NEWS TANGERANG– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, akrab disapa Gus Ipul, lagi bikin gebrakan nih! Ia mendesak para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk bersatu, berkolaborasi total demi suksesnya program-program prioritas. Tujuannya jelas: memastikan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran, pendidikan merata lewat Sekolah Rakyat, dan pemberdayaan masyarakat yang lebih nyata.
Pesan penting ini disampaikan Gus Ipul saat menerima audiensi para kepala daerah di kantor Kemensos, Jakarta, pada Selasa (16/9) lalu. Pertemuan itu dihadiri oleh nama-nama penting seperti Wakil Gubernur Sulawesi Utara Victor Mailangkay, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat Nopriawan Jaya, dan Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib. Mereka semua siap mendukung penuh visi Mensos ini.
Jurus Ampuh Mensos: Data Tunggal Anti-Salah Sasaran!
Salah satu senjata rahasia Gus Ipul adalah pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Ini bukan sembarang data, lho! DTSEN adalah data tunggal pertama di Indonesia yang dipegang kendali penuh oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Fungsinya? Memberi ranking penduduk berdasarkan desil, mulai dari yang paling membutuhkan hingga yang sudah mandiri.
Ini penting banget biar bantuan pemerintah itu bener-bener sampai ke tangan yang tepat, bukan malah salah sasaran atau dinikmati oleh mereka yang sebenarnya tidak berhak. Transparansi data jadi kunci utama di sini, memastikan setiap program bantuan punya acuan yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
Gus Ipul tegas banget bilang, "Tidak boleh ada intervensi bansos yang menggunakan data lain, kecuali DTSEN." Jadi, kalau mau bikin program bantuan, acuan wajibnya ya DTSEN ini. Gak ada tawar-menawar! Semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus pakai data yang sama, biar sinkron dan efektif.
Data ini juga bakal di-update terus setiap tiga bulan. Makanya, Gus Ipul ngajak semua bupati, wali kota, dan gubernur buat ikut verifikasi dan validasi bareng-bareng. Tujuannya satu: biar data kita makin sempurna dan gak ada lagi yang ketinggalan atau salah sasaran. Ini adalah upaya kolektif untuk memastikan keadilan sosial.
Ini penting banget, apalagi Presiden Prabowo juga minta graduasi diperkuat. "Desil 1-2 kita beresin, kita keroyok bareng-bareng," kata Gus Ipul. Artinya, fokus utama adalah mengangkat masyarakat di desil paling bawah, memperbaiki rumah mereka, dan memberdayakan agar bisa mandiri, bukan cuma bergantung pada bantuan.
Sekolah Rakyat: Bukan Cuma Mimpi, Tapi Akan Jadi Nyata!
Selain urusan data, kolaborasi juga jadi kunci sukses buat program Sekolah Rakyat. Bayangin, setelah Sekolah Rakyat rintisan mulai jalan di tahun 2026, bakal langsung dibangun gedung-gedung permanen! Ini bukti keseriusan pemerintah buat ngasih akses pendidikan yang layak dan berkualitas, terutama buat anak-anak di daerah yang mungkin selama ini kurang terjangkau.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, generasi muda punya kesempatan lebih besar buat meraih masa depan cerah, memutus rantai kemiskinan dari akarnya. Program ini dirancang untuk memberikan pendidikan yang relevan dan keterampilan yang dibutuhkan, sehingga lulusannya siap bersaing di dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Gus Ipul juga menekankan, program ini bukan cuma soal bantuan sembako doang. Ia minta para kepala dinas sosial untuk bikin skenario pemberdayaan dan graduasi yang matang. Ini sejalan sama visi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat yang fokusnya memang ke pemberdayaan, bukan cuma ngasih bantuan instan yang sifatnya sementara.
Pemberdayaan di sini berarti melatih masyarakat agar punya keahlian, akses modal, dan jaringan untuk bisa mandiri secara ekonomi. Jadi, setelah menerima bantuan awal, mereka diharapkan bisa "naik kelas" dan tidak lagi masuk kategori penerima bantuan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.
Kepala Daerah Langsung ‘Gercep’: Siap Dukung Penuh!
Respon dari para kepala daerah? Langsung gercep! Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, misalnya, udah siapin lahan buat gedung Sekolah Rakyat permanen. Bahkan, mereka lagi matengin usulan tambahan buat Sekolah Rakyat rintisan di beberapa kabupaten. "Terima kasih, dan luar biasa program ini, dielaborasi dan diterapkan secara terukur, terpadu, dan terarah," puji Victor, menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Gak mau kalah, Bupati Bandung Dadang Supriatna juga langsung bergerak. Ia bakal segera ngusulin lahan buat Sekolah Rakyat permanen di Ciwidey dan Bale Endah. Luas lahannya pun udah disesuaiin sama syarat, yaitu 8 hektare. "Terima kasih atas semua perhatiannya untuk Kabupaten Bandung. Terima kasih atas kepercayaan untuk Sekolah Rakyat di Jalak Harupat," ucap Dadang, menyambut baik inisiatif ini.
Dari Kabupaten Tulang Bawang Barat, Bupati Nopriawan Jaya juga udah ngusulin lahan seluas 5 hektare buat Sekolah Rakyat permanen di April 2026. Ia berharap lahan tersebut dapat segera disurvei. "Kita ada dua calon lahan lagi 9 hektare. Kebetulan memang kawasan pendidikan. Mohon ditindaklanjuti," harap Nopriawan, menunjukkan kesiapan daerahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib udah selangkah lebih maju. Sekolah Rakyat di Srigonco, Kecamatan Bantur, udah dibangun! Ia yakin banget, kehadiran Sekolah Rakyat ini bakal jadi pemutus mata rantai kemiskinan di daerahnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi bisa langsung membuahkan hasil positif bagi masyarakat.
Masa Depan Gemilang: Kolaborasi Kunci Kemajuan!
Intinya, pesan Gus Ipul jelas: masa depan Indonesia yang lebih baik ada di tangan kolaborasi. Dengan data yang akurat, pendidikan yang merata, dan pemberdayaan yang berkelanjutan, kita bisa wujudkan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera. Ini bukan cuma tugas pemerintah pusat, tapi juga PR kita semua, terutama para pemimpin daerah.
Kolaborasi ini bukan sekadar formalitas, tapi sebuah komitmen nyata untuk membangun fondasi yang kuat bagi generasi mendatang. Dari pemutakhiran data hingga pembangunan fasilitas pendidikan, setiap langkah kecil akan membawa dampak besar. Yuk, sama-sama bergerak, memastikan setiap warga negara punya kesempatan yang sama untuk meraih impian dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa!
Penulis: Arya N
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 17, 2025