NEWS TANGERANG– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali membuat gebrakan dengan melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di jajaran perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen). Perubahan ini menyasar posisi-posisi strategis, termasuk Komandan Korps Brimob (Dankorbrimob) dan Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri. Sebuah langkah yang menarik perhatian publik dan menandai babak baru di tubuh kepolisian.
Rotasi dan mutasi ini tertuang jelas dalam surat telegram (ST) bernomor ST/2134/IX/KEP./2025 yang diterbitkan pada 19 September 2025. Pengumuman resminya baru disampaikan pada Jumat, 26 September 2025, memicu diskusi hangat di kalangan pengamat dan masyarakat. Perubahan ini disebut sebagai bagian dari upaya Polri untuk terus beradaptasi dengan dinamika tantangan tugas yang semakin kompleks.
Mengapa Ada Mutasi Besar-besaran?
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri, menjelaskan alasan di balik perombakan ini. Menurutnya, mutasi dan rotasi jabatan adalah hal yang sangat dinamis dan wajar terjadi dalam institusi sebesar Polri. Tujuannya tidak lain adalah untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang pesat di lapangan.
Lebih dari itu, perombakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam memberikan perlindungan serta pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan penempatan personel yang tepat di posisi yang strategis, Polri optimis bisa semakin responsif dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
Dankorbrimob: Dari Wadankor ke Puncak Pimpinan
Salah satu posisi paling vital yang mengalami pergantian adalah Dankorbrimob. Jabatan bergengsi ini kini dipercayakan kepada Irjen Ramdani Hidayat, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Korps Brimob (Wadankorbrimob). Ini adalah promosi signifikan yang menunjukkan kepercayaan pimpinan terhadap kapabilitas Irjen Ramdani.
Irjen Ramdani Hidayat menggantikan Komjen Imam Widodo, sosok yang sebelumnya memimpin Korps Brimob dengan dedikasi tinggi. Korps Brimob sendiri dikenal sebagai pasukan elite Polri yang memiliki spesialisasi dalam penanganan kejahatan berintensitas tinggi, terorisme, hingga pengendalian massa. Peran Dankorbrimob sangat krusial dalam menjaga stabilitas keamanan negara.
Dengan latar belakang sebagai Wadankorbrimob, Irjen Ramdani tentu sudah sangat paham seluk-beluk operasional dan tantangan yang dihadapi pasukan baret biru ini. Pengalamannya diharapkan mampu membawa Korps Brimob ke level yang lebih tinggi, siap menghadapi segala ancaman yang ada. Penunjukan ini juga menunjukkan regenerasi kepemimpinan di tubuh Brimob.
Sementara itu, posisi Wadankorbrimob yang ditinggalkan Irjen Ramdani kini akan diisi oleh Brigjen Reza Arief Dewanto. Ini juga merupakan penunjukan strategis yang akan memperkuat struktur kepemimpinan di Korps Brimob. Kolaborasi antara Dankorbrimob dan Wadankorbrimob yang baru diharapkan bisa menciptakan sinergi yang optimal.
Kabaintelkam: Otak Intelijen Polri Berganti Nakhoda
Perubahan besar lainnya terjadi di Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri, yang merupakan "otak" intelijen kepolisian. Irjen Yuda Gustawan kini ditunjuk sebagai Kabaintelkam, menggantikan Komjen Akhmad Wiyagus. Baintelkam memiliki peran sentral dalam mendeteksi potensi ancaman, menganalisis informasi, dan memberikan peringatan dini kepada pimpinan Polri.
Posisi Kabaintelkam membutuhkan sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika keamanan nasional dan internasional, serta kemampuan analisis yang tajam. Dengan penunjukan Irjen Yuda Gustawan, Polri berharap Baintelkam dapat semakin proaktif dalam mengidentifikasi dan mencegah berbagai bentuk kejahatan serta ancaman terhadap stabilitas negara.
Pergantian ini juga diikuti dengan penunjukan Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna sebagai Wakabaintelkam Polri. Dengan kombinasi kepemimpinan yang baru ini, Baintelkam diharapkan dapat terus memperkuat kapasitas intelijennya. Ini penting untuk memastikan bahwa Polri selalu selangkah di depan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Perubahan di Pasukan Khusus Lainnya
Selain dua jabatan kunci tersebut, beberapa posisi penting di satuan khusus lainnya juga mengalami pergeseran. Kombes Mulyadi kini dipercaya menjabat sebagai Komandan Pasukan Gegana (Danpasgegana). Pasukan Gegana adalah unit elite Brimob yang memiliki spesialisasi dalam penjinakan bom, penanganan bahan peledak, dan operasi khusus lainnya yang berisiko tinggi.
Kemudian, Kombes Mokhamad Alfian Hidayat ditunjuk sebagai Komandan Satuan Intelijen Brimob (Dansatintel Brimob). Posisi ini sangat penting untuk mendukung operasi Brimob dengan informasi intelijen yang akurat dan tepat waktu. Intelijen adalah mata dan telinga setiap pasukan khusus, memastikan setiap langkah yang diambil didasari oleh data yang valid.
Tidak ketinggalan, Kombes Ronny Suseno kini menduduki jabatan Komandan Satuan Penjinak Bom (Dansatjibom) Pasukan Gegana. Satuan Jibom adalah garda terdepan dalam menghadapi ancaman bom, sebuah tugas yang membutuhkan keahlian, keberanian, dan ketelitian tingkat tinggi. Penunjukan ini menunjukkan fokus Polri dalam memperkuat kemampuan penjinakan bahan peledak.
Dampak dan Harapan ke Depan
Rotasi dan mutasi di tubuh Polri ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk penyegaran organisasi dan peningkatan kinerja. Dengan menempatkan perwira-perwira terbaik di posisi strategis, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap Polri dapat semakin solid, profesional, dan modern. Ini adalah langkah proaktif untuk memastikan institusi kepolisian selalu relevan dengan tuntutan zaman.
Perubahan kepemimpinan di Dankorbrimob dan Kabaintelkam, dua unit yang sangat krusial, menunjukkan komitmen Polri terhadap efektivitas operasional dan keamanan nasional. Diharapkan, para pejabat baru ini dapat membawa inovasi dan energi baru untuk menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di masa depan. Masyarakat menanti kinerja terbaik dari wajah-wajah baru ini.
Penulis: Arya N
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 26, 2025