NEWS TANGERANG– Sebuah video viral di media sosial baru-baru ini berhasil mencuri perhatian jutaan pasang mata. Rekaman singkat itu menampilkan aksi seorang wanita di pesta pernikahan yang sukses membuat netizen terbelah. Bukan karena tarian heboh atau busana mewah, melainkan karena ‘strategi’ uniknya dalam membawa pulang hidangan pesta.
Dalam tayangan yang beredar luas, terlihat jelas bagaimana wanita tersebut dengan santai dan penuh perhitungan membungkus sepotong paha ayam. Ia menggunakan tisu seadanya sebagai pembungkus darurat agar hidangan tersebut bisa ‘diamankan’ dengan baik.
Setelah dirasa cukup aman, paha ayam itu perlahan tapi pasti diselipkan ke dalam tas jinjingnya. Sebuah pemandangan yang tak biasa dan langsung memicu berbagai spekulasi serta perdebatan sengit di kolom komentar.
Insiden ini, yang dilaporkan terjadi di India dan pertama kali diunggah di platform X (sebelumnya Twitter) pada Rabu, 17 September 2025, segera menjadi perbincangan hangat. Video tersebut menjadi bukti nyata bahwa di era digital, setiap momen tak terduga bisa dengan cepat menyebar dan mengundang reaksi beragam.
Etika Pesta: Makanan untuk Dinikmati, Bukan Dibawa Pulang?
Pesta pernikahan identik dengan jamuan makan yang melimpah ruah, disajikan khusus untuk dinikmati di lokasi acara. Ada semacam ‘aturan tak tertulis’ bahwa makanan tersebut sebaiknya tidak dibawa pulang, kecuali jika memang ada fasilitas takeaway yang disediakan oleh tuan rumah.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh wanita ini, tidak semua orang sepakat dengan norma tersebut. Beberapa tamu mungkin memiliki alasan tersendiri yang membuat mereka berpikir untuk ‘mengamankan’ makanan, entah itu karena alasan praktis atau kebiasaan pribadi.
Video yang diunggah dengan caption menggelitik, "Kini saya tahu kenapa ayah saya selalu membawa tasnya kemana-mana. Setelah melihat di video, Anda akan tahu," langsung meledak di jagat maya. Caption ini seolah mengundang rasa penasaran dan memancing netizen untuk ikut berkomentar.
Berbagai komentar pun membanjiri unggahan tersebut, menciptakan polarisasi opini yang menarik. Ada yang menganggapnya lucu dan bahkan jenius, ada pula yang merasa aksinya kurang etis dan memalukan.
Pro dan Kontra Netizen: Paha Ayam untuk Siapa?
Salah satu teori yang paling banyak diutarakan oleh netizen adalah bahwa paha ayam itu ditujukan untuk hewan peliharaan. Banyak yang berspekulasi bahwa wanita tersebut mungkin memiliki anjing di rumah yang ingin ia beri kejutan.
"Jadi, mungkin itu diambil untuk anjingnya. Hanya diambil satu potong dari piringnya!! ini sebagai bentuk cinta dan kepeduliannya terhadap anjing peliharaan, bukan yang lain," tulis seorang netizen, mencoba memberikan perspektif positif. Pendapat serupa juga datang dari netizen lain yang yakin seratus persen. "Ini 100% untuk anjing, dia mungkin mengambil satu untuk dibagikan ke anjing di jalanan saat dia jalan pulang," ungkapnya, menambahkan sentuhan humanis pada aksi tersebut.
Tak sedikit pula yang melihat sisi positif dari tindakan wanita ini dari sudut pandang anti-pemborosan. Mereka berpendapat bahwa ini adalah upaya untuk menghindari pemborosan makanan, sebuah isu yang seringkali terjadi di pesta besar. Daripada makanan tersisa dan terbuang sia-sia, membawanya pulang dianggap sebagai langkah yang lebih bijak. "Setidaknya tidak mubazir," komentar seorang warganet, menyiratkan dukungan terhadap ‘filosofi’ anti-pemborosan.
