NEWS TANGERANG– Kabar mengejutkan datang dari Istana! Dua nama besar di kancah hukum Indonesia, Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD, dipastikan akan menjadi bagian penting dari Komite Reformasi Polri yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini menandai upaya serius pemerintah untuk membenahi institusi kepolisian agar semakin profesional dan dicintai rakyat.
Gebrakan Baru untuk Polri
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengonfirmasi kabar tersebut kepada awak media di Jakarta pada Jumat (26/9). Menurut Yusril, selain Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie juga akan mengisi daftar anggota komite bergengsi ini.
Pengumuman resmi terkait susunan lengkap komite ini akan dilakukan segera setelah Presiden Prabowo kembali ke Tanah Air dari kunjungan luar negerinya. Prabowo diketahui baru saja berpidato di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, awal pekan ini, menunjukkan kesibukan agenda internasionalnya.
Sinergi, Bukan Tumpang Tindih
Yusril juga menegaskan bahwa Komite Reformasi Polri bentukan Presiden Prabowo ini tidak akan berbenturan atau tumpang tindih dengan tim transformasi dan reformasi internal Polri. Tim internal tersebut sebelumnya telah dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di awal pekan yang sama.
Ia memastikan kedua tim ini akan bekerja secara sinergis dan saling membantu untuk mencapai tujuan reformasi yang lebih baik. Jadi, jangan khawatir akan ada "drama" persaingan, justru akan ada kolaborasi apik demi Polri yang lebih baik.
Mahfud MD Sudah ‘Gas’ Duluan
Sebelumnya, Eks Menko Polhukam Mahfud MD memang sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam Komite Reformasi Kepolisian ini. Mahfud mengungkapkan hal ini setelah berdiskusi langsung dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya pada Selasa (16/9) pekan lalu.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Mahfud menegaskan bahwa ia menyetujui seluruh rencana reformasi Pak Prabowo dan siap berkontribusi sebagai bentuk pengabdian kepada negara. Meskipun belum merinci posisi spesifiknya, komitmen Mahfud untuk terlibat dalam perbaikan Polri sudah bulat.
Mengapa Reformasi Polri Penting?
Pembentukan komite ini menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk mewujudkan institusi kepolisian yang lebih transparan, akuntabel, dan profesional. Reformasi Polri bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kepercayaan publik dan memastikan penegakan hukum yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan melibatkan tokoh-tokoh sekaliber Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD, diharapkan komite ini mampu memberikan terobosan dan rekomendasi strategis yang efektif. Pengalaman dan integritas keduanya di bidang hukum diyakini akan menjadi modal penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan berpihak pada keadilan.
Ini adalah kesempatan emas untuk membawa perubahan positif yang signifikan dalam tubuh Polri. Harapannya, langkah ini akan menciptakan institusi yang benar-benar menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, jauh dari isu-isu negatif yang kerap muncul.
Menanti Detail Selanjutnya
Kini, publik menantikan pengumuman resmi dari Presiden Prabowo Subianto terkait struktur dan tugas spesifik Komite Reformasi Polri ini. Dengan hadirnya dua pakar hukum terkemuka, harapan besar tertumpu pada komite ini untuk membawa angin segar bagi institusi kepolisian dan sistem hukum di Indonesia.
Semoga langkah ini menjadi awal dari era baru Polri yang semakin dipercaya dan dihormati oleh seluruh elemen bangsa. Kita tunggu saja gebrakan nyata dari duet maut ini!
Penulis: Arya N
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 26, 2025