencoba, pastikan restoran yang kamu tuju melayani pesanan via telepon dan bersedia mengemas makanan untuk diambil kurir. Ini adalah cara cerdas untuk tetap menikmati makanan favorit tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Jadi, kalau kamu termasuk tim yang sering ‘galau’ karena biaya pengiriman makanan online, trik Krisha ini patut banget dicoba. Siapa tahu, ini jadi solusi jitu untuk bikin dompetmu lebih tebal dan perutmu tetap kenyang tanpa rasa bersalah! Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Penulis: Tammy
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 3, 2025