Seedbacklink affiliate

Titiek Soeharto Begadang Demi Prabowo di PBB, Reaksinya Bikin Penasaran! ‘Speechless’?

Titiek Soeharto dan rekan nobar pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB.
Titiek Soeharto nobar pidato Prabowo di PBB bersama rekan kunjungan kerja.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Malam itu, waktu menunjukkan pukul 06:55 WIB pada Kamis, 25 September 2025. Namun, beberapa jam sebelumnya, tepatnya Selasa malam (23/9), suasana tegang namun penuh harap menyelimuti sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Maluku Utara. Di sana, Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Hariyadi, yang akrab disapa Titiek Soeharto, rela begadang hingga tengah malam. Bukan untuk urusan kerja biasa, melainkan demi menyaksikan momen bersejarah: pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB.

Momen Haru di Tengah Malam: Nobar Pidato Penting

Bersama rekan-rekannya dalam kunjungan kerja, Titiek Soeharto larut dalam suasana nobar (nonton bareng) yang penuh antusiasme. Mereka menunggu dengan sabar hingga giliran Prabowo tiba untuk menyampaikan pidatonya di forum internasional paling bergengsi itu. Waktu terus berjalan, dan baru menjelang tengah malam, pidato yang dinanti-nantikan pun dimulai.

Ketika Prabowo mulai berbicara dengan gaya khasnya yang menggebu-gebu, Titiek mengaku nyaris tak bisa berkata-kata. "Tadi malam saya nobar sama teman-teman, kebetulan lagi kunjungan kerja ke Maluku Utara, jadi nobar bareng bareng sampai jam 12 [malam] nungguin. Dan yaudah apa ya, speechless," ungkap putri Presiden Soeharto itu di kompleks parlemen, Rabu (24/9). Kata "speechless" ini tentu memicu rasa penasaran banyak pihak, seberapa dalam pidato tersebut menyentuh perasaannya.

Pidato Prabowo yang Menggebu: Sorotan Dunia di PBB

Sebagai Presiden baru, penampilan Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB selalu dinanti, tidak hanya oleh masyarakat Indonesia tetapi juga oleh komunitas global. Ini adalah panggung besar bagi seorang pemimpin negara untuk menyampaikan visi, misi, dan sikap bangsanya terhadap isu-isu krusial dunia. Prabowo memanfaatkan kesempatan ini dengan sangat baik, menyampaikan pidato yang penuh semangat dan ketegasan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa isu penting yang menjadi perhatian Indonesia dan dunia. Mulai dari krisis iklim yang mengancam masa depan planet, peran vital PBB dalam menjaga perdamaian global, hingga yang paling menyita perhatian: konflik berkepanjangan di Palestina. Pesan yang disampaikan Prabowo jelas dan lugas, mencerminkan posisi Indonesia sebagai negara berdaulat.

Suara Tegas Indonesia untuk Palestina

Isu Palestina menjadi salah satu poin utama yang disampaikan Prabowo dengan sangat kuat. Ia menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar dari konflik Israel-Palestina. Solusi ini merupakan kerangka internasional yang diakui untuk mendirikan dua negara yang hidup berdampingan, saling menghormati, dan mengakui kedaulatan masing-masing.

Prabowo secara gamblang menyatakan bahwa Indonesia siap mengakui Israel, namun dengan satu syarat fundamental: Palestina harus merdeka terlebih dahulu dalam kerangka solusi dua negara tersebut. "Saya ingin menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap Solusi Dua Negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel," kata Prabowo. Pernyataan ini menunjukkan sikap diplomatik yang seimbang namun tegas dari Indonesia.

Reaksi Titiek Soeharto: Lebih dari Sekadar Pujian

Ungkapan "speechless" dari Titiek Soeharto tentu memiliki makna yang mendalam. Sebagai seorang politisi senior dan juga mantan istri Prabowo, reaksinya tidak hanya sekadar pujian biasa. Ada kebanggaan yang terpancar dari pernyataannya, menunjukkan bahwa pidato Prabowo berhasil menyentuh hati dan pikirannya. Kebanggaan ini bukan hanya pada sosok Prabowo secara personal, tetapi juga pada representasi Indonesia di mata dunia.

