Seedbacklink affiliate

Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk: Sidoarjo Geger, Izin Bangunan ‘Gaib’ Jadi Sorotan! Ini Fakta Lengkapnya

Ruang kelas kosong dengan meja dan kursi kayu di Pondok Pesantren Al Khoziny.
Suasana kosong di salah satu ruang kelas Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, setelah tragedi ambruknya musala.
banner 120x600

NEWS TANGERANGSidoarjo berduka. Sebuah tragedi memilukan terjadi di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ketika gedung musala ambruk pada Senin sore (29/9). Insiden nahas ini bukan hanya menyisakan puing-puing bangunan, tapi juga duka mendalam bagi satu korban jiwa dan puluhan lainnya yang mengalami luka-luka.

Tragedi di Asrama Putra: Musala Ambruk Saat Pengecoran

Senin sore yang seharusnya tenang berubah menjadi mencekam. Musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, yang sedang dalam proses pengecoran atap, tiba-tiba ambruk. Saksi mata dan pengasuh pesantren menyebutkan bahwa insiden ini terjadi saat pengerjaan pengecoran lantai tiga.

Diduga kuat, konstruksi bangunan yang tidak standar menjadi penyebab utama runtuhnya musala ini. Penopang cor yang tidak kuat tak mampu menahan beban material, sehingga bagian atap jebol dan menimpa siapa saja yang berada di bawahnya. Tragedi ini langsung memicu kepanikan luar biasa di lingkungan pesantren.

Fakta Mengejutkan: Izin Bangunan "Gaib" Jadi Sorotan

Setelah insiden, Bupati Sidoarjo Subandi langsung meninjau lokasi kejadian. Dalam peninjauannya, ia menemukan sebuah fakta yang cukup mengejutkan dan bikin geleng-geleng kepala: musala yang ambruk tersebut diduga kuat tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Ini saya tanyakan izin-izinnya mana, tetapi ternyata enggak ada," kata Subandi, Selasa (29/9). Penemuan ini sontak menjadi sorotan utama, menambah daftar panjang masalah yang menyertai tragedi ini. Bagaimana bisa sebuah bangunan besar di lingkungan pendidikan dibangun tanpa dokumen penting seperti IMB?

Peringatan Keras dari Bupati Sidoarjo

Subandi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menyayangkan banyak pondok pesantren yang kerap mendahulukan pembangunan tanpa mengurus perizinan yang seharusnya. Menurutnya, hal ini adalah masalah serius yang bisa berujung fatal, seperti yang terjadi di Al Khoziny.

"Jadi banyak pondok itu kadang bangun masjid, pondok, kadang dia tidak mengurus IMB-nya dulu, langsung bangun," ujarnya. Bupati menekankan bahwa IMB bukan sekadar formalitas. Dokumen ini adalah jaminan bahwa konstruksi bangunan sudah sesuai standar keamanan dan kelayakan, demi keselamatan penghuninya.

Respons Pengasuh Pesantren: Antara Tak Tahu dan Tak Yakin

Ketika ditanya mengenai IMB musala yang ambruk, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, mengaku tidak tahu menahu. "Lah itu enggak tahu. Saya kira enggak lah. Di sini semuanya sama," kata Mujib dengan jawaban yang cukup ambigu.

Respons ini tentu saja menimbulkan pertanyaan lebih lanjut. Apakah ada kelalaian dalam manajemen pembangunan atau memang ada ketidaktahuan yang meluas mengenai pentingnya perizinan? Pernyataan Mujib yang tidak mendetailkan lebih lanjut justru menambah misteri di balik tragedi ini.

Kronologi Pengecoran dan Penggunaan Musala

Mujib sebelumnya membeberkan bahwa musala ambruk di ponpesnya terjadi di tengah proses pengecoran atap. Ia menduga penopang cor tidak kuat sehingga jebol ke bawah. Pengecoran atap itu sendiri sudah dilakukan sejak Senin pagi, namun Mujib mengaku tidak berada di lokasi saat kejadian dan tidak tahu pasti kapan proses itu rampung.

Yang lebih miris, meski masih dalam proses pembangunan dan pengecoran, musala tersebut ternyata sudah difungsikan untuk salat berjemaah. Hampir seluruh santri putra mengikuti kegiatan di sana. "Ya, mestinya semua [santri salat]. Cuman kan waktu asal itu kan banyak yang istirahat. Banyak yang masih kegiatan keluar musala itu tadi," jelas Mujib. Ini menunjukkan risiko besar yang diambil dengan menggunakan bangunan yang belum sepenuhnya aman.

Dampak Tragis: Satu Meninggal, Puluhan Luka-Luka

Hingga Senin malam, dampak dari ambruknya musala ini sangat memilukan. Total korban mencapai 87 orang. Dari jumlah tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia, menambah daftar panjang korban jiwa akibat kelalaian dalam pembangunan.

Selain itu, 38 korban luka-luka dirawat intensif di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, 4 korban di RS Delta Surya, dan 45 korban lainnya dilarikan ke RS Islam Siti Hajar. Angka ini menunjukkan betapa parahnya insiden tersebut dan betapa pentingnya standar keamanan dalam setiap proses pembangunan.

Pentingnya IMB: Bukan Sekadar Dokumen, Tapi Jaminan Keselamatan

Tragedi di Pondok Pesantren Al Khoziny ini menjadi pengingat keras bagi kita semua, terutama bagi institusi pendidikan dan keagamaan. IMB atau Izin Mendirikan Bangunan bukan sekadar selembar kertas atau syarat administratif belaka. IMB adalah fondasi utama untuk memastikan bahwa sebuah bangunan dirancang, dibangun, dan diawasi sesuai standar teknis yang berlaku.

Tanpa IMB, tidak ada jaminan bahwa struktur bangunan kuat, aman, dan tahan terhadap berbagai risiko. Proses pengurusan IMB melibatkan pemeriksaan detail rencana konstruksi oleh ahli, memastikan material yang digunakan berkualitas, dan desainnya memenuhi kaidah keselamatan. Mengabaikan IMB sama dengan mempertaruhkan nyawa banyak orang.

Pelajaran Berharga dari Tragedi Al Khoziny

Kejadian di Sidoarjo ini harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak. Bagi pengelola pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya, prioritas utama harus selalu pada keselamatan penghuni. Jangan pernah mengorbankan standar keamanan demi kecepatan pembangunan atau alasan lainnya.

Pemerintah daerah juga perlu lebih proaktif dalam melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap pembangunan fasilitas publik, termasuk di lingkungan pesantren. Tragedi ini membuka mata kita bahwa pentingnya perizinan dan standar konstruksi harus menjadi perhatian serius, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Mari kita jadikan duka ini sebagai momentum untuk berbenah demi keselamatan bersama.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 30, 2025

Promo Akad Nikah Makeup