NEWS TANGERANG– Siang bolong di Rajeg, Kabupaten Tangerang, sebuah toko pakaian mendadak heboh. Bukan karena promo besar-besaran, melainkan aksi pencurian yang bikin geleng-geleng kepala. Pelakunya? Sekelompok ibu-ibu yang terekam kamera CCTV beraksi dengan sangat terencana, seolah sudah jadi ‘profesional’.
Aksi Licik di Siang Bolong yang Bikin Heboh
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 13.10 WIB. Awalnya, suasana di toko pakaian tersebut terlihat normal dan tenang seperti biasa. Penjaga toko mungkin sedang sibuk menata barang atau melayani pembeli lain, tak menyadari ada niat jahat yang sedang dirancang.
Menurut Tri Hartanto, penanggung jawab toko, ada tiga orang perempuan yang masuk ke dalam. Mereka berpura-pura sebagai pembeli biasa, mencoba berbagai pakaian dan sesekali bertanya kepada penjaga toko. Ini adalah langkah pertama dari skenario pencurian yang rapi.
Modus Operandi ‘Pro’ yang Bikin Geleng-geleng
Taktik mereka cukup cerdik. Saat perhatian karyawan toko teralihkan oleh salah satu pelaku yang pura-pura serius memilih barang, pelaku lainnya dengan sigap melancarkan aksinya. Mereka bergerak cepat dan tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.
Target utama mereka adalah puluhan potong celana bahan atau celana kantor yang terpajang rapi di etalase. Bukan cuma satu atau dua, tapi belasan potong celana digasak dalam sekejap mata. "Untuk barang diperkirakan antara 13 sampai 14 pcs, 14 potong untuk celana bahan atau celana kantor yang biasa diperjualkan di sini," ungkap Tri, dilansir situs Tangerangnews.com.
Total kerugian yang dialami toko ini tidak main-main, mencapai sekitar Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta. Ngerinya, hanya dalam beberapa menit, toko harus menanggung kerugian sebesar itu. Ini jelas bukan aksi pencurian amatiran.
Yang bikin modus ini makin ‘pro’ dan bikin gak habis fikir, barang-barang curian itu disembunyikan dengan sangat rapi. Dari rekaman CCTV, terlihat para pelaku menyembunyikan celana-celana tersebut di balik pakaian longgar yang mereka kenakan.
Ini membuat aksi mereka tidak tampak mencurigakan sama sekali. Seolah-olah mereka hanya berjalan-jalan biasa, padahal di balik pakaiannya sudah ada puluhan celana hasil curian. Teknik penyembunyian yang rapi ini membuat mereka bisa keluar dari toko tanpa dicurigai oleh siapapun.
Komplotan Terorganisir, Bak Tim Profesional
Aksi ini jelas bukan dilakukan secara spontan atau mendadak. Ada koordinasi yang sangat matang di antara para pelaku, mirip skenario film perampokan yang terencana. Bukti lain dari perencanaan ini adalah cara mereka memarkir mobil.
Mobil yang mereka gunakan diparkir di sisi toko, bukan di area parkir umum yang ramai. Diduga kuat, ada satu orang lagi yang berjaga di dalam kendaraan, siap siaga untuk melarikan diri atau memberikan isyarat jika ada bahaya. Sementara itu, tiga orang lainnya masuk ke dalam toko untuk melancarkan aksi pencurian.
"Para pelaku menggunakan mobil yang diparkir di samping toko, ada yang berjaga di mobil sementara tiga orang lainnya masuk untuk beraksi," tambah Tri. Keterangan ini semakin memperkuat dugaan bahwa mereka adalah komplotan yang terorganisir, dengan pembagian tugas yang jelas.
Mereka bergerak layaknya tim profesional, masing-masing dengan peran spesifiknya. Ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya nekat, tetapi juga punya strategi yang sudah teruji.