Titiek juga menegaskan bahwa pidato Prabowo mencerminkan sikap konsisten Indonesia terhadap masalah Palestina. "Ya itu sikap Indonesia. Sejak dulu kala kita selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina," katanya. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa dukungan terhadap Palestina bukanlah hal baru, melainkan bagian integral dari politik luar negeri Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Jejak Sejarah dan Visi Masa Depan Indonesia

Dukungan Indonesia terhadap Palestina memang bukan cerita baru. Sejak era Presiden Soekarno, Indonesia telah secara konsisten menyuarakan kemerdekaan Palestina dan menentang segala bentuk penjajahan. Pidato Prabowo di PBB ini adalah kelanjutan dari tradisi diplomasi Indonesia yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan di kancah internasional. Ini menunjukkan bahwa meskipun kepemimpinan berganti, prinsip-prinsip dasar politik luar negeri Indonesia tetap kokoh.

Pidato ini juga menjadi penanda penting bagi visi masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo. Ia ingin Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pemain aktif yang berkontribusi pada penyelesaian masalah-masalah global. Dengan menyampaikan pandangan yang jelas dan tegas di forum PBB, Prabowo menunjukkan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran yang lebih besar dalam diplomasi internasional.

Di Balik Layar Kunjungan Kerja: Dedikasi Politik

Kejadian nobar ini juga menyoroti dedikasi Titiek Soeharto sebagai seorang wakil rakyat. Meskipun sedang dalam kunjungan kerja di Maluku Utara, jauh dari pusat ibu kota, ia tetap menyempatkan diri untuk mengikuti perkembangan penting di panggung global yang melibatkan negaranya. Ini menunjukkan komitmennya untuk selalu terhubung dengan isu-isu nasional dan internasional yang relevan.

Momen begadang hingga larut malam demi menyaksikan pidato Presiden, meskipun itu adalah mantan suaminya, memperlihatkan sisi manusiawi dari para politisi. Ada rasa kebersamaan dan kebanggaan nasional yang melampaui sekat-sekat pribadi, menyatukan mereka dalam satu tujuan: mendukung suara Indonesia di mata dunia.

Mengapa Pidato di PBB Begitu Penting?

Sidang Majelis Umum PBB adalah salah satu platform paling penting bagi setiap negara untuk menyampaikan suaranya. Di sinilah para pemimpin dunia berkumpul, berdiskusi, dan mencoba mencari solusi untuk tantangan-tantangan global. Bagi Indonesia, pidato Presiden di PBB adalah kesempatan emas untuk menunjukkan identitasnya sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan populasi Muslim terbesar, dan ekonomi yang terus berkembang.

Pidato ini bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang membangun citra, memperkuat posisi tawar, dan menjalin aliansi. Setiap kata yang diucapkan di mimbar PBB akan disimak oleh para diplomat, analis, dan media di seluruh dunia, membentuk persepsi global tentang Indonesia. Oleh karena itu, persiapan dan penyampaian pidato harus dilakukan dengan sangat cermat dan strategis.

Dampak dan Resonansi: Pesan yang Sampai

Reaksi Titiek Soeharto yang "speechless" menjadi semacam validasi domestik atas keberhasilan pidato Prabowo. Ketika seorang tokoh politik yang dihormati dan memiliki latar belakang yang kuat memberikan pujian setinggi itu, pesan yang disampaikan Prabowo menjadi semakin kuat resonansinya di dalam negeri. Ini dapat menumbuhkan rasa bangga nasional dan memperkuat dukungan publik terhadap arah kebijakan luar negeri pemerintah.

Pada akhirnya, pidato Prabowo di PBB dan reaksi Titiek Soeharto adalah cerminan dari dinamika politik dan diplomasi Indonesia yang kaya. Ini menunjukkan bagaimana isu-isu global dapat menyatukan berbagai elemen bangsa, dari pemimpin tertinggi hingga wakil rakyat di daerah, dalam semangat kebanggaan dan dukungan terhadap posisi Indonesia di kancah dunia. Pesan tegas tentang Palestina, yang disampaikan dengan semangat membara, telah berhasil menyentuh hati banyak orang, termasuk Titiek Soeharto, yang tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

Penulis: Arya N

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 25, 2025

Promo Akad Nikah Makeup