NEWS TANGERANG– Jakarta – Sirkuit Motegi, Jepang, menjadi saksi bisu sebuah kisah epik yang akan dikenang sepanjang masa di MotoGP 2025. Marc Marquez, sang "Baby Alien" yang sempat diragukan, berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP, bahkan sebelum musim ini berakhir. Ini bukan sekadar kemenangan, ini adalah deklarasi kembalinya seorang legenda.
Meski Francesco ‘Pecco’ Bagnaia lah yang keluar sebagai pemenang balapan utama MotoGP Jepang 2025, sorotan utama tetap tertuju pada Marquez. Dengan finis di posisi kedua, ia mengamankan poin krusial yang membawanya kembali ke puncak dunia balap motor. Sebuah momen yang penuh emosi dan drama.
The Comeback King: Marc Marquez Bangkit dari Abu
Bagaikan phoenix yang bangkit dari abu, perjalanan Marc Marquez menuju gelar ini sungguh luar biasa. Setelah cedera lengan kanan parah yang mengancam kariernya, ia harus menjalani beberapa operasi dan melewati masa pemulihan yang panjang. Banyak yang meragukan apakah ia bisa kembali ke performa puncaknya.
Namun, Marc membuktikan bahwa mental juara sejati tak akan pernah padam. Setelah 108 kali terjatuh dalam prosesnya – sebuah angka yang menunjukkan kegigihan dan tekadnya – ia akhirnya kembali mengangkat trofi juara dunia MotoGP. Gelar terakhir yang ia raih adalah pada 2019 bersama Repsol Honda, menjadikannya penantian panjang yang kini terbayar lunas.
Panasnya Grid Motegi: Prediksi dan Harapan
Sebelum lampu start padam, tensi sudah terasa membara di Motegi. Pecco Bagnaia datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah mengamankan pole position dan memenangkan Sprint Race sehari sebelumnya. Pebalap Italia ini punya modal kuat untuk mendominasi balapan utama.
Di belakangnya, ada Joan Mir yang menunggangi motor kebanggaan tuan rumah, Honda, siap memberikan kejutan. Sementara itu, Marc Marquez tampak tenang sejak awal lomba, fokus pada misinya untuk mengamankan gelar. Semua mata tertuju pada tiga pebalap terdepan ini.
Start yang Menggila: Kejutan di Lap Awal
Begitu lampu merah padam, gaspol! Pecco Bagnaia langsung melesat mencuri holeshot dan memimpin rombongan dengan agresif. Ia diikuti oleh Pedro Acosta, sang rookie sensasional, yang melakukan start sangat baik dan langsung menempel ketat di posisi kedua.
Marc Marquez, dengan ketenangannya yang khas, berhasil mengamankan posisi ketiga. Namun, Joan Mir justru mengalami start kurang baik, terlempar ke posisi kelima setelah disalip oleh Fabio Quartararo. Kocokan posisi di lap pertama ini sudah menunjukkan balapan akan berlangsung seru.
Drama di Lintasan: Manuver Berani dan Duel Sengit
Memasuki lap kedua, Franco Morbidelli menunjukkan agresivitasnya. Ia tampak ngotot menyalip Quartararo, nyaris senggolan yang membuat Quartararo sedikit menutup gas dan merosot ke posisi sembilan. Manuver Morbidelli ini langsung mengubah komposisi lima besar terdepan.
Di pertengahan lomba, tepatnya di lap ke-11, Marquez mulai meninggalkan zona nyamannya. Ia berhasil menyalip Acosta dan langsung meningkatkan pace balapnya, mengamankan posisi kedua. Namun, jarak antara Marc dan Pecco masih terpaut hampir 4 detik, sebuah tantangan besar untuk dikejar.
Asap Misterius & Ketegangan Puncak
Pertarungan sengit juga terjadi di posisi ketiga antara Acosta dan Mir. Di lap ke-14, Mir berhasil menyalip Acosta, membuka peluang besar untuk berdiri di podium MotoGP untuk pertama kalinya dengan motor Honda di kandang sendiri. Para penggemar Honda bersorak gembira.
Namun, drama sesungguhnya baru dimulai. Penonton dibuat kaget dengan kejadian di motor Pecco. Asap mulai keluar dari sisi kanan motornya setiap kali pebalap asal Italia ini membuka gas. Meski demikian, Pecco tampak masih fokus di posisi depan, terus memacu motornya dengan pace yang luar biasa, seolah tak peduli dengan ancaman kerusakan.
Jatuh Bangun Para Gladiator: Kehilangan dan Kekecewaan
Bicara soal Acosta, pebalap muda bermotor KTM ini ternyata kendor di lap-lap akhir. Sempat galak di awal lomba, pertahanan Acosta akhirnya bisa dibongkar. Ia bahkan keluar dari trek di lap ke-19, mengakhiri harapannya untuk podium. Tekanan balapan memang tak mudah bagi siapa pun.
Lima lap terakhir terasa tenang, tapi tidak bagi penggemar Ducati yang melihat asap dari motor Pecco. Marc masih harus mempertahankan posisinya, sebab Alex Marquez sudah berada di posisi keenam, siap memanfaatkan setiap kesalahan.
Di sisa empat lap lagi, publik Jepang kembali dibuat kecewa. Pebalap kebanggaan mereka, Takaaki Nakagami, keluar dari trek dan tidak dapat melanjutkan balapan. Sebelumnya, Luca Marini yang menggunakan motor Honda juga harus lebih dulu menyelesaikan balap di lap-lap awal.
Selain mereka berdua, Jack Miller juga harus menyelesaikan balap dengan cara paling tidak keren. Rantainya lepas, sebuah isu yang sudah menjadi ‘ikon’ bagi KTM belakangan ini. Deretan DNF menambah daftar drama di Motegi.
Garis Finis yang Bersejarah: Juara Dunia di Tengah Asap
Akhirnya, lap terakhir MotoGP Jepang benar-benar jadi putaran paling intens dan dramatis. Dikawal oleh asap yang terus ‘ngebul’ dari motornya, Pecco Bagnaia berhasil menjadi juara MotoGP Jepang 2025. Sebuah kemenangan yang heroik, mempertaruhkan segalanya hingga garis finis.
Namun, seperti yang kami sebutkan di awal, sorotannya kali ini ada pada Marc Marquez. Pebalap fenomenal ini berhasil menyelesaikan balap dari urutan kedua, dan finis ini sudah cukup untuk membuatnya menjadi juara dunia MotoGP 2025! Selamat, Marc! Sebuah comeback yang sempurna. Selamat juga buat Joan Mir dan Honda yang berhasil menaklukkan Motegi dengan podium di kandang sendiri.
Hasil Lengkap MotoGP Jepang 2025
- Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25)
- Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25)
- Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V)
- Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25)
- Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24)
- Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)
- Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25)
- Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
- Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V)
- Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)
- Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
- Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16)
- Fabio Di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25)
- Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1)
- Somkiat Chantra THA Idemitsu Honda LCR (RC213V)
- Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16)
- Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16)
- Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1)
DNF
Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V)
Takaaki Nakagami JPN Idemitsu Honda LCR (RC213V)
Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1)
Penulis: Farah Novianti
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 28, 2025