Seedbacklink affiliate

Bukan Kaleng-Kaleng! Sekolah Rakyat Prabowo: Cetak Generasi Emas, Intip Konsep & Fasilitas Unggulannya!

Wamensos Agus Jabo Priyono bersama anggota DPRD DKI Jakarta di ruang kelas.
Wamensos Agus Jabo serius membahas Sekolah Rakyat bersama Fraksi Gerindra.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Pernah dengar soal Sekolah Rakyat? Lupakan anggapan kalau ini program "ecek-ecek" atau sekadar basa-basi. Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan, ini adalah proyek ambisius Presiden yang dirancang super serius dan menjadi program prioritas.

Dalam sebuah podcast bersama Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Agus Jabo blak-blakan kalau program ini disiapkan dengan standar unggulan, jauh dari kesan seadanya. "Jangan bilang Sekolah Rakyat ini program ‘ecek-ecek’. Ini program besar Presiden yang disiapkan dengan standar unggulan," kata Agus Jabo.

Sekolah Rakyat: Bukan Program Biasa!

Wamensos Agus Jabo menekankan bahwa Sekolah Rakyat ini adalah wujud nyata dari visi besar Presiden. Ini bukan sekadar membangun gedung, melainkan menciptakan ekosistem pendidikan yang transformatif.

Program ini didesain untuk memberikan kesempatan terbaik bagi anak-anak Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan, agar bisa meraih masa depan yang lebih cerah. Fokusnya bukan hanya pada pendidikan formal, tapi juga pembentukan karakter dan keterampilan hidup.

Fasilitas Sultan, Kurikulum Bintang Lima?

Bayangkan saja, Presiden Prabowo Subianto meminta agar setiap sekolah permanen dibangun di atas lahan minimal 8,2 hektare. Ini bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi untuk memastikan semua fasilitas esensial terpenuhi secara optimal.

Mulai dari ruang kelas modern, asrama nyaman, dapur lengkap, perpustakaan canggih, laboratorium mutakhir, tempat ibadah, hingga lapangan olahraga standar internasional, semuanya ada. Pokoknya, fasilitasnya dibuat seoptimal mungkin untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang siswa.

Mimpi besar Presiden adalah melihat anak-anak dari Sekolah Rakyat ini tumbuh jadi individu hebat. Ia mengutip kisah viral seorang anak driver ojol lulusan CT Arsa yang berhasil diterima di delapan universitas luar negeri. "Mimpi Pak Presiden sekolah rakyat ini menghasilkan siswa hebat seperti itu," ujar Agus Jabo.

Konsep Anti-Mainstream: Boarding School Tanpa Seleksi Akademis!

Berbeda jauh dari sekolah umum yang kita kenal, Sekolah Rakyat mengusung konsep boarding school alias asrama. Kurikulumnya pun fleksibel, multi-entry dan multi-exit, disesuaikan banget sama bakat dan minat siswa.

Yang paling unik, rekrutmennya enggak pakai seleksi akademis yang bikin pusing. Basis utamanya adalah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Jadi, yang benar-benar membutuhkanlah yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan kesempatan emas ini.

Menurut Agus Jabo, semuanya akan berbasis data agar program pemerintah ini benar-benar tepat sasaran. Dengan konsep multi-entry dan multi-exit, siswa enggak cuma dapat pendidikan formal, tapi juga pembinaan karakter dan pelatihan keterampilan yang relevan.

Tujuannya jelas: setelah lulus, mereka bisa langsung memilih mau lanjut kuliah atau langsung terjun ke dunia kerja dengan bekal yang mumpuni. Pilihan ada di tangan mereka, sesuai dengan potensi dan minat masing-masing.

Memutus Rantai Kemiskinan: Misi Utama Sekolah Rakyat

Salah satu tantangan terbesar adalah meyakinkan orang tua agar setuju anak mereka masuk sekolah berasrama. Agus Jabo punya strategi jitu untuk ini, yaitu memberikan pemahaman yang mendalam kepada para orang tua.

Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat adalah "jalan" bagi anak-anak untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Jika terus tinggal di lingkungan keluarga miskin, tentunya cita-cita mereka akan sulit terwujud dan terhambat.

"Orang tuanya miskin, anaknya tidak boleh miskin. Artinya ini harus putus, anak ini harus dibimbing oleh negara," tegas Agus Jabo, menekankan peran negara dalam membimbing generasi muda ini menuju masa depan yang lebih baik.

Transparansi & Lapangan Kerja: Double Impact!

Isu potensi korupsi sering jadi momok dalam program besar. Tapi Kemensos sudah menyiapkan sistem pengawasan super ketat untuk Sekolah Rakyat. Ini demi memastikan setiap anggaran dan pelaksanaan berjalan transparan dan akuntabel.

Mereka membentuk tim pengendali dan tim pengawasan khusus untuk memantau sarana prasarana, proses belajar mengajar, hingga kebutuhan di sekolah. Setiap keputusan pun dikawal bersama lembaga hukum untuk menghindari penyimpangan.

"Semua dibuat seterang benderangnya. Tidak boleh ada keinginan untuk mengambil sesuatu dari Sekolah Rakyat," ujar Agus Jabo, menjamin transparansi penuh dan integritas program.

Selain memutus rantai kemiskinan, program ini juga jadi mesin pencetak lapangan kerja! Dari 165 sekolah rintisan yang sudah berjalan, lebih dari 2.400 guru dan 4.442 tenaga pendidik sudah direkrut. Ini menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan.

Bayangkan, kalau nanti setiap kabupaten/kota punya Sekolah Rakyat, berapa banyak lagi lapangan kerja yang tercipta? Bukan cuma guru, tapi juga tenaga masak, logistik, sampai petugas kebersihan, semuanya butuh! Ini adalah investasi jangka panjang yang menciptakan efek domino positif bagi perekonomian lokal.

Jadi, Sekolah Rakyat ini bukan sekadar bangunan baru, tapi sebuah investasi besar untuk masa depan bangsa. Dengan konsep matang, fasilitas unggulan, dan pengawasan ketat, program ini diharapkan benar-benar bisa mencetak generasi emas yang mandiri dan berdaya saing. Sebuah langkah revolusioner untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, punya kesempatan yang sama untuk meraih mimpi dan memutus lingkaran kemiskinan.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 24, 2025

Promo Akad Nikah Makeup