NEWS TANGERANG– Sobat NewsTangerang, pernah kepikiran gak sih gimana kualitas BBM yang setiap hari kita pakai? Nah, PT Kilang Pertamina International (KPI) baru-baru ini bikin gebrakan penting. Mereka udah ngirim sampel BBM ke Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas, sebuah laboratorium independen yang kredibel. Penasaran hasilnya? Yuk, kita bedah bareng!
Uji Kualitas: Bukan Kaleng-Kaleng!
Tentu saja, pengujian ini bukan cuma iseng-iseng berhadiah, Sobat. Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, ngejelasin kalau tujuan utamanya adalah buat mastiin BBM yang sampai ke tangan konsumen itu sesuai banget sama standar atau spesifikasi yang berlaku. Bagi KPI, kualitas itu prioritas utama, jadi gak bisa main-main!
"Pengujian produk di Lemigas ini merupakan salah satu upaya KPI untuk memastikan produk yang dihasilkan KPI sesuai spesifikasi yang ditetapkan dan aman untuk digunakan oleh masyarakat," kata Milla, dilansir situs berita. Jadi, bisa dibilang ini adalah bentuk komitmen nyata dari Pertamina buat kita semua.
Pengujian ini sendiri gak cuma sehari dua hari, lho. Prosesnya berlangsung selama beberapa bulan, tepatnya sejak Agustus hingga September di periode tertentu. Hasilnya? Milla dengan tegas menyatakan kalau semua produk BBM olahan KPI udah memenuhi spesifikasi yang merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mantap, kan?
Produk Apa Saja yang Diuji?
Jangan salah, Sobat. BBM yang diuji di Lemigas ini bervariasi banget, bukan cuma satu atau dua jenis. Ada Pertalite yang jadi andalan banyak orang, Pertamax, Pertamax Turbo buat yang pengen performa maksimal, Pertadex, Biosolar, sampai Avtur alias bahan bakar pesawat terbang! Lengkap banget, deh.
Dari Mana Asal BBM yang Diuji?
BBM-BBM yang diuji ini berasal dari berbagai unit operasi KPI dan perusahaan afiliasi. Sebut saja Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Kilang Balongan, Kilang Kasim, dan juga PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Jadi, semua produk dari berbagai penjuru kilang Pertamina dipastikan kualitasnya.
Verifikasi Internal: Jaminan Berlapis!
Selain melakukan uji silang produk di Lemigas secara periodik, KPI juga punya sistem kontrol kualitas internal yang gak kalah ketat. Mereka rutin melakukan verifikasi di laboratorium setiap unit operasi. Jadi, kualitas produk itu dicek berlapis-lapis, Sobat.
Laboratorium Berstandar Internasional
Milla juga nambahin, setiap laboratorium di unit operasi KPI itu didukung dengan laboratorium penguji dan kalibrasi yang udah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017. Ini adalah standar internasional tentang Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Gak main-main, kan?
Laboratorium Kilang Pertamina ini juga secara periodik diakreditasi. Tujuannya jelas, buat mastiin keakuratan proses dan peralatan yang dipakai itu selalu dalam kondisi standar terbaik. Jadi, hasil pengujiannya bisa dijamin valid dan presisi.
"Audit SNI ISO/IEC 17025:2017 dilakukan untuk memverifikasi secara menyeluruh kompetensi personel, validitas metode pengujian, ketertelusuran pengukuran, dan akurasi serta kalibrasi seluruh peralatan laboratorium sehingga produk yang sampai ke konsumen adalah yang terbaik, sesuai dengan spesifikasi," jelas Milla. Dih, ngerinya detail banget!
Komitmen KPI: Kualitas Nomor Satu!
Sertifikasi laboratorium berstandar internasional ini sekaligus jadi jaminan, Sobat NewsTangerang. Semua produk yang dihasilkan KPI udah melalui proses pengujian yang ketat, berlapis, aman, dan pastinya berkualitas tinggi. Jadi, gak perlu ragu lagi, deh.
"Pengendalian kualitas produk BBM adalah fokus utama KPI. Karena itulah, kami melakukan rangkaian pengujian, baik secara internal maupun melakukan uji silang dengan lembaga independen seperti Lemigas. Kami memastikan produk yang kami hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan," tutup Milla. Gak heran kalau hasil pengujiannya bikin auto yakin! Jadi, Sobat NewsTangerang bisa makin tenang dan gaspol terus pakai BBM Pertamina.
Penulis: Farah Novianti
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 4, 2025
