NEWS TANGERANG– Isu pergantian Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) lagi hangat-hangatnya dibicarakan publik. Apalagi, nama-nama perwira tinggi Polri yang disebut-sebut masuk bursa calon pengganti Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ini bikin penasaran banget.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, ikut angkat bicara soal ini. Menurutnya, semua Perwira Tinggi (Pati) Polri yang sudah menyandang pangkat Jenderal Bintang Tiga punya peluang yang sama buat jadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Mantap, kan?
Sugeng menegaskan, kesempatan emas ini bukan cuma milik mereka yang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) saja, lho. Tapi juga terbuka lebar buat para perwira yang berasal dari jalur Non-Akpol. Ini dia yang bikin bursa calon Kapolri jadi makin seru!
Semua Punya Kans, Gak Cuma Akpol!
"Semua nama Perwira Tinggi Polri yang beredar itu, D, R, dan S ini kan (jenderal) bintang tiga ya, semuanya bintang tiga, ini semua punya hak yang sama, punya kans yang sama," ungkap Sugeng, seperti dilansir dari sebuah sumber terpercaya, baru-baru ini. Pernyataan ini jelas membuka mata kita bahwa kompetisi di internal Polri memang sangat ketat dan meritokratis.
Sugeng menambahkan, dalam daftar nama yang beredar, ada satu sosok yang berhasil mencuri perhatian dan membuat isu pergantian Kapolri ini jadi makin menarik. Siapa dia?
"Dari yang beredar ini saya memperhatikan satu orang yang agak beda," katanya. "Yang tiga lain kan, seperti Komjen Suyudi (S) Kepala BNN, Pak Dedi (D) Prasetyo Wakapolri, dan satu lagi Rudi (R) Darmoko Akpol 93, ini kan semuanya Akpol nih."
Sosok Non-Akpol yang Bikin Penasaran
Nah, yang bikin geger adalah satu nama yang muncul dari jalur Non-Akpol. "Yang menarik ada satu yang beredar nama yaitu Prof Dr Komjen Rudy (R) Heriyanto, ini yang non-Akpol, satu-satunya ya (yang non-Akpol)," jelas Sugeng.
Kehadiran Komjen Pol Rudy Heriyanto sebagai calon dari jalur Non-Akpol ini tentu saja jadi sorotan. Ini menunjukkan bahwa institusi Polri semakin terbuka dan menghargai kompetensi, bukan hanya latar belakang pendidikan awal.
Sugeng menegaskan, meskipun bukan berasal dari Akpol, Komjen Pol Rudy Heriyanto tetap punya hak dan kesempatan yang sama untuk menduduki kursi Kapolri. Ini adalah sinyal positif bagi seluruh anggota Polri, bahwa setiap dedikasi dan prestasi akan dihargai.
"Pertanyaannya apakah bisa (Rudy Heriyanto jadi Kapolri)? Menurut saya bisa," kata Sugeng dengan yakin. "Kalau Polri mau menjadi sebuah institusi yang terbuka, memberikan kesempatan yang sama, itu bisa semuanya, termasuk Komjen Rudy Heryanto."
Rekam Jejak Bukan Kaleng-Kaleng!
Gak cuma soal pangkat Bintang Tiga, Sugeng juga membocorkan kalau Komjen Pol Rudy Heriyanto punya rekam jejak, kompetensi, dan prestasi yang mumpuni banget. Ini bukan kaleng-kaleng, Bos!
"Dia pernah menjabat Kapolda, Kadivkum, sebelumnya Direksus, Dirkrimum Polda, pernah jadi Kapolres," beber Sugeng. "Ini kan posisi-posisi yang menurut saya cukup strategis."
Artinya, meski dari jalur Non-Akpol, Komjen Rudy Heriyanto diakui setara dengan perwira Akpol lainnya. Bahkan, Sugeng meneliti rekam jejaknya lebih dalam.
"Memang kemudian saya meneliti ya dari rekam jejak Pak Rudy Heriyanto ini, dia saya lihat sebagai lulusan terbaik SEPA Polri tahun 1993," ungkapnya. "Sama seperti Rudi Darmoko, dia kan Akpol 93 Adhy Makayasa, jadi sama." Gak habis pikir, kan? Prestasinya sejajar dengan lulusan terbaik Akpol!
Hak Prerogatif Presiden: Siapa yang Dipilih?
Meski bursa calon Kapolri makin panas, Sugeng menyerahkan sepenuhnya proses pergantian ini kepada Presiden Prabowo Subianto. Kenapa? Karena ini adalah Hak Prerogatif dari presiden.
"Nah ini tentu kembali kepada Hak Prerogatif Presiden terkait pengangkatan ini," jelas Sugeng. "Mengenai pergantian Kapolri ini suatu keniscayaan, karena ini suatu keniscayaan, maka menurut saya, insan Polri, pejabat utama khususnya, ini harus kompak menjaga keutuhan."
Siapapun yang nanti ditunjuk oleh Presiden Prabowo menjadi Kapolri, soliditas internal Polri harus tetap terjaga. Ini penting banget buat menjaga marwah institusi.
Pesan Penting Buat Polri: Jaga Soliditas, Bos!
Sugeng juga berpesan kepada seluruh insan Polri untuk selalu menjaga soliditas. Kalaupun mau ada kompetisi, lakukanlah kompetisi yang sehat, jangan sampai menggunakan cara-cara licik atau kampanye hitam. Ngerinya kalau sampai terjadi hal-hal seperti itu.
"Karena nanti walaupun itu terkait personel, tapi nanti yang jelek dan diserang itu ya institusi Polri," tegas Sugeng. "Pesan saya, insan Polri dari segala tingkatan harus solid."
Sugeng khawatir, jika internal Polri tidak solid, maka akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan Polri. Ini bisa jadi bumerang yang merugikan seluruh institusi. Jadi, menjaga kekompakan adalah kunci utama.
Penulis: Dini Susilowati
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 30, 2025