Seedbacklink affiliate

Tangsel Bikin Kaget! Tanam 2000 Bibit Demi Harga Stabil: Jurus Ampuh Lawan Inflasi Terungkap!

Wali Kota Benyamin Davnie menanam bibit di Kawasan Pertanian Terpadu, Ciater.
Wali Kota Tangsel ikut serta dalam gerakan tanam serentak di Ciater.
banner 120x600

NEWS TANGERANG– Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk kota modern, Tangerang Selatan (Tangsel) punya jurus jitu nan hijau untuk menjaga kantong warganya? Pemerintah Kota Tangsel, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), baru saja menggebrak dengan gerakan tanam serentak di tujuh kecamatan. Aksi keren ini berlangsung pada Selasa, 16 September 2025, dan langsung jadi sorotan.

Kenapa Tanam Serentak? Ini Dia Misi Rahasia Pemkot Tangsel!

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, terlihat antusias saat ikut menanam di Kawasan Pertanian Terpadu, Ciater. Beliau menjelaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar menanam biasa, melainkan sebuah strategi multi-fungsi yang cerdas. Pertama, ini adalah langkah konkret untuk memastikan kebutuhan konsumsi dasar masyarakat Tangsel tetap terpenuhi dengan baik.

Lebih dari itu, gerakan ini juga punya misi mulia untuk melestarikan keanekaragaman tanaman lokal yang sering terlupakan. Yang paling penting, ini adalah upaya jangka panjang Pemkot Tangsel untuk menekan laju inflasi yang sering bikin pusing. Jadi, harga kebutuhan pokok bisa lebih stabil dan terjangkau bagi semua.

Bibit Pilihan untuk Warga Tangsel

"Total ada 2.000 bibit yang kami tanam, terdiri dari cabai dan terong," ungkap Benyamin. Ia menambahkan, pilihan jatuh pada kedua komoditas ini karena memang sangat digemari dan sering jadi menu utama di dapur-dapur rumah tangga warga Tangsel. Keduanya adalah primadona yang harganya sering bergejolak di pasaran.

Kabar baiknya, bibit-bibit ini juga sangat mudah didapatkan dan dirawat. Ini memungkinkan penyebaran gerakan tanam secara merata di seluruh tujuh kecamatan, memastikan semua warga bisa merasakan manfaatnya. Dari ujung ke ujung Tangsel, semangat bertani diharapkan tumbuh subur.

Bukan Sekadar Tanam Biasa: Target dan Tantangan di Balik Gerakan Ini

Wali Kota Benyamin berharap, dalam waktu sekitar tiga bulan ke depan, hasil panen ini sudah bisa dinikmati dan bermanfaat langsung bagi masyarakat. Ini adalah periode ideal bagi cabai dan terong untuk tumbuh maksimal dan siap dipanen. Tentu saja, setiap usaha pertanian punya tantangan tersendiri yang harus diwaspadai.

Benyamin mewaspadai dua faktor utama yang bisa menghambat keberhasilan panen: hama dan cuaca ekstrem. "Terlalu banyak hujan atau air bisa sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman," jelasnya. "Hama juga harus terus diwaspadai agar tidak merusak hasil panen. Kuncinya adalah penyiraman yang cukup dan perawatan yang tepat."

Inovasi Bertani Ala Anak Muda: Hidroponik dan Dinding Vertikal

Tak hanya itu, Pemkot Tangsel juga mendorong masyarakat, khususnya anak muda, untuk lebih kreatif dalam metode penanaman. Benyamin menyarankan penggunaan teknik modern seperti hidroponik atau memanfaatkan dinding vertikal. Cara ini sangat cocok untuk lahan terbatas di perkotaan, sekaligus bisa jadi hobi seru yang menghasilkan.

Siapa bilang bertani itu kuno? Di Tangsel, bertani bisa jadi gaya hidup kekinian yang ramah lingkungan dan dompet. Dengan sentuhan inovasi, lahan sempit pun bisa disulap jadi kebun produktif yang estetik dan fungsional. Ini adalah ajakan untuk berpikir out of the box dalam urusan pangan.

Dari 2000 Bibit Jadi Jutaan Manfaat: Harapan DKP3 untuk Warga Tangsel

Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman, turut menambahkan optimisme terkait gerakan ini. Dari 2.000 bibit cabai dan terong yang ditanam, ia menargetkan hasil panen yang cukup signifikan. Ini bukan hanya tentang kuantitas, tapi juga kualitas dan ketersediaan pangan lokal.

"Kami berharap bisa memanen sekitar 3 ton cabai dan 4 ton terong," ujar Yepi. Angka ini tentu bukan main-main dan diharapkan bisa memberikan dampak nyata dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Tangsel. Ini adalah langkah nyata menuju kemandirian pangan kota.

Yuk, Ikut Gerakan Hijau Tangsel! Ini Cara Kamu Bisa Berkontribusi

Gerakan tanam serentak ini bukan hanya tugas pemerintah, lho! Ini adalah ajakan untuk seluruh warga Tangsel, terutama generasi muda, untuk ikut berpartisipasi aktif. Bayangkan, jika setiap rumah punya kebun kecil sendiri, betapa mandirinya kita dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Kamu bisa mulai dengan menanam bumbu dapur atau sayuran favorit di pot kecil, di balkon, atau bahkan dengan teknik hidroponik yang lagi hits. Selain bikin lingkungan lebih hijau, ini juga bisa jadi aktivitas seru yang menghemat pengeluaran belanja bulanan. Bahkan, bisa jadi sumber penghasilan tambahan jika panen melimpah!

Manfaat Lebih dari Sekadar Harga Stabil

Selain membantu menekan inflasi, gerakan bertani di perkotaan ini punya banyak manfaat lain yang mungkin belum kamu sadari. Bayangkan, sayuran dan buah-buahan yang kamu konsumsi adalah hasil tangan sendiri, bebas pestisida, dan pastinya lebih segar! Ini berarti gaya hidup yang lebih sehat dan alami untuk seluruh keluarga.

Bertani juga bisa jadi terapi stres yang ampuh, lho. Melihat tanaman tumbuh subur dari bibit kecil hingga berbuah itu rasanya luar biasa memuaskan. Ditambah lagi, ini bisa jadi cara asyik untuk berinteraksi dengan tetangga atau teman, saling berbagi tips atau hasil panen. Lingkungan kota pun jadi lebih hijau, asri, dan komunitasnya lebih erat.

Dengan begitu, kita semua bisa jadi bagian dari solusi untuk ketahanan pangan dan menekan inflasi. Inisiatif Pemkot Tangsel ini membuktikan bahwa inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan serta ekonomi bisa berjalan beriringan. Dari lahan-lahan kecil di tujuh kecamatan, harapan besar untuk masa depan Tangsel yang lebih hijau, mandiri, dan stabil secara ekonomi sedang tumbuh. Mari kita dukung penuh gerakan positif ini dan jadikan Tangsel kota yang mandiri pangan! Yuk, mulai tanam sekarang, panen manfaatnya nanti!

Penulis: Dini Susilowati

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: September 17, 2025

Promo Akad Nikah Makeup