Seedbacklink affiliate

Prabowo Bikin Geger! Jenderal 77 Tahun Ini Duduki Kursi Menko Polkam, Kisah di Baliknya Bikin Tercengang!

Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan usai pelantikan Menko Polkam di Istana.
Prabowo melantik Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam di Istana Negara.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Istana Negara kembali menjadi saksi bisu sebuah keputusan penting dari Presiden Prabowo Subianto. Pada Rabu (17/9) sore, Prabowo resmi melantik sosok yang usianya mungkin membuat banyak orang terkejut: Djamari Chaniago, seorang purnawirawan jenderal TNI berusia 77 tahun, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Penunjukan ini bukan hanya menarik perhatian karena usia sang jenderal, tetapi juga karena latar belakang sejarah yang menghubungkan Djamari dengan Prabowo sendiri.

Kejutan di Istana: Jenderal Senior Kembali Beraksi

Suasana pelantikan berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta. Djamari Chaniago, dengan pengalaman militer yang panjang, kini mengemban tugas berat sebagai koordinator bidang politik dan keamanan negara. Setelah resmi dilantik, ia langsung menyampaikan pesan penting tentang persatuan bangsa, menekankan bahwa Indonesia harus bersatu padu menghadapi berbagai persoalan yang ada.

Dalam kesempatan tersebut, Djamari juga sedikit membocorkan arahan khusus dari Presiden Prabowo kepadanya. "Arahan dari beliau (Prabowo), ‘gunakan sisa umur untuk kepentingan nusa, bangsa, dan negara’," ujar Djamari kepada awak media. Kalimat ini terasa sangat personal, mengingat usia Djamari yang sudah menginjak 77 tahun, menunjukkan betapa besar kepercayaan Prabowo pada pengalaman dan dedikasi sang jenderal.

Bukan Sosok Sembarangan: Profil Djamari Chaniago

Siapa sebenarnya Djamari Chaniago? Ia adalah seorang purnawirawan jenderal TNI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (bintang tiga). Lulusan Akabri tahun 1971 ini memiliki rekam jejak militer yang sangat mentereng, bahkan ia tiga tahun lebih senior dari Prabowo Subianto dan Sjafrie Sjamsoeddin yang merupakan lulusan Akabri 1974.

Kariernya di militer mencakup posisi-posisi strategis yang krusial. Djamari pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada periode 1998-1999, sebuah posisi yang juga pernah dipegang oleh Prabowo. Setelah itu, ia dipercaya sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) pada 1999-2000, sebelum akhirnya menduduki kursi Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) dari tahun 2000 hingga 2004. Pengalaman ini membuktikan kapabilitasnya dalam mengelola isu-isu keamanan dan pertahanan di level tertinggi.

Ironi Sejarah: Ketika DKP Bertemu Istana

Namun, ada satu fakta menarik yang membuat penunjukan Djamari Chaniago ini menjadi sangat istimewa dan bahkan ironis dalam kacamata sejarah. Djamari diketahui pernah menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada tahun 1998. DKP saat itu bertugas mengusut dugaan pelanggaran yang melibatkan Prabowo Subianto dalam operasi penculikan sejumlah aktivis pada periode 1997-1998.

Hasil putusan DKP kala itu adalah memberhentikan Prabowo dari dinas kemiliteran di ABRI. Kini, lebih dari dua dekade kemudian, sosok yang pernah terlibat dalam keputusan bersejarah tersebut justru dilantik oleh Prabowo sendiri untuk menduduki salah satu jabatan menteri paling strategis di kabinetnya. Ini adalah sebuah narasi rekonsiliasi politik yang kuat, menunjukkan bahwa masa lalu bisa saja menjadi fondasi untuk membangun masa depan bersama.

Misi Berat di Depan Mata: Tantangan Menko Polkam

Setelah pelantikan, Djamari Chaniago menyatakan akan segera menuju kantor Kemenko Polkam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ia menegaskan bahwa dirinya perlu mempelajari lebih lanjut berbagai isu dan mendapatkan laporan lengkap sebelum menjabarkan langkah-langkah konkret yang akan diambil. Ini adalah sikap kehati-hatian yang wajar dari seorang pejabat baru.

Beberapa isu yang sempat disinggung wartawan, seperti tuntutan gelombang demo pada Agustus lalu dan reformasi Polri, belum bisa dijawab secara detail oleh Djamari. Ia meminta agar pertanyaan mengenai reformasi Polri ditanyakan langsung kepada Presiden Prabowo atau Penasehat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian, Komjen Pol (Purn) Ahmad Dofiri, yang juga baru dilantik. Namun, secara umum, Djamari kembali menekankan pentingnya persatuan bangsa. "Kami yang jelas memerlukan dukungan semua… Untuk kepentingan ke depan kita. Kita harus bersatu, enggak ada lagi cerita lain. Kalau kita ingin menjadi bangsa yang baik, mari kita bersatu," tegasnya.

Apa Artinya Bagi Kabinet Prabowo?

Pelantikan Djamari Chaniago ini merupakan bagian dari rangkaian kedua reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan Prabowo. Sebelumnya, pada Senin (8/9), Prabowo mencopot Budi Gunawan (BG) dari posisi Menko Polkam. Setelah pencopotan BG, tugas Menko Polkam sempat diserahkan sementara atau ad interim kepada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Djamari juga mengklarifikasi bahwa tidak ada serah terima jabatan (sertijab) dengan Sjafrie, karena Sjafrie hanya menjalankan tugas ad interim.

Penunjukan Djamari yang senior dan memiliki latar belakang militer kuat ini bisa diartikan sebagai upaya Prabowo untuk memperkuat stabilitas politik dan keamanan dengan menempatkan sosok berpengalaman. Usia Djamari yang tidak lagi muda justru dianggap sebagai aset, membawa kebijaksanaan dan ketenangan dalam menghadapi berbagai dinamika. Ini juga menunjukkan bahwa Prabowo tidak ragu untuk merangkul tokoh-tokoh senior, bahkan yang memiliki sejarah personal dengannya, demi kepentingan negara.

Menatap Masa Depan: Harapan dan Tantangan

Dengan dilantiknya Djamari Chaniago, kursi Menko Polkam kini terisi oleh pejabat definitif. Harapan besar tentu disematkan pada pundak sang jenderal senior untuk menjaga stabilitas politik, keamanan, dan ketertiban masyarakat. Pengalamannya yang luas diharapkan mampu menjadi penyeimbang di tengah berbagai gejolak sosial dan politik yang mungkin muncul.

Tantangan yang menanti Djamari tidaklah ringan, mulai dari mengelola isu-isu keamanan, menanggapi aspirasi publik yang beragam, hingga memastikan koordinasi yang efektif antarlembaga di bawah Kemenko Polkam. Namun, dengan semangat persatuan yang ia gaungkan dan arahan langsung dari Presiden Prabowo, Djamari Chaniago siap mengabdikan sisa umurnya demi kemajuan bangsa dan negara. Ini adalah babak baru yang menarik dalam perjalanan kepemimpinan Prabowo Subianto.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 17, 2025

Promo Akad Nikah Makeup