Seedbacklink affiliate

Kapolri Ganti Bos Intelijen & Brimob! Siap Hadapi Tantangan Keamanan Makin Canggih?

Perwira Polri berseragam lengkap mengikuti upacara serah terima jabatan strategis di Mabes Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pimpin upacara serah terima jabatan di Mabes Polri, sebagai langkah regenerasi pimpinan Polri.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Pergantian pucuk pimpinan di tubuh Polri selalu menarik perhatian, apalagi jika menyangkut posisi strategis seperti Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) serta Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob). Ini bukan sekadar rotasi biasa, melainkan sebuah langkah regenerasi penting untuk memastikan institusi kepolisian tetap adaptif menghadapi dinamika keamanan yang terus berubah. Keputusan ini menunjukkan komitmen Polri dalam memperkuat barisan terdepan mereka.

Perombakan Pucuk Pimpinan Polri: Regenerasi untuk Keamanan Negeri

Mabes Polri baru-baru ini menjadi saksi bisu dari sebuah momen penting dalam perjalanan institusi kepolisian. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung upacara serah terima jabatan (sertijab) dua posisi kunci tersebut. Acara ini menandai era baru bagi intelijen dan pasukan elite Polri.

Sertijab yang berlangsung di Rupattama Mabes Polri pada Selasa, 30 September 2025, bukan hanya formalitas belaka. Ini adalah penyerahan tongkat estafet kepemimpinan kepada perwira-perwira terbaik yang siap mengemban amanah berat. Kapolri menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan keamanan modern.

Irjen Yuda Gustawan: Nahkoda Baru Intelijen Polri

Dalam upacara tersebut, Irjen Yuda Gustawan resmi dilantik sebagai Kabaintelkam Polri yang baru. Beliau menggantikan Komjen Akhmad Wiyagus yang telah menuntaskan masa pengabdiannya dan memasuki masa purna tugas. Posisi Kabaintelkam sendiri memegang peranan vital dalam deteksi dini dan analisis ancaman keamanan.

Sebagai kepala intelijen, Irjen Yuda Gustawan akan bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh aktivitas intelijen kepolisian. Tujuannya adalah untuk mencegah potensi gangguan keamanan, baik dari dalam maupun luar negeri. Pengalaman beliau diharapkan mampu membawa inovasi dalam strategi intelijen Polri.

Tak hanya itu, posisi Wakabaintelkam yang sebelumnya dipegang oleh Irjen Yuda Gustawan kini diisi oleh Brigjen Nanang Rudi Supriatna. Brigjen Nanang sebelumnya telah bertugas di jajaran Baintelkam, sehingga diharapkan dapat langsung tancap gas mendukung kinerja Kabaintelkam yang baru. Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran yang terencana di tubuh intelijen Polri.

Irjen Ramdani Hidayat: Komandan Baru Pasukan Elite Brimob

Selain Kabaintelkam, posisi Dankor Brimob juga mengalami pergantian kepemimpinan. Irjen Ramdani Hidayat kini resmi menjabat sebagai Komandan Korps Brimob, menggantikan Komjen Imam Widodo yang juga memasuki masa purna tugas. Brimob dikenal sebagai pasukan elite Polri yang siap diterjunkan dalam berbagai situasi darurat.

Peran Brimob sangat krusial, mulai dari penanganan kejahatan berintensitas tinggi, operasi anti-teror, hingga pengamanan unjuk rasa dan konflik sosial. Di bawah kepemimpinan Irjen Ramdani Hidayat, yang sebelumnya menjabat Wakil Dankorbrimob, diharapkan pasukan elite ini semakin profesional dan responsif. Beliau sudah sangat familiar dengan dinamika internal korps.

Untuk mengisi kekosongan posisi Wakil Dankorbrimob, Brigjen Reza Arief Dewanto ditunjuk untuk mengemban amanah tersebut. Dengan latar belakang dan pengalaman yang mumpuni, Brigjen Reza diharapkan dapat bekerja sama secara sinergis dengan Irjen Ramdani Hidayat. Keduanya akan menjadi duet yang kuat dalam memimpin pasukan baret biru.

