NEWS TANGERANG– Kabupaten Tangerang kembali bikin bangga! Daerah yang selama ini dikenal sebagai Lumbung Pangan Banten itu baru saja menorehkan prestasi gemilang, yaitu meraih penghargaan "Kabupaten Inspiratif Swasembada Pangan Mitra Adhyaksa 2025". Penghargaan ini bukan kaleng-kaleng, lho, dan jadi bukti nyata komitmen Tangerang dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Apresiasi bergengsi ini diterima langsung oleh Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, pada acara Abraham Live in Banten Nusantara TV (NTV). Momen spesial itu digelar di ICE BSD City yang megah pada Senin (29/9/25), disaksikan banyak tokoh penting.
Ajang Bergengsi di ICE BSD: Ketika Inovasi Bertemu Apresiasi
Suasana di ICE BSD City kala itu begitu meriah dan penuh inspirasi. Acara Abraham Live in Banten Nusantara TV (NTV) memang dirancang untuk mengapresiasi daerah-daerah yang punya inovasi luar biasa. Kabupaten Tangerang, dengan segala terobosannya, jelas jadi salah satu bintang utamanya.
Tak hanya Bupati Maesyal Rasyid, acara tersebut juga dihadiri oleh sederet tokoh nasional yang ikut memeriahkan dan memberikan pandangan. Ada Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, serta Kajati Banten Siswanto, yang semuanya jadi narasumber inspiratif. Kehadiran mereka makin menegaskan betapa pentingnya penghargaan ini.
Bupati Maesyal Rasyid, dengan bangga, menerima langsung penghargaan tersebut. Dalam sambutannya, ia langsung membocorkan rahasia di balik keberhasilan ini. Ternyata, kuncinya ada pada inovasi digital berbasis transparansi yang kini jadi andalan Pemkab Tangerang: aplikasi Jaga Desa.
"Kami sudah diberikan kesempatan untuk melakukan tata kelola desa secara transparan," ungkap Bupati Maesyal Rasyid, dilansir dari situs resmi Pemkab Tangerang. "Baik dari sisi pengelolaan keuangan, pemanfaatan potensi desa, hingga memastikan desa hadir sebagai fasilitator untuk kesejahteraan masyarakat."
Jaga Desa: Bukan Sekadar Aplikasi Biasa, Tapi ‘Suntikan’ Transparansi
Aplikasi Jaga Desa ini memang bukan sekadar aplikasi biasa. Ini adalah terobosan digital yang dirancang khusus untuk mewujudkan tata kelola desa yang lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif. Bayangkan saja, semua pengelolaan desa kini bisa dipantau secara digital, bikin semuanya jadi lebih jelas dan minim celah.
Sejauh ini, aplikasi Jaga Desa sudah diimplementasikan di 246 desa di Kabupaten Tangerang. "Alhamdulillah saat ini semua sudah berjalan," tambah Bupati Maesyal Rasyid, menunjukkan betapa efektifnya sistem ini. Ini adalah langkah maju yang patut diacungi jempol dalam upaya mewujudkan pemerintahan desa yang bersih dan efisien.
Bongkar Habis Anggaran Desa, Bikin Pengelolaan Dana Auto Transparan
Salah satu fitur paling powerful dari Jaga Desa adalah kemampuannya dalam memantau penggunaan anggaran desa. Melalui sistem ini, pemantauan Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi sebesar 10 persen bisa dilakukan secara lebih seksama. Ini penting banget buat memastikan setiap rupiah dana desa benar-benar sampai ke tujuan yang tepat.
"Melalui aplikasi tersebut, pemerintah dapat memantau sejauh mana kepala desa memanfaatkan Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi yang diberikan daerah sebesar 10 persen," jelas Maesyal Rasyid. Dengan begini, transparansi penggunaan anggaran desa dapat terjaga sesuai hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa (BPD), menghilangkan keraguan dan meningkatkan kepercayaan publik.
Sebelum adanya Jaga Desa, pengawasan dana desa seringkali jadi tantangan tersendiri. Potensi penyalahgunaan atau ketidaktepatan sasaran bisa saja terjadi karena kurangnya sistem pemantauan yang terintegrasi. Nah, Jaga Desa ini hadir sebagai solusi cerdas yang bikin pengelolaan dana desa jadi lebih terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan.
Dari Petani Bawang Sampai Keuntungan Jutaan: Bukti Nyata Jaga Desa Bikin Cuan!
Manfaat Jaga Desa ini ternyata sudah mulai dirasakan langsung oleh masyarakat, lho. Bukan cuma soal transparansi administrasi, tapi juga dampak ekonomi yang konkret. Bupati mencontohkan adanya kelompok tani yang mampu memperoleh keuntungan hingga puluhan juta rupiah berkat sinergi yang terbangun melalui aplikasi ini.
"Alhamdulillah, berkat sinergi ini, beban para kepala desa mulai terasa ringan," imbuh Bupati Maesyal Rasyid. "Bahkan sudah ada kelompok tani yang memperoleh manfaat nyata, seperti hasil panen bawang yang bisa mendatangkan keuntungan hingga Rp12 juta." Ini adalah bukti nyata bahwa pemberdayaan desa benar-benar menyentuh masyarakat dan menghasilkan cuan.
Bayangkan, dari hasil panen bawang saja bisa mendatangkan keuntungan sebesar itu. Ini menunjukkan bagaimana inovasi digital bisa mendorong sektor pertanian lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani. Jaga Desa tidak hanya memantau, tapi juga memfasilitasi komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antarpihak, termasuk kelompok tani dengan pemerintah desa.
Visi Bupati Maesyal: Digitalisasi Desa untuk Kesejahteraan Merata
Maesyal Rasyid punya visi besar ke depan. Ia berharap inovasi digital seperti Jaga Desa ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga terus dikembangkan. Tujuannya jelas, yaitu mewujudkan desa-desa yang mandiri, sejahtera, dan melek teknologi.
"Ini bukti bahwa pemberdayaan desa benar-benar menyentuh masyarakat," tegasnya. Keberhasilan ini diharapkan bisa jadi pemicu bagi desa-desa lain untuk ikut berinovasi dan memanfaatkan teknologi demi kemajuan bersama. Digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi sebuah keharusan untuk menghadapi tantangan zaman.
Masa Depan Gemilang: Kolaborasi Lintas Sektor untuk Desa Mandiri
Pengembangan Jaga Desa tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Bupati Maesyal Rasyid menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak. Mulai dari Kejaksaan Negeri yang berperan dalam pengawasan hukum, hingga seluruh perangkat desa yang menjadi ujung tombak implementasi di lapangan.
Kolaborasi lintas sektor ini adalah kunci untuk memastikan Jaga Desa terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal. Dengan sinergi yang kuat, Kabupaten Tangerang optimis bisa terus menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mewujudkan swasembada pangan dan tata kelola desa yang modern. Ini adalah langkah besar menuju masa depan desa yang lebih cerah dan mandiri.
Penulis: Fahri
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 30, 2025