Seedbacklink affiliate

Menko Polkam Djamari Chaniago ‘Gas Pol’ Usai Dilantik! Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Prioritas, Ada Misi Penting di Balik Pertemuan Ini?

Djamari Chaniago dan Sjafrie Sjamsoeddin dalam balutan jas formal, berpeci hitam.
Menko Polkam Djamari Chaniago akan bertemu Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Jakarta – Kabinet Prabowo Subianto kembali bergerak cepat dengan kehadiran Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) yang baru, Djamari Chaniago. Baru saja resmi dilantik, Djamari langsung menunjukkan taringnya dengan agenda padat, mengisyaratkan dimulainya era baru di Kemenko Polkam.

Salah satu agenda utamanya yang paling disorot adalah rencana pertemuan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis (18/9), menandakan langkah awal yang strategis dan penuh makna dari sang Menko Polkam yang baru.

Menko Polkam Baru Langsung Tancap Gas

Djamari Chaniago, sosok yang kini memegang kendali koordinasi politik dan keamanan negara, tak membuang waktu sedetik pun. Pelantikannya oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Rabu (17/9) sore langsung diikuti dengan serangkaian persiapan kerja yang intens. Ini adalah sinyal kuat bahwa ia siap menghadapi tantangan besar yang menanti.

Ia segera menggelar rapat internal dengan para deputi Kemenko Polkam. Dalam pertemuan perdana tersebut, Djamari mengaku sudah menerima laporan awal mengenai berbagai persoalan internal dan "desk-desk" yang ada di kementeriannya, menunjukkan keseriusan untuk memahami akar masalah.

Fokus utama Djamari saat ini adalah pertemuan dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. "Kira-kira begitu (bertemu Sjafrie Kamis), kalau beliau ada waktu. Ya saya lihat kan, sedang koordinasikan," kata Djamari kepada wartawan di Kantor Kemenko Polkam, Rabu (17/9) malam.

Menariknya, Djamari menegaskan bahwa tidak akan ada serah terima jabatan (sertijab) yang dilakukan antara dirinya dengan Sjafrie. Hal ini wajar, mengingat Sjafrie sebelumnya hanya menjabat sebagai Menko Polkam ad interim atau sementara, bukan pejabat definitif.

Bukan Sekadar Pertemuan Biasa: Mengurai Agenda di Balik Meja

Lalu, apa sebenarnya yang akan dibahas dalam pertemuan penting antara dua tokoh kunci ini? Djamari Chaniago memberikan sedikit bocoran mengenai filosofi kerjanya sebagai Menko Polkam, yang mengindikasikan bahwa pertemuan ini jauh dari sekadar basa-basi.

"Memang tugas kami itu, supaya kami koordinasikan, mungkin antar kementerian-kementerian. Kemudian kami koordinasikan, kemudian kami padukan, kami lihat, adakah bottleneck di situ? Nah, itu kami selesaikan," jelas Djamari dengan lugas. Pernyataan ini menunjukkan fokusnya pada efisiensi dan penyelesaian masalah.

Pertemuan dengan Sjafrie bukan hanya tentang transfer informasi, tetapi juga langkah strategis untuk menyelaraskan visi dan misi. Ini krusial, terutama mengingat Sjafrie sempat mengisi posisi Menko Polkam sementara, sehingga ia memiliki pemahaman langsung tentang dinamika dan tantangan yang ada di kementerian tersebut.

Koordinasi antara Kemenko Polkam dan Kementerian Pertahanan sangat vital. Kedua lembaga ini memegang peran sentral dalam menjaga stabilitas politik, keamanan, dan pertahanan negara. Sinergi yang kuat di antara keduanya akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi berbagai isu kompleks.

Isu-isu strategis seperti keamanan nasional, ancaman siber yang kian masif, hingga dinamika geopolitik regional kemungkinan besar akan menjadi topik hangat yang dibahas. Diharapkan, sinergi antara Djamari dan Sjafrie mampu menciptakan kebijakan yang lebih terpadu, responsif, dan efektif untuk melindungi kepentingan bangsa.

Kilas Balik Drama Kabinet: Dari Budi Gunawan Hingga Sjafrie Ad Interim

Penunjukan Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam tak lepas dari dinamika politik yang mendahuluinya. Posisi strategis ini sempat kosong setelah Budi Gunawan (BG) dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto dalam proses kocok kabinet atau reshuffle pada Senin (8/9) lalu.

Pencopotan BG mengejutkan banyak pihak dan memicu berbagai spekulasi di kalangan pengamat politik. Untuk mengisi kekosongan sementara dan memastikan roda pemerintahan tetap berjalan, Presiden Prabowo menunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim.

Penunjukan Sjafrie sebagai pelaksana tugas sementara menunjukkan kepercayaan besar dari Presiden terhadap kapabilitasnya. Ini juga menegaskan betapa pentingnya posisi Menko Polkam yang tidak boleh lama-lama kosong, terutama di tengah tantangan keamanan dan politik yang semakin kompleks.

Dengan dilantiknya Djamari sebagai Menko Polkam definitif, tugas Sjafrie sebagai ad interim pun berakhir secara otomatis. Pertemuan mereka hari ini menjadi simbol estafet kepemimpinan, sebuah transisi yang mulus meskipun tanpa seremoni sertijab formal yang biasanya menyertai pergantian pejabat.

Tantangan Berat di Meja Menko Polkam Djamari

Jabatan Menko Polkam bukanlah posisi yang bisa dianggap enteng. Lingkup koordinasinya sangat luas, mencakup berbagai kementerian dan lembaga yang berkaitan erat dengan politik, hukum, dan keamanan, mulai dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, hingga lembaga intelijen dan kepolisian.

Djamari sendiri sudah mendapat laporan awal mengenai persoalan internal Kemenko Polkam. Ini menjadi fondasi penting baginya untuk memahami kondisi internal sebelum melangkah lebih jauh dalam merumuskan kebijakan dan strategi.

Selain itu, tantangan eksternal juga menanti di depan mata. Stabilitas politik yang dinamis, penegakan hukum yang berkeadilan, keamanan siber yang terus berkembang, hingga isu-isu separatisme dan terorisme adalah sebagian kecil dari daftar panjang pekerjaan rumah yang harus diatasi dengan cermat.

Kemampuan Djamari untuk mengidentifikasi "bottleneck" atau hambatan dalam koordinasi dan mencari solusi inovatif akan diuji. Gaya kepemimpinannya yang proaktif dan fokus pada koordinasi diharapkan mampu membawa angin segar serta efisiensi bagi Kemenko Polkam.

Harapan dan Ekspektasi Publik

Publik, khususnya anak muda yang semakin melek informasi dan peduli akan masa depan bangsa, tentu menaruh harapan besar pada kepemimpinan baru ini. Stabilitas politik dan keamanan adalah fondasi penting bagi kemajuan bangsa, pertumbuhan ekonomi, dan iklim investasi yang kondusif.

Sinergi antar kementerian di bawah koordinasi Djamari diharapkan mampu menciptakan kebijakan yang lebih responsif, adaptif, dan inklusif terhadap perubahan zaman. Ini sangat penting untuk memastikan Indonesia terus bergerak maju dan mampu bersaing di kancah global.

Langkah cepat Djamari Chaniago ini menunjukkan komitmen kuat untuk segera bekerja dan memberikan dampak positif. Pertemuan dengan Sjafrie Sjamsoeddin menjadi penanda dimulainya era baru di Kemenko Polkam, dengan fokus pada koordinasi, penyelesaian masalah, dan menjaga stabilitas demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 18, 2025

Promo Akad Nikah Makeup