Polisi Bergerak Cepat, CCTV Jadi Saksi Bisu
Kasus pencurian ini tentu saja langsung dilaporkan ke pihak berwajib. Kanit Reskrim Polsek Rajeg, Ipda Doni, membenarkan laporan dugaan pencurian tersebut. "Berdasarkan laporan informasi yang kami terima bahwa telah terjadi dugaan pencurian dan kami sudah melakukan cek TKP dan memang benar terjadi pencurian," jelas Ipda Doni.
Setelah menerima laporan, kepolisian langsung bergerak cepat. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti. Rekaman CCTV dari toko menjadi barang bukti utama yang tak terbantahkan.
Pentingnya CCTV dalam kasus ini tidak bisa diremehkan. Tanpa rekaman tersebut, mungkin akan sangat sulit untuk melacak jejak para pelaku. CCTV menjadi saksi bisu yang merekam setiap detik aksi licik mereka, dari awal hingga akhir.
Peran Masing-masing Terkuak, Strategi Jitu Terbongkar
Dari hasil penelusuran rekaman CCTV, tampak jelas bagaimana para pelaku menjalankan perannya masing-masing dengan sangat terkoordinasi. Ipda Doni menjelaskan detail pembagian tugas ini.
"Dari CCTV yang kita kantongi, pelakunya memang memiliki peran masing-masing. Yang satu memasukkan barang, yang satu juga mengalihkan petugas toko hingga aksinya berhasil dilakukan oleh rekannya," kata Ipda Doni. Ini menunjukkan betapa terorganisirnya komplotan ibu-ibu ini.
Ada yang bertugas sebagai pengalih perhatian, memastikan karyawan toko sibuk dan tidak fokus. Ada yang bertugas sebagai eksekutor, dengan cepat memasukkan barang curian ke balik pakaian. Dan kemungkinan besar, ada juga yang bertugas sebagai pengemudi sekaligus pengawas di luar toko. Sebuah tim yang solid, sayangnya untuk tujuan yang salah.
Mereka memanfaatkan kelengahan dan situasi toko yang mungkin sedang ramai atau kurang pengawasan. Strategi jitu ini memungkinkan mereka melancarkan aksinya dengan mulus, tanpa menimbulkan kecurigaan hingga mereka berhasil keluar dari toko.
Peringatan Keras untuk Para Pemilik Toko
Kejadian ini tentu menjadi peringatan keras bagi para pemilik toko, khususnya toko pakaian atau ritel lainnya. Kejahatan bisa datang dari mana saja, bahkan dari sosok yang tidak terduga sekalipun. Modus pencurian semakin beragam dan canggih, menuntut kewaspadaan ekstra dari para pelaku usaha.
Pemasangan CCTV yang memadai di setiap sudut toko dan penempatan karyawan yang strategis bisa menjadi benteng pertahanan awal. Selain itu, melatih karyawan untuk lebih peka terhadap gerak-gerik mencurigakan pembeli juga sangat penting. Jangan sampai lengah, karena kerugian bisa mencapai jutaan rupiah hanya dalam hitungan menit, seperti yang dialami toko di Rajeg ini.
Dampak kerugian tidak hanya materiil, tetapi juga menimbulkan rasa tidak aman dan trauma bagi pemilik serta karyawan toko. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan harus selalu ditingkatkan.
Perburuan Masih Berlanjut, Harapan Keadilan
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku. Rekaman CCTV menjadi petunjuk utama yang diharapkan bisa membantu aparat dalam melacak jejak komplotan ibu-ibu ini.
Semoga saja, dengan bukti yang kuat dan kerja keras aparat, komplotan ibu-ibu ini bisa segera tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan segera melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar mereka.
Keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan dengan saling menjaga, kita bisa meminimalisir ruang gerak para pelaku kejahatan. Kasus pencurian yang melibatkan ibu-ibu di Rajeg ini memang bikin kita bertanya-tanya. Apa motif di balik aksi nekat ini? Yang jelas, kerugian materiil dan rasa tidak aman yang ditimbulkan sangat nyata. Semoga saja kasus ini segera terungkap dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada.
Penulis: Ifan R
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Oktober 3, 2025