NEWS TANGERANG– Kota Tangerang baru saja dihantam badai yang cukup dahsyat. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejak Senin malam hingga Selasa siang (22-23/9/2025) meninggalkan jejak kerusakan yang tidak main-main. Sebanyak 36 pohon di berbagai titik vital kota dilaporkan tumbang, menciptakan pemandangan yang cukup mengejutkan bagi warga.
Beruntung, di tengah kekacauan ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, kerugian material tidak bisa dihindari. Beberapa kendaraan bermotor ringsek tertimpa batang pohon raksasa, dan sejumlah bangunan warga mengalami kerusakan parah, atap bolong hingga tembok retak akibat terjangan dahan.
Badai Tak Terduga Hantam Kota Benteng
Fenomena cuaca ekstrem ini datang secara tiba-tiba, mengubah suasana malam yang tenang menjadi penuh ketegangan. Angin kencang yang berputar-putar seolah tanpa ampun menerjang setiap sudut kota, disusul guyuran hujan yang tak henti-hentinya selama berjam-jam. Banyak warga yang terbangun di tengah malam karena suara gemuruh angin dan dentuman benda jatuh di luar rumah.
Para ahli meteorologi menduga, badai ini merupakan kombinasi dari tekanan rendah atmosfer dan kelembaban tinggi yang memicu pembentukan awan cumulonimbus masif. Kondisi ini diperparah dengan struktur tanah yang sudah jenuh air, membuat akar pohon tidak mampu lagi menopang beban saat diterpa angin kencang. Ini adalah pengingat betapa rentannya infrastruktur kota terhadap perubahan iklim ekstrem.
Jejak Kerusakan yang Bikin Melongo
Dampak paling nyata terlihat di pagi hari, ketika cahaya matahari mulai menyingkap kekacauan yang terjadi. Pohon-pohon besar yang selama ini menjadi peneduh jalan kini tergeletak melintang, memblokir akses dan memutus jalur transportasi. Beberapa di antaranya bahkan menimpa tiang listrik, menyebabkan pemadaman listrik di beberapa area dan menambah daftar panjang masalah yang harus segera diatasi.
Bayangkan saja, sebuah mobil yang terparkir rapi di pinggir jalan tiba-tiba ringsek tak berbentuk setelah tertimpa pohon trembesi raksasa. Atau, atap rumah yang tadinya kokoh kini berlubang besar, membiarkan air hujan masuk dan membasahi seluruh isi ruangan. Pemandangan ini bukan hanya kerugian finansial, tetapi juga meninggalkan trauma tersendiri bagi para korban.
Gerak Cepat Tim Penyelamat: Malam Tanpa Henti
Menyikapi situasi darurat ini, Pemerintah Kota Tangerang langsung bergerak cepat. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menjelaskan bahwa pihaknya segera menerjunkan Tim Pertamanan. Mereka tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi dengan Satgas 1016 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.
Tim gabungan ini bekerja tanpa henti sejak Senin malam hingga Selasa siang, bahu-membahu mengevakuasi puluhan pohon tumbang. Mereka menghadapi tantangan berat: kegelapan, hujan yang masih sesekali turun, serta ukuran pohon yang besar dan berat. Namun, dengan peralatan lengkap seperti gergaji mesin, truk pengangkut, dan crane, mereka bertekad untuk memulihkan kondisi kota secepat mungkin.
"Kami bersama petugas gabungan telah menerjunkan petugas untuk mengevakuasi puluhan pohon tumbang sejak tadi malam sampai siang ini," kata Boyke, Selasa (23/9/2025). Ia menambahkan rasa syukurnya karena sebagian besar pohon tumbang sudah berhasil dievakuasi, sehingga akses jalan yang sempat terganggu kini berangsur normal kembali. Ini menunjukkan koordinasi yang solid antar instansi pemerintah.
Bukan Sekadar Pohon Tumbang: Dampak Lebih Luas
Kepala BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, turut mengamini pernyataan Boyke. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, sebuah kabar baik di tengah musibah. Namun, Mahdiar juga menekankan bahwa kerugian material yang terjadi tidak bisa dianggap remeh.
"Hanya terdapat sejumlah kerugian material berupa kendaraan bermotor sampai beberapa unit rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang," jelas Mahdiar. Proses pendataan kerugian masih terus dilakukan oleh tim di lapangan, memastikan setiap dampak tercatat dengan baik agar penanganan selanjutnya bisa lebih terarah.
Selain kerugian fisik, insiden ini juga menimbulkan dampak tidak langsung yang cukup signifikan. Kemacetan parah terjadi di beberapa ruas jalan akibat terhalangnya akses, membuat aktivitas warga terhambat. Beberapa area juga mengalami pemadaman listrik yang cukup lama, mengganggu kegiatan rumah tangga dan bisnis kecil. Ini semua adalah bagian dari efek domino yang ditimbulkan oleh satu peristiwa cuaca ekstrem.
Pelajaran Penting dan Imbauan Waspada
Mahdiar juga tidak lupa memberikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang. Ia mengingatkan agar warga selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi hujan deras atau cuaca buruk lainnya. Keselamatan diri harus menjadi prioritas utama di tengah kondisi alam yang tidak menentu.
"Jangan berteduh di bawah pohon bila hujan deras sedang terjadi," tegas Mahdiar. Imbauan ini sangat krusial, mengingat pohon-pohon tua atau yang akarnya kurang kuat bisa sewaktu-waktu tumbang. Ia juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan setiap kejadian gawat darurat. "Silakan hubungi Call Center 112 bila menemukan kegawatdaruratan yang memerlukan penindakan cepat, termasuk pohon tumbang," tandasnya.
Call Center 112 ini adalah saluran vital yang menghubungkan warga dengan berbagai layanan darurat, mulai dari BPBD, pemadam kebakaran, hingga ambulans. Dengan melaporkan secara cepat, tim penanganan bisa segera tiba di lokasi dan meminimalisir dampak yang lebih buruk. Ini adalah bukti komitmen pemerintah kota dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warganya.
Menuju Tangerang yang Lebih Tangguh
Peristiwa pohon tumbang massal ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan. Pemerintah Kota Tangerang, melalui dinas terkait, diharapkan dapat terus meningkatkan program pemeliharaan pohon kota, seperti pemangkasan rutin dan identifikasi pohon-pohon yang berisiko tinggi. Edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi cuaca ekstrem juga perlu terus digalakkan.
Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, Kota Tangerang bisa menjadi kota yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan alam di masa depan. Mari kita jadikan insiden ini sebagai pelajaran berharga untuk membangun kesadaran kolektif dan mempersiapkan diri lebih baik. Karena pada akhirnya, keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.
Penulis: Ifan R
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 23, 2025