Seedbacklink affiliate

Kapolda Jatim Janji Bongkar Tuntas Tragedi Ponpes Sidoarjo: Ada Apa di Balik Reruntuhan Gedung?

Empat pria, termasuk perwira Polri dan tokoh masyarakat, duduk santai dalam pertemuan akrab.
Perwira Polri dan tokoh masyarakat berdiskusi dalam pertemuan hangat, mempererat silaturahmi untuk kepentingan bersama.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Tragedi memilukan melanda Pondok Pesantren Al Khozyni di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah sebuah gedung berlantai tiga ambruk pada Kamis (2/10). Peristiwa ini menelan korban jiwa dan menyisakan duka mendalam, memicu perhatian serius dari pihak berwenang. Kapolda Jawa Timur, Irjen Nanang Avianto, dengan tegas berjanji akan mengusut tuntas insiden ini hingga ke akar-akarnya.

Prioritas Utama: Kemanusiaan di Tengah Reruntuhan

Dalam kunjungan langsungnya ke lokasi kejadian pada Jumat (3/10) sore, Kapolda Nanang Avianto menyampaikan komitmennya. Ia menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah operasi kemanusiaan, yakni mengevakuasi seluruh korban yang mungkin masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Upaya pencarian dan penyelamatan terus digencarkan oleh tim gabungan.

"Jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses [hukum] tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu," ujar Irjen Nanang Avianto. Pernyataan ini menunjukkan fokus pada penyelamatan nyawa, sebelum melangkah ke ranah hukum yang lebih kompleks. Tim SAR gabungan bekerja tanpa henti, berpacu dengan waktu untuk menemukan korban yang belum diketahui keberadaannya.

Investigasi Mendalam: Mencari Titik Terang Penyebab Ambruknya Gedung

Meskipun evakuasi masih menjadi fokus utama, Kapolda Nanang memastikan bahwa proses pengumpulan data awal untuk penyelidikan sudah dimulai. Pihaknya telah mendokumentasikan secara menyeluruh kondisi di lokasi kejadian, merekam setiap detail yang bisa menjadi petunjuk penting. Ini termasuk pengambilan gambar dan video dari berbagai sudut, mengabadikan kondisi reruntuhan sebelum dibersihkan.

"Jadi nanti gini, ini kan harus dilihat dulu semuanya sampai awal. Dari proses yang jatuh ini sudah kita file-kan. Kita filmkan. Kita ambil dokumentasinya," jelasnya. Pendekatan ini menunjukkan keseriusan polisi dalam mengumpulkan bukti awal yang tak terbantahkan, demi memastikan penyelidikan berjalan objektif dan komprehensif.

Libatkan Ahli Konstruksi: Mengurai Misteri Kegagalan Bangunan

Untuk mengungkap penyebab pasti ambruknya gedung, polisi tidak akan bekerja sendiri. Irjen Nanang Avianto mengungkapkan bahwa pihaknya akan melibatkan para ahli di bidang konstruksi. Pendapat dari para profesional ini sangat krusial untuk menganalisis struktur bangunan dan mengidentifikasi potensi kegagalan konstruksi.

"Dan ini kan harus sampai keseluruhan menyeluruh. Dan kami juga ada panduan dari teman-teman ahli bidang konstruksi," tambahnya. Keterlibatan ahli akan membantu polisi memahami apakah ada kesalahan dalam perencanaan, material, atau proses pembangunan yang menyebabkan tragedi ini. Mereka akan meninjau dari fondasi hingga atap.

Pendekatan Saintifik: Membongkar Fakta dari Bawah ke Atas

Proses investigasi akan dilakukan secara saintifik, dimulai dari menganalisis struktur dasar bangunan hingga bagian atap yang diduga menjadi titik awal keruntuhan. Kapolda menekankan bahwa pembangunan sebuah gedung tidak dimulai dari atas, melainkan dari fondasi di bawah. Oleh karena itu, penyelidikan harus mencakup seluruh tahapan konstruksi.

