160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Rahasia Produksi: Kok Film Jumbo Bisa Sejumbo Itu?

NEWS TANGERANG– Di balik gemilangnya kesuksesan, Film Jumbo menyimpan kisah perjuangan yang luar biasa. Sebuah perjalanan tak main-main bagi sebuah film animasi. Genre ini sering kali diasumsikan hanya untuk penonton anak-anak.

Pada tanggal 26 Mei 2025 lalu, tempat saya bekerja mengadakan acara penganugerahan karyawan. Ini adalah program rutin tahunan untuk memberikan penghargaan. Penghargaan diberikan baik dari sisi dedikasi masa kerja maupun prestasi personal.

Namun, tahun ini ada yang berbeda. Terselip acara istimewa bertajuk “Tribute to Jumbo”, lengkap dengan mengundang bintang tamu spesial. Penghargaan ini diberikan kepada Film Jumbo yang telah didukung melalui pemutaran gratis untuk lebih dari 2000 karyawan.

Selain grup musik legendaris asal Bandung, Kahitna, yang selalu dinanti, bintang tamu spesial yang paling mencuri perhatian di “Tribute to Jumbo” adalah Prince Poetiray dan Quinn Salman. Siapakah mereka?

Seperti diketahui banyak orang, Prince Poetiray dan Quinn Salman adalah pengisi suara Don dan Meri dalam Film Jumbo. Keduanya disambut meriah begitu nama mereka disebut dan naik ke atas panggung.

Menariknya, salah satu dari empat pembawa acara hari itu adalah ibu dari Quinn Salman sendiri. Beliau adalah Wiwied Salman, seorang MC profesional sekaligus kreator konten.

Dalam “Tribute to Jumbo”, Prince dan Quinn berbagi sedikit cerita tentang perjalanan mereka hingga Film Jumbo meraih sukses. Mereka juga menghibur para karyawan dengan menyanyikan lagu “Selalu Ada di Nadimu”. Suasana pun larut, membuat seisi ruangan ikut bernyanyi bersama.

Tak hanya bernyanyi, Prince dan Quinn ditantang untuk menyuarakan kembali beberapa kalimat dari adegan Film Jumbo. Suara mereka ternyata masih sama persis seperti di film aslinya.

Padahal, proses pengisian suara untuk Don dan Meri telah mereka lakukan empat tahun sebelumnya. Jauh sebelum Film Jumbo tayang di bioskop.

Pada hari itu, kabar tentang Film Jumbo pun merayap cepat. Kabarnya, film ini telah menduduki urutan kedua terlaris sepanjang masa di Indonesia, menggeser Film Agak Laen ke posisi ketiga.

Banyak yang memprediksi dan meyakini bahwa Film Jumbo akan mampu menyalip Film KKN di Desa Penari yang masih berada di posisi teratas.

Dan akhirnya, momen itu tiba! Film Jumbo terbukti begitu “jumbo” kemampuannya. Film ini berhasil menyusul Film KKN di Desa Penari.

Jumlah penonton Film Jumbo mencapai angka fantastis: 10.073.332 per 1 Juni 2025. Angka ini mengungguli 10.061.033 penonton yang diraih Film KKN di Desa Penari. Apa sebenarnya rahasia di balik kesuksesan “jumbo” Film Jumbo?

Ada faktor penting yang sangat mendukung kesuksesan Film Jumbo ini. Sebuah rahasia (the secret) yang berpadu dengan prinsip Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik).

Prinsip ini direalisasikan secara tepat, sehingga kemampuannya dalam menarik keinginan pun bekerja sempurna pada Film Jumbo.

Kesuksesan Film Jumbo bukan sekadar memvisualisasikan pikiran positif, meminta alam bekerja, lalu menunggu atau menerima begitu saja. Film Jumbo adalah representasi sempurna dari Hukum Tarik Menarik (Law of Attraction) yang diimplementasikan secara aktif.

Cara Film Jumbo mewujudkan keinginannya tidak dibangun hanya dengan prinsip menginginkan, memvisualisasikan, meyakini, meminta, dan tinggal menerima. Sebaliknya, keinginan itu diwujudkan melalui upaya gigih. Hal ini melibatkan kemampuan, kerja keras, kerja cerdas, konsistensi, kesabaran, visualisasi pikiran positif, doa (meminta), bahkan menunggu hasil tanpa berdiam diri.

Jadi, rahasia di balik Film Jumbo yang begitu “jumbo” adalah karena keinginan yang diupayakan terwujud menjadi kenyataan. Ini terjadi melalui penerapan Law of Attraction yang dijalankan secara tepat dan sempurna.

Sehingga, kemampuannya dalam membuat alam bekerja (Tuhan memberi) benar-benar dapat mewujudkannya menjadi kenyataan.

Langkah-langkah penerapan Law of Attraction yang tepat dan sempurna ini bukanlah sekadar pseudosains. Ada proses logis yang dibangun dalam memvisualisasikan keinginan positif ke dalam Film Jumbo.

Proses ini bukan sekadar berpikir positif, meminta, dan menanti hasil instan. Melainkan melalui langkah-langkah nyata dari Law of Attraction, antara lain:

1. Keinginan Positif

Semua berawal dari keinginan Ryan Andriandhy, sang sutradara. Ia memiliki keinginan (bermimpi) untuk membuat film animasi yang bisa dinikmati oleh seluruh keluarga di Indonesia.

