NEWS TANGERANG– Dunia MotoGP bergemuruh! Marc Marquez, sang ‘Baby Alien’, resmi dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP 2025. Pembalap andalan Ducati Lenovo Team ini mengunci titel bergengsi setelah tampil memukau dan finis kedua di Grand Prix Jepang, Sirkuit Motegi, Minggu (28/9/2025). Posisi runner-up tersebut sudah lebih dari cukup untuk memastikan gelar juara dunia ketujuhnya di kelas premier, sebuah pencapaian yang terasa seperti mimpi setelah perjalanan panjang penuh liku.
Sang Baby Alien Kembali Menggila!
Gelar ini bukan sekadar angka, melainkan simbol kebangkitan yang luar biasa. Bayangkan, Marc Marquez harus menunggu selama 2.184 hari, atau hampir enam tahun, sejak terakhir kali merengkuh titel juara dunia pada tahun 2019. Penantian panjang ini akhirnya terbayar lunas di tanah Jepang.
Bagi pembalap legendaris bernomor start #93 ini, titel MotoGP 2025 adalah penegasan bahwa ia telah kembali. Ini adalah bukti nyata bahwa cedera panjang yang sempat mengancam bahkan hampir mengakhiri kariernya, kini telah berhasil ia taklukkan dengan gagah berani.
Rekor Baru, Sejajar Legenda
Dengan mahkota juara dunia ketujuh di kelas utama, Marc Marquez kini resmi mensejajarkan diri dengan para dewa balap. Ia kini berdiri kokoh sebagai salah satu pembalap tersukses sepanjang sejarah MotoGP, membuktikan dominasinya sekali lagi.
Nama Marc Marquez kini bersanding dengan legenda hidup seperti Valentino Rossi, yang juga memiliki tujuh gelar di kelas premier (total sembilan gelar dunia). Hanya Giacomo Agostini dengan delapan gelar kelas utama yang masih berada di atasnya, sebuah target baru yang mungkin akan segera ia kejar.
Dari Cervera Menuju Puncak Dunia: Kilas Balik Karier Gemilang
Mari kita mundur sejenak melihat perjalanan luar biasa sang juara. Lahir di Cervera, Spanyol, pada 17 Februari 1993, bakat Marc Marquez sudah terlihat sejak dini, memukau siapa pun yang melihatnya beraksi di lintasan. Ia memulai petualangan profesionalnya di kelas 125cc dan langsung meraih gelar juara dunia pada 2010, menunjukkan potensi yang tak terbantahkan.
Dua tahun berselang, pada 2012, giliran kelas Moto2 yang ia taklukkan dengan sempurna, mengukuhkan dirinya sebagai bintang masa depan. Puncaknya, debut di kelas MotoGP pada 2013 bersama tim Repsol Honda langsung mengguncang dunia balap. Marquez mencetak sejarah sebagai rookie pertama dalam 35 tahun yang langsung merebut gelar juara dunia, sebuah pencapaian yang membuat banyak orang terkesima.
Tak hanya itu, ia juga dinobatkan sebagai pembalap termuda sepanjang sejarah MotoGP yang berhasil meraih titel di kelas premier. Sebuah awal yang benar-benar fenomenal dan langsung menempatkannya di jajaran pembalap top dunia.
Badai Cedera dan Keputusan Berani: Tinggalkan Zona Nyaman Honda
Namun, setiap kisah heroik pasti memiliki ujiannya. Tahun 2020 menjadi titik terendah dalam karier Marquez, saat ia mengalami patah tulang humerus kanan di GP Spanyol akibat kecelakaan parah. Insiden itu memaksanya menjalani empat kali operasi dan bahkan diperparah dengan munculnya masalah penglihatan ganda, atau diplopia, yang sangat mengancam masa depannya di dunia balap.
Empat musim berikutnya adalah masa-masa penuh penderitaan dan perjuangan yang tak terbayangkan, baik di dalam maupun di luar lintasan. Di tengah badai tersebut, Marquez mengambil keputusan paling berani dalam hidupnya: meninggalkan tim Repsol Honda yang sudah membesarkan namanya dan memberinya enam gelar juara dunia.
Ia memilih untuk bergabung dengan tim satelit Gresini Ducati pada musim 2024, sebuah langkah yang mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi. Dan ya, keputusan itu terbukti sangat tepat! Bersama Gresini, Marc Marquez menunjukkan sinyal kebangkitan dengan kembali meraih kemenangan dan mengakhiri musim di posisi ketiga klasemen akhir. Dunia mulai melihat kilau sang Baby Alien lagi, menandakan bahwa ia belum habis.
Bersinar Terang Bersama Ducati Lenovo Team: Era Baru Dimulai
Performa gemilang di Gresini tak luput dari perhatian Ducati. Tim pabrikan asal Italia itu langsung menarik Marc Marquez untuk bergabung dengan Ducati Lenovo Team pada musim 2025, berduet dengan juara bertahan Francesco Bagnaia. Ini adalah kesempatan emas bagi Marquez untuk kembali ke puncak.
Bersama tim pabrikan, Marquez menunjukkan konsistensi yang luar biasa, beradaptasi dengan cepat, dan terus memimpin di papan atas klasemen sepanjang musim. Puncaknya, di Grand Prix Jepang, ia berhasil mengunci gelar juara dunia yang sudah lama dinanti, sekaligus mengukir sejarah baru bersama tim barunya.
Ini bukan hanya sekadar gelar, ini adalah sebuah pernyataan. Marc Marquez telah menegaskan dirinya sebagai ikon comeback terbesar dalam sejarah olahraga motor, sebuah inspirasi bagi banyak orang. Dari titik terendah, di mana kariernya nyaris tamat karena cedera, kini ia berdiri gagah di puncak dunia, memimpin era baru bersama Ducati. Sebuah kisah inspiratif yang akan dikenang sepanjang masa!
Penulis: Dini Susilowati
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 29, 2025