NEWS TANGERANG– Siap-siap, Istana Kepresidenan Jakarta kembali jadi sorotan! Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan akan melantik pejabat definitif untuk posisi Menko Polkam hari ini, Rabu (17/9). Kabar ini sontak bikin geger, apalagi setelah posisi strategis ini sempat kosong pasca-reshuffle jilid pertama.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sendiri yang mengonfirmasi kabar ini. "Yang saya dengar ya Menko Polkam," ujar Tito di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu siang. Sebagai Mendagri, Tito memang berada di bawah koordinasi Menko Polkam, jadi informasinya bisa dibilang cukup valid dan bikin penasaran.
Misteri di Balik Istana: Siapa Menko Polkam Baru?
Meski Tito sudah membocorkan agenda pelantikan, ia mengaku belum tahu pasti siapa sosok yang akan dilantik Prabowo. Ini dia yang bikin spekulasi makin liar dan perbincangan di media sosial memanas. Siapa kira-kira jenderal atau tokoh politik yang akan mengisi kursi panas ini?
Namun, teka-teki itu sedikit terkuak dari Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil. Ia menyebut satu nama yang santer disebut-sebut bakal jadi Menko Polkam: Djamari Chaniago. "Rumornya begitu [Djamari Chaniago jadi Menko Polkam]," kata Nasir saat dihubungi, membenarkan desas-desus yang sudah beredar.
Djamari Chaniago: Dari Akabri ke Kursi Menko Polkam?
Nama Djamari Chaniago memang bukan nama baru di kancah militer Indonesia. Beliau adalah seorang purnawirawan TNI dengan rekam jejak yang cukup panjang dan mentereng. Kini, namanya tiba-tiba mencuat sebagai calon kuat Menko Polkam, bikin banyak orang bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok ini.
Jejak Karier Gemilang Sang Jenderal
Djamari Chaniago merupakan lulusan Akabri tahun 1971. Angkatan beliau tiga tahun lebih senior dari Prabowo Subianto dan Sjafrie Sjamsoeddin yang merupakan lulusan 1974. Ini menunjukkan pengalaman dan senioritas beliau di lingkungan militer tidak bisa diremehkan.
Ia pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, sebuah pangkat yang tidak main-main di TNI. Djamari berasal dari kesatuan Infantri – Baret Hijau Kostrad, sebuah pasukan elite yang dikenal tangguh dan loyal. Latar belakang ini tentu memberikan bobot tersendiri bagi calon Menko Polkam.
Koneksi dengan Prabowo dan Sjafrie
Kedekatan Djamari dengan lingkaran Prabowo dan Sjafrie Sjamsoeddin juga patut dicermati. Sebagai senior, ia tentu memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika militer dan politik. Pengalaman ini bisa jadi modal berharga untuk mengoordinasikan berbagai sektor penting di bawah Menko Polkam.
Pemilihan Djamari, jika benar, bisa jadi sinyal bahwa Prabowo ingin menempatkan sosok yang sangat memahami keamanan dan pertahanan. Apalagi dengan latar belakang Kostrad, yang juga merupakan ‘rumah’ bagi Prabowo di awal karier militernya. Ini menunjukkan adanya kesamaan visi dan pengalaman yang kuat.
Mengapa Menko Polkam Begitu Krusial?
Jabatan Menko Polkam bukan sekadar posisi biasa, melainkan salah satu pilar utama dalam kabinet. Menko Polkam bertanggung jawab mengoordinasikan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Ini mencakup berbagai kementerian seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, hingga TNI dan Polri.
Pada episode pertama reshuffle kabinet, Senin (8/9) lalu, Presiden Prabowo mencopot Budi Gunawan dari jabatan Menko Polkam. Namun, saat itu Prabowo tak langsung melantik pengganti definitif. Tugas Menko Polkam untuk sementara diserahkan kepada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Kekosongan posisi ini menunjukkan betapa hati-hatinya Prabowo dalam memilih figur yang tepat. Menko Polkam harus memiliki kemampuan manajerial yang tinggi, visi strategis, dan kemampuan komunikasi yang baik untuk menyatukan berbagai kepentingan. Penunjukan Sjafrie sebagai Plt. juga menegaskan pentingnya latar belakang keamanan dalam posisi ini.
Bukan Hanya Menko Polkam: Reshuffle Jilid Dua yang Lebih Luas?
Selain Menko Polkam, kabarnya Prabowo juga akan menunjuk beberapa nama baru di jajaran menteri dan wakil menteri hari ini. Beberapa posisi yang disebut-sebut akan diisi antara lain Menpora yang ditinggal Dito Ariotedjo, Wamanaker (Wakil Menteri Ketenagakerjaan), Wamenhut (Wakil Menteri Kehutanan), hingga Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
Pergantian di posisi Menpora tentu akan menjadi sorotan, mengingat pentingnya peran pemuda dan olahraga dalam pembangunan nasional. Sementara itu, penunjukan wakil menteri di sektor ketenagakerjaan dan kehutanan menunjukkan fokus pemerintah pada isu-isu ekonomi dan lingkungan yang krusial.
Posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) juga tak kalah penting. Di era digital ini, komunikasi pemerintah harus efektif dan transparan. Sosok yang mengisi PCO akan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan kebijakan dan citra pemerintah kepada publik, terutama generasi muda yang aktif di media sosial.
Apa Artinya Bagi Pemerintahan Prabowo?
Reshuffle kabinet, apalagi di posisi sepenting Menko Polkam, selalu memiliki makna mendalam. Ini bisa jadi sinyal Prabowo ingin memperkuat timnya dengan orang-orang yang memiliki visi sejalan dan kapabilitas tinggi. Pemilihan Djamari Chaniago, jika benar, bisa diartikan sebagai upaya Prabowo untuk lebih mengonsolidasikan sektor keamanan dan politik.
Dengan adanya Menko Polkam definitif, diharapkan koordinasi antarlembaga di bidang politik, hukum, dan keamanan bisa berjalan lebih optimal. Ini penting untuk menjaga stabilitas nasional, menghadapi tantangan global, serta memastikan program-program pemerintah berjalan lancar.
Pelantikan hari ini akan menjadi babak baru bagi pemerintahan Prabowo. Publik, khususnya anak muda, tentu menantikan gebrakan dan kebijakan apa yang akan lahir dari komposisi kabinet yang baru ini. Kita tunggu saja pengumuman resminya dari Istana!
Penulis: Arya N
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 17, 2025