2. Memvisualisasikan Keinginan Positif Melalui Upaya

Keinginan ini divisualisasikan melalui latar belakang, kemampuan, dan dukungan yang dimiliki Ryan. Kemudian, ia berupaya mewujudkannya lewat proses pembuatan Film Jumbo.

Proses ini melibatkan lebih dari 400 kreator lokal selama jangka waktu yang sangat lama, yaitu lima tahun.

Kerja keras, kesabaran, kreasi, dan konsistensi selama waktu itu telah membentuk proses logis. Proses ini mampu menciptakan “magnet-magnet” alam untuk menarik segala keinginan yang diharapkan.

Beberapa “magnet” bahkan muncul dari pikiran positif yang melekat. Ini bisa ditelusuri dari pemilihan judulnya ‘Jumbo’.

Lalu, nama dua pengisi suara Don dan Meri, yaitu Prince dan Quinn, juga memiliki makna tidak biasa dan mengandung filosofi yang mendalam.

Kata ‘Jumbo’ berasal dari bahasa Swahili, yakni ‘jambo’ yang berarti sapaan ‘halo’, atau ‘jumbe’ yang berarti ‘pemimpin’. Kemudian, artinya bergeser menjadi ‘ekstra besar’ setelah diberikan untuk nama seekor gajah sirkus terkenal.

Dengan makna tersebut, pemilihan judul ‘Jumbo’ secara tidak langsung telah mensugesti Film Jumbo untuk menjadi film terbesar dan memimpin.

Sementara itu, pengisi suara Don dan Meri, dua tokoh utama dalam Film Jumbo, diperankan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salman.

Nama ‘Prince’ (pangeran) dan ‘Quinn’ (ratu/queen) bisa dimaknai sebagai sosok yang dihormati dan dikenal oleh rakyat dalam sebuah kerajaan. Filosofi ini diharapkan dapat membawa Film Jumbo dihargai dan dikenal luas, sesuai dengan posisi pangeran dan ratu.

Bentuk “magnet” lainnya yang diciptakan oleh proses yang dijalankan tidak hanya sebatas filosofi etimologi. Kerja keras, kesabaran, kreasi, dan konsistensi juga turut menciptakan magnet alam yang membangun rasa memiliki (sense of belonging).

Hal ini membuat masyarakat (penonton) merasa terlibat dan ingin terlibat dalam kesuksesan Film Jumbo.

3. Kekuatan Doa, Meminta, dan Meyakini

Berdoa setelah melakukan upaya (tindakan atau aksi nyata) adalah bentuk permintaan kepada alam (Tuhan).

Tujuannya agar magnet-magnet yang telah diciptakan bekerja maksimal untuk menarik segala keinginan yang telah direalisasikan.

Hal itu pula yang dilakukan oleh Ryan Andriandhy. Dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya, saat berdiri di depan Ka’bah pada 10 Maret 2023 lalu, ia menunjukkan sebuah catatan.

Catatan itu berisi doa dan harapannya untuk Film Jumbo, dengan isi doa sebagai berikut:

“Ya Allah, ya Wahhab, ya Wadud. Karuniakan Jumbo box office di atas 3 juta penonton. Jadikan Jumbo berkah bagi semua yang terlibat. Jadikan Jumbo pembuka jalan bagi Visinema Animation ke depan. Jadikan Jumbo standar baik baru untuk Indonesia. Jadikan Jumbo Animasi terbaik Indonesia dari segi cerita, kebaikan dan kualitas eksekusi. Selesaikan Jumbo tepat waktu dalam bentuk terbaiknya. Berkahi langkah kami, lancarkan proses kami, panjangkan sabar kami”

Begitulah langkah-langkah Law of Attraction yang diimplementasikan secara tepat dan sempurna pada Film Jumbo. Kekuatan hukum tarik menarik untuk Film Jumbo bekerja secara akurat, sampai keinginan (impian) film ini dinikmati oleh keluarga Indonesia akhirnya terwujud.

Itulah rahasia kesuksesan “jumbo” Film Jumbo. Sebuah keinginan yang sebenarnya sederhana, tanpa tujuan awal untuk menjadi film yang unggul.

Hanya ingin membuat film yang bisa dinikmati oleh keluarga Indonesia (keinginan sederhana yang positif). Namun, keinginan ini dikerjakan secara serius, sabar, dengan mengerahkan segenap kemampuan dan sumber daya bernilai positif. Tentunya, dibarengi dengan iringan doa, dan menerima hasilnya bukan dengan menunggu dalam diam.

Ringkasan

Film Jumbo meraih kesuksesan luar biasa, menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia dengan lebih dari 10 juta penonton per 1 Juni 2025. Kesuksesan “jumbo” ini dikaitkan dengan penerapan “Law of Attraction” atau Hukum Tarik Menarik yang diimplementasikan secara aktif. Rahasianya adalah perwujudan keinginan yang diupayakan secara gigih, bukan hanya melalui visualisasi pasif.

Penerapan Law of Attraction tersebut dimulai dari keinginan positif sutradara Ryan Andriandhy untuk menciptakan film keluarga yang berkualitas. Keinginan ini diwujudkan melalui upaya nyata selama lima tahun oleh 400 lebih kreator, menciptakan “magnet” positif seperti pemilihan judul ‘Jumbo’ dan nama pengisi suara ‘Prince’ serta ‘Quinn’. Upaya gigih, kerja cerdas, konsistensi, kesabaran, visualisasi positif, dan doa menjadi kunci utama di balik pencapaian fantastis Film Jumbo.

Penulis: Santika Reja

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: Juni 4, 2025

Kamu mungkin juga suka ini!