Seedbacklink affiliate

VIRAL! Telur Orak-arik Dimasak Pakai Batu Sungai: Sensasi Kuliner Anti-Mainstream, Berani Coba?

Irisan daging mentah di atas batu panas, inovasi kuliner unik dan kontroversial.
Tren kuliner aneh: Daging dimasak di atas batu panas. Berani coba?
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Ingat nggak sih, beberapa waktu lalu dunia maya sempat dihebohkan dengan tumisan batu sungai yang jadi camilan favorit di China? Kreasi kuliner nyeleneh memang selalu punya daya tarik tersendiri. Nah, belum lama ini, jagat maya kembali dibuat melongo dengan inovasi memasak telur yang nggak kalah unik: dicampur dengan batu!

Dunia kuliner memang nggak pernah kehabisan ide gila. Dari dessert warna neon yang bikin mata melek sampai hidangan pedas ekstrem yang menantang nyali, inovasi seolah jadi bumbu wajib. Tujuannya? Nggak cuma soal rasa, tapi juga pengalaman yang berbeda dan bikin penasaran.

Banyak chef dan pegiat kuliner yang terus bereksperimen, mencari cara baru untuk menyajikan hidangan. Mereka ingin menantang indera rasa dan visual, menciptakan momen makan yang lebih seru dan tak terlupakan. Dan kali ini, giliran telur yang jadi objek eksperimen paling epik.

Sensasi Kuliner yang Bikin Melongo: Telur Batu Viral!

Kabar tentang teknik memasak telur yang dicampur batu ini langsung viral di kalangan netizen. Semuanya bermula dari sebuah unggahan video di akun X bernama @myhppylittlepil pada tanggal 25 September lalu, yang sukses bikin banyak orang auto penasaran.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pelayan restoran sedang menyiapkan pesanan di meja pengunjung. Bukan di dapur, lho, tapi langsung di depan mata! Di atas meja itu, ada wadah berbahan aluminium yang berisi penuh dengan batu-batu sungai.

Yang bikin kaget, pelayan itu kemudian menuangkan telur yang sudah dikocok bersama irisan daun bawang ke dalam wadah batu tersebut. Bayangin, tanpa kompor, tanpa wajan biasa, telur itu tampak matang sempurna di antara bebatuan panas! Vibes-nya kayak lagi camping tapi versi mewah.

Unggahan itu langsung jadi perbincangan hangat. "Telur dan batu sungai, cara memasak dan menyantap telur yang tidak konvensional! Meski terlihat unik, pertanyaan besarnya adalah: apakah rasanya benar-benar enak?," tulis akun tersebut, memancing rasa ingin tahu netizen.

Beragam komentar pun membanjiri kolom balasan. Banyak yang bertanya-tanya, "Kenapa harus pakai batu? Apa tambahan batu-batu sungai itu menambah asupan serat ke racikan telurnya?" Ada juga yang iseng, "Setelah tumis batu sungai di China, sekarang ada lagi omelet telur batu sungai? Ini di mana?"

Rasa penasaran netizen memang nggak terbendung. Mereka ingin tahu, apa sih fungsi sebenarnya dari batu-batu itu? Apakah cuma gimmick, atau memang ada teknik khusus di baliknya?

Bukan Sekadar Batu Biasa: Rahasia di Balik Teknik "Hot Stone Eggs"

Ternyata, rahasianya ada pada suhu batu tersebut. Batu-batu sungai itu tidak ditaruh begitu saja, melainkan sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu yang sangat tinggi. Panas inilah yang kemudian mematangkan telur secara merata dan cepat.

Teknik memasak menggunakan batu panas ini memang bukan hal baru, meskipun penerapannya pada telur orak-arik terbilang inovatif. Secara umum, metode ini dikenal dengan sebutan "Hot Stone Eggs" atau memasak di atas batu panas.

Meski lokasi restoran yang viral ini belum diketahui pasti, teknik memasak dengan batu panas sebenarnya sudah diadopsi di berbagai negara sebagai bagian dari inovasi kuliner. Jadi, ini bukan akar budaya tunggal, melainkan adaptasi global.