"Jadi ini ada tahapannya dan harus sampai selesai sampai di bawah. Karena kan kita harus tahu konsep membangun itu kan tidak ujuk-ujuk dari atas. Semua ada dari bawah dulu," katanya. Pendekatan ini memastikan bahwa tidak ada detail yang terlewat, dan setiap kemungkinan penyebab akan diperiksa dengan cermat berdasarkan bukti fisik dan analisis teknis. Publik diminta untuk bersabar menanti hasil investigasi yang valid.

Dampak Tragedi: Korban Jiwa dan Harapan yang Hilang

Hingga Jumat (3/10) petang, data terbaru menunjukkan skala tragedi yang cukup besar. Total 113 korban berhasil ditemukan, dengan 103 di antaranya selamat dan 10 lainnya meninggal dunia. Namun, yang paling memilukan adalah masih ada 53 orang yang belum ditemukan, diduga masih terjebak di bawah tumpukan puing.

Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan nyawa-nyawa yang terenggut dan keluarga yang berduka. Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya standar keamanan bangunan, terutama di fasilitas pendidikan seperti pondok pesantren. Seluruh elemen masyarakat turut merasakan duka mendalam atas musibah ini.

Evakuasi Berlanjut: Harapan Tipis di Tengah Reruntuhan

Tim evakuasi, yang terdiri dari berbagai unsur seperti Basarnas, TNI, Polri, dan relawan, terus bekerja keras. Mereka menghadapi tantangan berat, mulai dari tumpukan material bangunan yang masif, struktur yang tidak stabil, hingga keterbatasan waktu. Setiap detik sangat berharga dalam upaya menemukan korban yang masih hidup.

Suasana di lokasi kejadian dipenuhi ketegangan dan harapan. Keluarga korban menunggu dengan cemas, berharap ada kabar baik tentang orang-orang terkasih mereka. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat puing-puing, sementara tim penyelamat dengan hati-hati menyisir setiap celah, mencari tanda-tanda kehidupan.

Menuntut Akuntabilitas: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Setelah fase evakuasi selesai, fokus akan beralih sepenuhnya pada proses hukum. Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah: siapa yang bertanggung jawab atas ambruknya gedung ini? Apakah ada kelalaian dalam perencanaan, pengawasan, atau pelaksanaan pembangunan? Apakah material yang digunakan tidak sesuai standar?

Kapolda Nanang Avianto menegaskan bahwa jika ditemukan adanya unsur kelalaian atau pelanggaran hukum, pihak-pihak yang terlibat akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Ini bisa mencakup kontraktor, pengembang, konsultan, hingga pihak manajemen pesantren jika terbukti ada kelalaian dalam pemeliharaan atau penggunaan gedung. Proses hukum ini diharapkan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga.

Pelajaran Berharga untuk Masa Depan

Tragedi Ponpes Al Khozyni di Sidoarjo ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas bangunan, terutama fasilitas publik dan pendidikan, tidak bisa ditawar lagi. Standar keselamatan harus menjadi prioritas utama untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua bangunan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Kapolda Jatim berharap, dengan investigasi yang transparan dan proses hukum yang adil, tragedi ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan bangunan di seluruh Indonesia.

Komitmen Polisi: Mengusut Tuntas Demi Keadilan

Irjen Nanang Avianto meminta publik untuk bersabar dan mempercayakan sepenuhnya proses investigasi kepada pihak kepolisian dan para ahli. Ia berjanji bahwa hasil penyelidikan akan diumumkan secara transparan dan valid, berdasarkan bukti-bukti saintifik yang kuat. Komitmen ini memberikan harapan bagi keluarga korban dan masyarakat luas bahwa keadilan akan ditegakkan.

"Indikasi awal ya nanti dari teman-teman ahli yang bisa menjelaskan, teman-teman. Jadi nanti kalau sudah ada kan penjelasan itu kan lebih valid karena dengan saintis ya," pungkasnya. Tragedi ini adalah ujian bagi sistem hukum dan keselamatan bangunan di Indonesia, dan Kapolda Jatim bertekad untuk membongkar tuntas semua misteri di balik reruntuhan gedung Ponpes Al Khozyni.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Oktober 3, 2025

Promo Akad Nikah Makeup