Bukan Sekadar Mutasi Biasa: Apresiasi dan Estafet Kepemimpinan

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa mutasi dan sertijab di lingkungan Polri bukan sekadar rutinitas. Ini adalah bentuk regenerasi kepemimpinan yang esensial, sekaligus penghormatan kepada para perwira tinggi yang telah menyelesaikan masa pengabdiannya dengan gemilang. Polri sangat menghargai dedikasi mereka.

"Polri memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pejabat yang memasuki masa purna tugas," kata Sandi dalam keterangannya. Beliau menambahkan bahwa dedikasi dan integritas yang ditunjukkan selama bertahun-tahun menjadi teladan berharga bagi generasi penerus di institusi ini. Ini adalah bukti bahwa Polri menghargai setiap tetes keringat pengabdian.

Filosofi di balik mutasi ini adalah untuk memastikan adanya penyegaran dan penempatan personel yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dengan begitu, Polri dapat terus bergerak maju, menjaga profesionalisme, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Setiap perubahan adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Tantangan Keamanan yang Kian Kompleks: Era Digital dan Transnasional

Irjen Pol Sandi Nugroho juga menekankan bahwa pejabat baru di jajaran Intelkam dan Brimob diharapkan segera beradaptasi dengan dinamika tantangan tugas yang kian kompleks. Era saat ini membawa berbagai ancaman baru yang memerlukan pendekatan yang berbeda dan lebih canggih. Keamanan bukan lagi urusan konvensional.

Salah satu tantangan terbesar adalah perkembangan teknologi yang pesat, yang juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Kejahatan siber, penyebaran hoaks dan disinformasi, serta potensi ancaman digital lainnya memerlukan respons intelijen yang lebih tajam dan pasukan yang siap menghadapi perang siber. Dunia maya kini menjadi medan pertempuran baru.

Selain itu, kejahatan transnasional seperti peredaran narkoba, perdagangan manusia, dan terorisme lintas negara juga semakin canggih dan terorganisir. Ini menuntut koordinasi intelijen yang kuat dan kemampuan Brimob untuk beroperasi di berbagai medan. Ancaman ini tidak mengenal batas negara.

Di sisi lain, potensi ancaman terhadap keamanan dalam negeri juga tak kalah serius. Radikalisme, intoleransi, dan potensi konflik sosial masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terus diwaspadai. Apalagi dengan semakin dekatnya momen-momen penting seperti Pilkada atau Pemilu, peran intelijen dan Brimob sangat krusial dalam menjaga stabilitas.

Harapan Besar untuk Pejabat Baru: Adaptif, Responsif, dan Pro-Rakyat

Menghadapi semua tantangan ini, Sandi menegaskan bahwa pejabat baru diharapkan mampu menghadirkan strategi yang adaptif, responsif, serta tetap berorientasi pada pelayanan masyarakat. Ini bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga bagaimana Polri bisa hadir sebagai pelindung dan pengayom. Masyarakat adalah prioritas utama.

Strategi adaptif berarti kemampuan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan modus operandi kejahatan yang terus berkembang. Responsif berarti cepat tanggap terhadap setiap laporan dan situasi darurat yang membutuhkan intervensi kepolisian. Kecepatan adalah kunci dalam penanganan krisis.

Lebih dari itu, orientasi pada pelayanan masyarakat berarti menempatkan kepentingan dan keamanan rakyat di atas segalanya. Ini mencakup peningkatan kepercayaan publik, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap tindakan kepolisian. Polri harus menjadi institusi yang dicintai dan dipercaya rakyat.

Mengawal Masa Depan Keamanan Indonesia

Pergantian kepemimpinan di Kabaintelkam dan Dankor Brimob ini adalah sinyal kuat bahwa Polri serius dalam menghadapi masa depan keamanan Indonesia. Dengan pemimpin baru yang energik dan berpengalaman, diharapkan institusi ini dapat terus berinovasi dan menjaga stabilitas negara. Keamanan adalah fondasi bagi kemajuan bangsa.

Semoga para pejabat baru dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, membawa semangat baru, dan strategi jitu untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Kehadiran mereka adalah harapan bagi keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih baik. Polri siap mengawal masa depan Indonesia.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 30, 2025

Promo Akad Nikah Makeup