Seedbacklink affiliate

GEGER! Dapur Makan Gratis Belum Aman? Menkes Budi Ngebut 10 Ribu SPPG Bersertifikat Higienis dalam Sebulan!

Infografis Penyakit Menkes, menjelaskan latar belakang, gejala, diagnosis, dan perawatan kondisi genetik langka.
Pahami lebih lanjut tentang Penyakit Menkes melalui infografis ini, mencakup gambaran umum, gejala, diagnosis, dan strategi penanganannya.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Bayangkan ribuan dapur yang setiap hari menyiapkan makanan bergizi untuk jutaan anak di seluruh Indonesia. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang ambisius dan sangat dinanti. Namun, di balik semangat penyediaan gizi, ada satu PR besar yang harus segera diselesaikan: sertifikasi higienis. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kini sedang ngebut, menargetkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur MBG ini punya Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dalam waktu sebulan!

Misi Berat Menkes: Kejar Sertifikasi Kilat!

Angka-angka terbaru bikin kaget. Dari total 10.012 SPPG yang sudah beroperasi di seluruh pelosok negeri, ternyata baru sekitar 100-an saja yang sudah mengantongi SLHS. Padahal, sertifikat ini bukan cuma formalitas, melainkan syarat wajib yang harus dimiliki setiap dapur yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis. Ini penting banget untuk memastikan makanan yang disajikan benar-benar aman dan bersih.

Menkes Budi Gunadi Sadikin tidak tinggal diam. Ia mengungkapkan bahwa angka sertifikasi yang tadinya cuma di kisaran 20-an, kini sudah melonjak jadi 96 dalam dua hingga tiga hari terakhir, dan per hari ini sudah tembus di atas 100. Ini menunjukkan ada percepatan yang luar biasa, namun targetnya masih sangat jauh.

Kenapa Sertifikat Ini Penting Banget?

Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) itu ibarat paspor wajib bagi dapur penyedia makanan. Fungsinya adalah menjamin bahwa proses pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian makanan dilakukan sesuai standar kebersihan dan kesehatan yang ketat. Bayangkan jika dapur tidak higienis, risiko makanan terkontaminasi bakteri atau kuman jadi sangat tinggi, dan ini bisa membahayakan kesehatan anak-anak yang mengonsumsinya.

Selain SLHS, SPPG juga dituntut memiliki sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Ini adalah sistem manajemen keamanan pangan yang lebih canggih, fokus pada identifikasi dan pengendalian risiko bahaya dalam proses produksi makanan. Jadi, bukan cuma kebersihan umum, tapi juga analisis mendalam tentang potensi bahaya dan cara mencegahnya. Dua sertifikat ini adalah kunci untuk memastikan setiap porsi makanan bergizi yang sampai ke tangan anak-anak benar-benar aman dan berkualitas.

Dapur Makan Gratis: Target Terlampaui, Tapi…

Di sisi lain, Badan Gizi Nasional (BGN) patut diacungi jempol. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut bahwa jumlah dapur SPPG yang berhasil dibangun untuk program MBG hingga September 2025 sudah mencapai 10.012 dapur. Ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Pencapaian ini bahkan melebihi target awal pembangunan 10 ribu SPPG pada akhir September 2025. Kerennya lagi, dari Januari sampai Juli, BGN berhasil membentuk 2.391 SPPG. Kemudian, dalam waktu singkat dari 1 Agustus hingga 30 September, mereka berhasil membangun 7.621 SPPG baru. Angka ini menunjukkan kecepatan luar biasa dalam menyiapkan infrastruktur program.

Dadan yakin, dengan semakin banyaknya SPPG yang berdiri, penyerapan anggaran untuk program MBG juga akan semakin baik. Setiap satu SPPG yang beroperasi diperkirakan akan menyerap anggaran antara Rp900 juta hingga Rp1 miliar. Ini artinya, program Makan Bergizi Gratis benar-benar berjalan dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan di tingkat lokal. Namun, semua pencapaian ini akan terasa kurang jika aspek keamanannya belum terjamin sepenuhnya.

Tantangan di Balik Program Makan Bergizi Gratis

Membangun 10.012 dapur dalam waktu singkat itu sudah prestasi. Tapi, memastikan semua dapur tersebut memenuhi standar higienis dan sanitasi dalam sebulan adalah tantangan yang jauh lebih besar. Ini bukan cuma soal birokrasi, tapi juga logistik, edukasi, dan pengawasan di lapangan.

Bayangkan, setiap dapur harus diperiksa, dievaluasi, dan diberikan bimbingan agar bisa memenuhi standar SLHS dan HACCP. Proses ini membutuhkan koordinasi yang sangat kuat antara Kementerian Kesehatan, Badan Gizi Nasional, pemerintah daerah, dan juga para pengelola SPPG di lapangan. Edukasi tentang pentingnya kebersihan dan cara mengelola makanan yang aman juga harus masif dilakukan.

Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BGN Dadan Hindayana sudah berkoordinasi erat untuk mempercepat proses sertifikasi ini. Target satu bulan yang mereka tetapkan menunjukkan urgensi dan komitmen pemerintah untuk tidak main-main dengan kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat, terutama anak-anak. Ini adalah upaya besar untuk memastikan program MBG tidak hanya bergizi, tapi juga aman dan sehat.

Apa Selanjutnya? Harapan dan Komitmen Pemerintah

Dengan deadline yang mepet, satu bulan ke depan akan menjadi periode krusial bagi program Makan Bergizi Gratis. Seluruh pihak terkait harus bekerja ekstra keras untuk memastikan target sertifikasi ini tercapai. Ini bukan hanya tentang memenuhi angka, tapi tentang melindungi kesehatan jutaan penerima manfaat program.

Komitmen pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi dan aman adalah prioritas utama. Keberhasilan dalam mencapai target sertifikasi SLHS dan HACCP ini akan menjadi indikator penting keberhasilan program secara keseluruhan. Masyarakat, terutama para orang tua, tentu berharap agar setiap porsi makanan yang diberikan kepada anak-anak mereka sudah terjamin kebersihan dan keamanannya.

Ke depannya, diharapkan proses pengawasan dan pembaharuan sertifikat juga akan terus berjalan secara berkala. Ini untuk memastikan standar higienis dan sanitasi tetap terjaga di semua SPPG. Dengan begitu, program Makan Bergizi Gratis tidak hanya akan menyehatkan fisik, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap kualitas layanan pemerintah. Ini adalah langkah besar menuju Indonesia yang lebih sehat dan berdaya.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 2, 2025

Promo Akad Nikah Makeup