NEWS TANGERANG– Marc Marquez, sang juara dunia MotoGP 2025, sepertinya punya ‘musuh bebuyutan’ yang belum bisa ia taklukkan: Sirkuit Mandalika. Bagaimana tidak, pembalap berjuluk The Baby Alien ini belum pernah sekalipun menuntaskan balapan utama di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut. Rekor buruk ini terus membayangi Marquez, menciptakan narasi ‘kutukan’ yang tak kunjung pecah.
Ngerinya, rekor buruk ini terus membayangi Marquez. Ia bahkan secara terang-terangan mengakui bahwa Mandalika selalu jadi momok baginya. "Saya harus optimistis, karena saya belum pernah finis di Indonesia, Mandalika," ungkap Marquez saat ditemui di Autograph Tower Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025). Pernyataan ini menunjukkan betapa besar tantangan yang ia rasakan setiap kali mengaspal di Lombok.
Awal Mula ‘Kutukan’ Mandalika
Mari kita bedah lebih dalam deretan nasib apes yang menimpa Marquez di lintasan eksotis ini. ‘Kutukan’ Mandalika ini bukan isapan jempol belaka, Sobat. Semua bermula sejak musim perdana MotoGP Mandalika digelar. Kala itu, Marquez mengalami kecelakaan parah saat sesi kualifikasi.
Insiden tersebut bahkan sampai membuatnya mengalami gangguan penglihatan ganda, yang memaksa ia absen dari balapan utama. So sad, padahal banyak yang menanti aksinya. Sebuah awal yang buruk untuk hubungan Marquez dengan sirkuit baru ini.
Rentetan Kesialan Sang Juara Dunia
Tahun berikutnya, nasib Marquez tak kunjung membaik. Ia kembali mengalami kecelakaan di Mandalika dan lagi-lagi gagal finis. Gak habis pikir, kok bisa ya seorang juara dunia sekelas Marquez selalu apes di satu sirkuit?
Bahkan di musim lalu, saat ia sudah menunggangi Desmosedici GP23 yang dikenal perkasa, ‘kutukan’ itu tetap menghantui. Motornya mengalami gangguan teknis yang membuatnya harus menepi sebelum balapan usai. Deretan kegagalan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar: ada apa dengan Marc Marquez dan Mandalika?
Target Marc Marquez di Mandalika 2025: Pecah Telur!
Uniknya, di MotoGP Mandalika 2025 ini, Marc Marquez sebenarnya bisa membalap dengan jauh lebih santai. Pasalnya, gelar juara dunia MotoGP 2025 sudah berhasil ia kunci jauh-jauh hari. Mantap Bos! Tekanan untuk meraih gelar sudah tidak ada lagi di pundaknya.
Namun, meski sudah menyandang status juara dunia, target utama Marquez di Mandalika justru sangat sederhana namun penting: finis! Ia menekankan betapa krusialnya bisa menuntaskan balapan di sirkuit ini, demi memutus rentetan kegagalan sebelumnya. Ini bukan hanya tentang poin, tapi juga tentang harga diri dan memecahkan misteri.
"Kami bisa bertarung dengan bagus," ujar Marquez penuh harap. "Saya akan berusaha keras karena saya belum pernah finis di balapan hari Minggu di sini. Selalu terhenti karena cedera, crash, atau masalah mesin." Tekadnya bulat untuk ‘pecah telur’ di Mandalika, menunjukkan bahwa ada hal yang lebih besar dari sekadar kemenangan.
Cinta dan Benci Sang Alien untuk Mandalika
Di balik semua kesialan itu, Marquez ternyata menyimpan perasaan campur aduk terhadap Sirkuit Mandalika. Ia menyebutnya sebagai hubungan ‘cinta atau benci’. Sirkuit ini memang unik, menantang, dan menawarkan sensasi balap yang luar biasa.
Namun, di sisi lain, ada rasa penasaran dan frustrasi yang mendalam karena ia belum pernah berhasil menaklukkannya. "Ini seperti cinta atau benci, bukan kepada orangnya, tapi kepada sirkuitnya," jelas Marquez, menggambarkan betapa kompleks perasaannya terhadap lintasan yang indah namun menyimpan banyak kenangan pahit baginya.
Jadwal MotoGP Mandalika 2025: Siap-siap Nonton!
Jadi, apakah Marc Marquez akhirnya bisa memutus ‘kutukan’ Mandalika di tahun 2025 ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Jangan sampai ketinggalan, Sobat NewsTangerang!
Seri balapan MotoGP Mandalika 2025 akan segera bergulir akhir pekan ini. Rangkaian keseruannya dimulai dengan sesi latihan bebas pada hari Jumat (3/10/2025). Kemudian, hari Sabtu (4/10/2025) akan diisi dengan kualifikasi dan sprint race yang mendebarkan. Puncaknya, balapan utama yang paling ditunggu-tunggu akan digelar pada hari Minggu (5/10/2025). Siapkan diri untuk jadi saksi sejarah!
Penulis: Farah Novianti
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 1, 2025