Salah satu contoh yang paling dikenal adalah tradisi di Korea. Di sana, ada kebiasaan memasak telur di atas batu elvan di sauna, yang disebut Maekbanseok Gyeran. Telur ini dimasak perlahan dengan panas batu, menghasilkan tekstur yang kenyal dan rasa yang khas, cocok dinikmati setelah bersauna.

Selain Korea, di Jepang dan beberapa negara Barat, teknik serupa juga digunakan di restoran-restoran. Tujuannya? Memberikan pengalaman makan yang interaktif dan menarik bagi pengunjung. Bayangkan, kamu bisa melihat langsung proses masaknya di depan mata!

Teknik Hot Stone Eggs ini melibatkan pemanasan batu hingga suhu yang sangat tinggi. Kemudian, telur dimasak langsung di atas permukaan batu panas tersebut. Proses ini memungkinkan telur matang dengan cepat dan merata, menghasilkan tekstur yang berbeda dibandingkan dengan metode memasak telur lainnya, seperti digoreng atau direbus.

Lebih dari Sekadar Rasa: Pengalaman Makan yang Tak Terlupakan

Lalu, kenapa sih restoran modern dan "experience dining" banyak yang mengadopsi metode ini? Jawabannya sederhana: ini adalah perpaduan antara seni kuliner, sains, dan hiburan. Bukan cuma soal mengisi perut, tapi juga menciptakan memori.

Pertama, ada faktor visual dan teatral. Melihat telur dimasak langsung di atas batu panas di meja kita itu punya daya tarik tersendiri. Ini jadi semacam "pertunjukan" kecil yang bikin pengalaman makan jadi lebih premium dan berkesan.

Kedua, ada elemen interaktif. Beberapa restoran bahkan membiarkan pengunjung untuk sedikit terlibat dalam proses memasak, menciptakan rasa kepemilikan dan keunikan pada hidangan mereka. Ini jadi nilai tambah yang nggak bisa didapat dari hidangan biasa.

Ketiga, tentu saja soal rasa dan tekstur. Panas dari batu yang merata dan stabil bisa menghasilkan telur dengan tekstur yang unik. Mungkin bagian luarnya sedikit renyah atau karamelisasi, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan creamy. Ini memberikan dimensi rasa yang berbeda dari telur orak-arik biasa.

Batu panas juga bisa memberikan aroma khas pada telur, terutama jika batu yang digunakan adalah jenis tertentu yang aman untuk makanan. Aroma ini bisa menambah kompleksitas pada hidangan, menjadikannya lebih dari sekadar telur biasa.

Namun, penting juga untuk memperhatikan aspek keamanan dan kebersihan. Batu yang digunakan haruslah batu food-grade yang aman, tidak beracun, dan mudah dibersihkan. Proses pemanasan juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko luka bakar.

Masa Depan Kuliner: Inovasi Tanpa Batas?

Tren telur batu ini adalah bukti nyata bahwa dunia kuliner itu dinamis dan terus berevolusi. Batasan antara "normal" dan "nyeleneh" semakin tipis, dan justru di situlah letak daya tariknya. Kreativitas tanpa batas menjadi kunci untuk menarik perhatian di era digital ini.

Dari tumisan batu hingga telur batu, kita diajak untuk melihat makanan bukan hanya sebagai kebutuhan dasar, tapi juga sebagai medium untuk eksplorasi, eksperimen, dan hiburan. Ini adalah era di mana pengalaman makan menjadi sama pentingnya dengan rasa itu sendiri.

Jadi, apakah kamu berani mencoba sensasi telur orak-arik yang dimasak di atas batu sungai ini? Mungkin ini adalah cara baru untuk menikmati hidangan sederhana yang bisa jadi pengalaman tak terlupakan. Siapa tahu, rasanya memang jauh lebih enak dari yang kita bayangkan!

Penulis: Tammy

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 27, 2025

Promo Akad Nikah Makeup