Pesan ‘Nampol’ Wabup Intan di Wisuda SGU ke-25: Lulusan Jangan Cuma Lulus, Tapi Wajib Jadi Ini!

Fahri

Wisudawan SGU berfoto bersama jajaran rektorat dan Wakil Bupati Tangerang di Pullman Hotel.
Wisudawan SGU rayakan kelulusan bersama Wabup Tangerang, Senin (29/9/2025) di Pullman.

NEWS TNG – Jakarta – Suasana penuh kebanggaan dan haru menyelimuti Hotel Pullman Podomoro City pada Senin, 29 September 2025. Ratusan wisudawan sarjana dan magister Swiss German University (SGU) merayakan momen penting yang menandai babak baru dalam perjalanan hidup mereka. Ini bukan sekadar acara seremonial biasa, melainkan puncak dari perjuangan akademik yang panjang dan penuh dedikasi.

Acara wisuda kali ini terasa lebih spesial dengan kehadiran sosok penting dari pemerintahan daerah. Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, turut hadir bukan hanya untuk memberi selamat, tapi juga menyampaikan pesan mendalam yang bikin para lulusan auto mikir keras dan terpacu untuk berbuat lebih.

Momen Haru Penuh Kebanggaan di Pullman Podomoro

Gedung megah di Jakarta itu menjadi saksi bisu kebahagiaan yang tak terbendung. Senyum sumringah terpancar dari wajah para wisudawan yang mengenakan toga kebanggaan, berpadu dengan tatapan bangga dari keluarga dan kerabat yang hadir. Momen pelemparan topi wisuda ke udara seolah menjadi simbol kebebasan dan awal dari petualangan baru.

SGU, yang dikenal sebagai pelopor pendidikan berstandar internasional dengan nuansa Jerman di Indonesia, kembali melahirkan talenta-talenta muda. Mereka adalah calon pemimpin dan inovator yang diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.

Wabup Intan: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Tanggung Jawab Besar!

Dalam sambutannya yang penuh semangat dan inspiratif, Wabup Intan menegaskan sebuah pesan kunci yang wajib diresapi setiap lulusan. Menurutnya, wisuda bukanlah garis finis dari sebuah perlombaan, melainkan justru titik start untuk sebuah perjalanan yang jauh lebih menantang dan bermakna. Ini adalah fase di mana teori di bangku kuliah harus diwujudkan dalam aksi nyata.

"Momentum wisuda ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kehidupan para mahasiswa," ujar Wabup Intan, dilansir dari sebuah situs berita lokal. "Resmi menyandang gelar akademik, tapi juga ada tanggung jawab lebih besar untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara." Pesan ini seolah menampar halus para lulusan agar tidak terlena dengan gelar semata, melainkan segera beranjak untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.

Ada ekspektasi besar dari masyarakat dan negara yang menanti karya nyata mereka. Lulusan SGU diharapkan tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan solusi, membuka lapangan kerja, dan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif.

25 Tahun SGU Cetak Generasi Unggul, Wabup Intan Salut!

Tak lupa, Wabup Intan juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Swiss German University. Selama seperempat abad terakhir, kampus ini konsisten mencetak generasi yang bukan cuma pintar secara akademis, tapi juga memiliki karakter kuat dan berdaya saing global. Ini adalah bukti komitmen SGU terhadap kualitas pendidikan.

"Selamat untuk SGU atas wisuda dan Dies Natalisnya yang ke-25," ucapnya dengan tulus. "Terima kasih atas sumbangsih nyatanya dalam melahirkan generasi Kabupaten Tangerang yang unggul, berkarakter, berdaya saing global, serta tetap berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan pembangunan daerah." Pengakuan ini bukan sekadar ucapan basa-basi, melainkan validasi atas dedikasi SGU dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.

Lulusan SGU, dengan bekal pendidikan yang memadukan kurikulum Jerman dan kearifan lokal, memang dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global. Mereka dibekali kemampuan berpikir kritis, inovasi, dan adaptasi yang tinggi, menjadikannya aset berharga bagi kemajuan Indonesia.

Resep Sukses SGU: Kolaborasi Akademisi, Industri, dan Masyarakat

Menurut Wabup Intan, keberhasilan SGU bukan cuma soal angka kelulusan yang tinggi atau deretan IPK yang mengagumkan. Lebih dari itu, SGU telah membuktikan bahwa kolaborasi adalah kunci utama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang relevan dan berdampak. Kerja sama erat antara akademisi, industri, dan masyarakat mampu menghadirkan solusi berkelanjutan bagi berbagai permasalahan bangsa.

Model kolaborasi semacam ini patut dicontoh oleh institusi pendidikan lainnya. Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri di menara gading; ia harus bersinergi aktif dengan dunia kerja dan kebutuhan riil masyarakat. Dengan begitu, lulusan yang dihasilkan benar-benar siap pakai dan memiliki relevansi tinggi di pasar kerja.

SGU telah menunjukkan bagaimana program magang industri yang kuat, riset aplikatif, dan keterlibatan komunitas dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki pengalaman praktis yang mumpuni. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia.

Tantangan Buat Lulusan: Jadi Agen Inovasi, Jangan Cuma Ikut Arus!

Pesan Wabup Intan tidak berhenti di situ saja. Ia mengajak seluruh wisudawan untuk menjadikan momen wisuda dan perayaan 25 tahun SGU sebagai titik awal yang krusial. Titik awal untuk apa? Tentu saja, untuk melahirkan inovasi baru dan tidak hanya sekadar mengikuti arus.

"Mari kita jadikan semangat 25 tahun SGU sebagai pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi," pungkasnya. "Menghadirkan inovasi, menjaga kualitas pendidikan, serta memperkuat kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa." Ini adalah tantangan sekaligus peluang emas bagi para lulusan. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta solusi, penggerak ekonomi, dan pionir di bidangnya masing-masing.

Dunia membutuhkan ide-ide segar, solusi kreatif untuk masalah lingkungan, teknologi, kesehatan, hingga sosial. Lulusan SGU, dengan bekal ilmu dan jaringan yang luas, memiliki potensi besar untuk menjadi agen inovasi yang membawa perubahan signifikan. Jangan cuma jadi penonton, tapi jadilah pemain utama yang menciptakan perubahan.

Masa Depan di Tangan Lulusan SGU: Kolaborasi dan Budaya Bangsa

Wabup Intan juga menekankan pentingnya semangat kolaborasi yang terus-menerus. "Mari kita kuatkan terus kerjasama dan kolaborasi menuju masa depan yang lebih baik," ajaknya, menyerukan sinergi yang tak terbatas antar sektor. Ini adalah kunci untuk membangun bangsa yang tangguh dan adaptif.

Namun, ada satu pesan penting lagi yang tak kalah krusial: jangan sampai melupakan akar budaya bangsa. Inovasi boleh melesat, modernisasi wajib dikejar, tapi identitas kebangsaan dan nilai-nilai luhur Indonesia harus tetap melekat kuat dalam setiap langkah. Ini adalah pondasi yang akan menjaga mereka tetap membumi di tengah gempuran globalisasi.

Jadi, para lulusan SGU diharapkan tidak hanya cerdas secara akademik dan berdaya saing global. Mereka juga harus menjadi duta budaya bangsa yang siap membawa nama Indonesia ke kancah dunia, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal. Sebuah tugas yang gak kaleng-kaleng, bukan? Masa depan bangsa kini ada di tangan mereka, para generasi muda yang penuh potensi dan semangat.

Penulis: Fahri

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 29, 2025

Komentar Pembaca

pos terkait