NEWS TANGERANG– Tangerang Selatan mendadak diselimuti aura kehangatan dan kebersamaan pada Jumat (26/9/2025). Bukan karena acara besar atau perayaan meriah di pusat kota, melainkan sebuah momen menyentuh hati yang diinisiasi oleh Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI.
Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia, mereka memilih cara yang tak biasa namun penuh makna. Sebuah doa bersama Oikoumene dan kunjungan kasih digelar di Panti Asuhan Pintu Elok, Pamulang, membuktikan bahwa semangat TNI tak hanya tentang kekuatan militer, tetapi juga kepedulian sosial yang mendalam.
Makna Perayaan HUT TNI ke-80 yang Berbeda
Ulang tahun ke-80 adalah tonggak sejarah yang luar biasa bagi Tentara Nasional Indonesia. Biasanya, momen penting seperti ini identik dengan parade militer megah, upacara kenegaraan, atau demonstrasi kekuatan alutsista yang memukau.
Namun, tahun ini, Kodiklat TNI memilih jalur yang berbeda, jalur yang lebih dekat dengan hati nurani dan kemanusiaan. Mereka ingin menunjukkan esensi sebenarnya dari keberadaan TNI: sebagai bagian tak terpisahkan dari rakyat, yang selalu siap melayani dan melindungi, tidak hanya di medan perang, tetapi juga di tengah masyarakat.
Konsep ‘Oikoumene’ yang diusung dalam doa bersama ini pun memiliki makna yang sangat dalam. Ini adalah simbol persatuan dan toleransi antarumat beragama, menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan melampaui sekat-sekat perbedaan. Sebuah pesan kuat di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perayaan seperti ini juga menjadi bukti nyata bahwa TNI terus beradaptasi dan relevan dengan kebutuhan zaman. Mereka tidak hanya fokus pada pertahanan negara secara fisik, tetapi juga membangun pertahanan sosial dan moral melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Ini adalah wajah TNI yang modern, humanis, dan dekat dengan rakyat.
Detil Acara: Doa Bersama dan Kunjungan Kasih yang Hangat
Suasana di Panti Asuhan Pintu Elok pagi itu begitu hangat, jauh dari kesan formalitas militer. Anak-anak yatim piatu yang menjadi penghuni panti terlihat antusias menyambut kedatangan rombongan Kodiklat TNI.
Rangkaian acara diawali dengan doa bersama Oikoumene, di mana para pejabat dan anggota TNI bersatu dalam untaian doa untuk kebaikan bangsa, keselamatan prajurit, dan kesejahteraan masyarakat. Momen ini menjadi refleksi spiritual yang mendalam, mengingatkan semua akan pentingnya nilai-nilai luhur.
Setelah itu, giliran momen yang paling dinanti: pemberian tali asih dan santunan. Sebanyak 125 anak yatim piatu menerima langsung bantuan tersebut, bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga senyum tulus dan perhatian dari para prajurit TNI.
Tali asih ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan simbol kepedulian yang nyata. Bagi anak-anak di panti asuhan, kehadiran dan perhatian dari sosok-sosok berseragam gagah ini tentu menjadi suntikan semangat dan kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Mereka merasa dilihat, dihargai, dan tidak sendiri.
Para Tokoh Penting yang Turut Hadir dan Berbagi Inspirasi
Kegiatan mulia ini dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Kodiklat TNI, menunjukkan komitmen penuh dari pimpinan. Ada Direktur Pengkajian dan Pengembangan (Dirjianbang) Brigjen TNI Aji Jaya, yang memimpin langsung jalannya acara.
Turut hadir pula Komandan Pusat Latihan (Danpuslat) Marsma TNI Ramot Christian Parlindungan Sinaga, S.E., M.Han., serta Komandan Pusdikma (Danpusdikma) Brigjen TNI Anggit Exton Yustiawan, S.H., M.H. Kehadiran mereka menegaskan bahwa kepedulian sosial adalah bagian integral dari doktrin dan pendidikan di lingkungan TNI.
Tak ketinggalan, Wadan Pusdikbangspes Kolonel Kav Janto I. Tehupuring, S.I.P., beserta anggota dan pengurus IKKT Pragati Wira Anggini Cabang BS VIII Kodiklat TNI juga turut serta. Peran IKKT, sebagai organisasi istri prajurit, sangat vital dalam mendukung kegiatan sosial semacam ini, menunjukkan sinergi antara keluarga militer dan masyarakat.
Kehadiran para petinggi TNI ini bukan hanya sekadar formalitas. Mereka berinteraksi langsung dengan anak-anak, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan motivasi. Ini adalah bentuk kepemimpinan yang menginspirasi, menunjukkan bahwa pangkat dan jabatan tidak menghalangi mereka untuk membumi dan berempati.
Pesan Mendalam dari Brigjen TNI Aji Jaya: TNI untuk Rakyat
Dalam sambutannya, Dirjianbang Kodiklat TNI, Brigjen TNI Aji Jaya, menyampaikan pesan yang sangat menyentuh. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati HUT ke-80 TNI, melainkan juga manifestasi nyata dari kepedulian TNI untuk berbagi dengan sesama.
Beliau dengan lugas menyatakan, "Ini adalah bukti bahwa TNI berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat, dan bekerja untuk kepentingan rakyat." Kalimat ini bukan sekadar slogan, melainkan filosofi yang dipegang teguh dan diwujudkan melalui aksi nyata.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi komitmen TNI sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan, sekaligus pelayan masyarakat. Kehadiran mereka di panti asuhan adalah cerminan dari jiwa pengabdian yang tak terbatas pada tugas militer semata, tetapi juga pada kemanusiaan.
Melalui kegiatan ini, TNI ingin menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia, yang selalu hadir untuk meringankan beban dan memberikan harapan, terutama bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Pesan ini sangat relevan, terutama bagi generasi muda, untuk memahami peran TNI secara lebih holistik.
Dampak Positif dan Semangat Kebersamaan yang Terukir
Kunjungan kasih ini meninggalkan jejak kebahagiaan yang mendalam, tidak hanya bagi anak-anak di Panti Asuhan Pintu Elok, tetapi juga bagi seluruh jajaran Kodiklat TNI yang terlibat. Senyum ceria anak-anak adalah penghargaan terbesar bagi mereka.
Lebih dari sekadar bantuan materi, kehadiran para prajurit TNI memberikan inspirasi dan motivasi. Anak-anak melihat langsung bahwa ada pihak-pihak yang peduli, yang siap mendukung mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. Ini menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme.
Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan ini ditutup dengan sebuah pesan sederhana namun mendalam: "Kebersamaan membuat hal yang sedikit terasa sangat melimpah." Pesan ini mengingatkan kita semua akan kekuatan solidaritas dan empati.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, momen seperti ini menjadi pengingat penting akan nilai-nilai luhur kemanusiaan. TNI, melalui Kodiklat TNI, tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memupuk kedaulatan hati dan jiwa masyarakat, membangun jembatan kasih yang kuat.
Perayaan HUT ke-80 TNI oleh Kodiklat TNI di Pamulang ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah institusi besar dapat merayakan hari jadinya dengan cara yang paling bermakna. Ini adalah perayaan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga menginspirasi. Semoga semangat kepedulian dan kebersamaan ini terus membara, menjadi teladan bagi kita semua untuk selalu berbagi dan memberikan dampak positif di lingkungan sekitar. TNI, dari rakyat, untuk rakyat, selamanya.
Penulis: Dini Susilowati
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 27, 2025