Di sisi lain, banyak netizen yang merasa aksi wanita ini kurang pantas dan bahkan menyebalkan. Mereka berpegang pada etika umum yang berlaku di acara formal seperti pernikahan. "Dia seharusnya menggunakan tas itu dengan cara yang benar," sindir seorang netizen, menyiratkan bahwa tas tangan seharusnya tidak digunakan untuk menyimpan makanan sisa.
Ada juga yang bertanya-tanya dengan nada heran, "Siapa yang mencuri makanan seperti ini di pesta?" Pertanyaan ini mencerminkan kebingungan dan ketidaksetujuan terhadap tindakan tersebut. Beberapa bahkan mengaitkannya dengan citra diri. "Sekarang saya paham. Tas itu tidak hanya dipakai membawa makeup tetapi juga ‘makanan darurat’," ujar netizen lain dengan nada sarkas, menyoroti fungsi tas yang ‘beralih’ secara tak terduga.
Membongkar Alasan di Balik Aksi ‘Nyeleneh’
Fenomena ‘membawa pulang’ makanan dari pesta pernikahan sebenarnya bukan hal baru, meskipun jarang terekam dan viral seperti kasus ini. Ada banyak faktor yang mungkin melatarbelakangi tindakan tersebut, mulai dari kebiasaan pribadi hingga pertimbangan ekonomi.
Apakah ini karena kebiasaan pribadi yang sulit dihilangkan, kondisi ekonomi yang mengharuskan penghematan, atau sekadar keinginan untuk menikmati hidangan favorit di rumah tanpa harus menghabiskan waktu di keramaian pesta? Atau mungkin ada perbedaan budaya yang membuat hal ini dianggap lumrah di beberapa tempat?
Di beberapa budaya, membawa pulang sisa makanan yang tidak habis justru dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap tuan rumah, atau bahkan sebagai tanda bahwa makanan yang disajikan sangat lezat. Namun, di banyak tempat lain, tindakan ini bisa dianggap kurang sopan atau bahkan memalukan, terutama jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi seperti yang terlihat dalam video.
Bukan Kasus Pertama: Insiden Katering yang Bikin Geram
Kasus wanita yang membawa pulang paha ayam ini juga mengingatkan kita pada insiden serupa yang pernah terjadi sebelumnya, namun dengan nuansa yang berbeda. Pernah ada kisah seorang pengelola jasa katering yang dibuat kesal oleh seorang tamu wanita. Tamu tersebut bersikeras ingin membungkus makanan bahkan sebelum pesta pernikahan dimulai.
Pihak katering tentu saja menolak permintaan tersebut karena acara belum resmi dibuka dan makanan masih harus disajikan untuk tamu lain. Namun, tamu itu terus memaksa, berargumen bahwa sah-sah saja bagi tamu untuk membawa pulang makanan karena sudah menjadi bagian dari jamuan.
Perbedaan mendasar antara kedua kasus ini terletak pada waktu dan cara pelaksanaannya. Jika kasus paha ayam terjadi secara diam-diam saat pesta berlangsung, kasus katering ini terjadi secara terang-terangan dan sebelum acara dimulai, menunjukkan tingkat keberanian yang berbeda dan memicu konflik langsung.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, video wanita dengan paha ayam di tasnya ini berhasil memicu diskusi menarik tentang etika, kebiasaan, dan bahkan nilai-nilai sosial di balik sebuah perayaan. Apakah ini adalah ‘strategi survival’ yang cerdik, tindakan anti-pemborosan yang patut diacungi jempol, atau justru pelanggaran etika yang memalukan? Jawabannya mungkin tergantung pada sudut pandang masing-masing pembaca. Yang jelas, insiden kecil ini sekali lagi membuktikan bagaimana sebuah momen tak terduga bisa dengan cepat menjadi viral dan memancing beragam reaksi di era digital ini.
Penulis: Tammy
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 18, 2025