NEWS TANGERANG– Sobat News Tangerang, pernahkah kamu membayangkan kalau benda-benda plastik yang sering kita gunakan sehari-hari, dari botol minum sampai kemasan makanan, ternyata menyimpan bahaya tersembunyi? Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal bergengsi The Lancet Child & Adolescent Health mengungkap fakta mengejutkan. Paparan bahan kimia plastik sejak masa kanak-kanak bisa menimbulkan risiko kesehatan serius yang terbawa hingga dewasa. Ini bukan cuma gosip, tapi hasil analisis dari ratusan penelitian, lho!
Kenapa Plastik Bisa Jadi Ancaman Serius?
Penelitian ini memperingatkan kita semua bahwa plastik di lingkungan kita adalah ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak. Mereka menyoroti tiga kelompok utama bahan kimia berbahaya yang sering kita temui. Bahan-bahan ini bukan cuma ada di pabrik, tapi ada di sekitar kita, bahkan di barang-barang yang kita sentuh setiap hari.
Profesor pediatri Leonardo Trasande dari NYU Grossman School of Medicine di New York, yang juga penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa bahan kimia ini ditemukan di mana-mana. Mulai dari kemasan makanan yang sering kita beli, produk kosmetik yang kita pakai, sampai struk kertas yang kita terima setelah belanja. Bayangkan, betapa dekatnya kita dengan ancaman ini!
Mengenal Lebih Dekat ‘Musuh’ di Balik Plastik: Ftalat, Bisfenol, dan PFAS
Studi ini secara spesifik menyoroti tiga jenis bahan kimia yang paling sering jadi masalah. Penting banget buat kita tahu apa saja mereka dan bagaimana cara kerjanya.
Ftalat: Si Fleksibel yang Berbahaya
Ftalat adalah bahan kimia yang sering ditambahkan ke plastik untuk membuatnya lebih fleksibel dan tahan lama. Kamu bisa menemukannya di mainan anak-anak, lantai vinyl, tirai shower, bahkan beberapa produk perawatan pribadi seperti sampo atau lotion. Bahan kimia ini dikenal sebagai pengganggu hormon atau endocrine disruptor.
Paparan ftalat bisa mengganggu sistem endokrin tubuh, yang bertanggung jawab mengatur hormon. Pada anak-anak, ini bisa berdampak pada perkembangan reproduksi, bahkan dikaitkan dengan masalah pernapasan seperti asma, dan gangguan perkembangan saraf. Ngeri, kan?
Bisfenol: Penguat yang Mengganggu Hormon
Selanjutnya ada bisfenol, seperti BPA (Bisphenol A), BPS, dan BPF. Bahan kimia ini digunakan untuk membuat plastik lebih kuat dan keras. Kamu mungkin sering mendengar tentang BPA-free, itu karena BPA memang sudah lama diketahui berbahaya. Bisfenol banyak ditemukan di botol minum plastik, wadah makanan, lapisan kaleng makanan dan minuman, serta kertas struk kasir.
Sama seperti ftalat, bisfenol juga merupakan pengganggu hormon yang kuat. Paparan bisfenol pada anak-anak dikaitkan dengan masalah perilaku, gangguan perkembangan otak, obesitas, dan bahkan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes di kemudian hari. Jadi, jangan anggap remeh label "BPA-free" ya, Sobat News Tangerang.
PFAS: Tahan Air dan Panas, Tapi Juga Racun
Terakhir, ada zat perfluoroalkil (PFAS) dan polifluoroalkil (PFAS). Bahan kimia ini punya julukan "forever chemicals" karena sangat sulit terurai di lingkungan dan di dalam tubuh. PFAS digunakan untuk membuat produk tahan air, tahan noda, dan tahan panas. Contohnya ada di wajan anti lengket, kemasan makanan cepat saji, pakaian tahan air, dan karpet.
Paparan PFAS, bahkan dalam jumlah kecil, bisa berdampak serius pada kesehatan. Studi menunjukkan PFAS dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, fungsi tiroid, meningkatkan risiko kanker, dan menyebabkan masalah perkembangan pada anak-anak. Mengingat mereka sulit hilang, akumulasinya di tubuh kita bisa jadi masalah besar.
Dari Mana Saja Kita Terpapar?
Paparan bahan kimia plastik ini bukan cuma dari satu sumber, Sobat News Tangerang. Selain kemasan makanan, kosmetik, dan struk kertas, ada banyak cara lain kita bisa terpapar. Misalnya, saat kita memanaskan makanan di wadah plastik dalam microwave. Proses pemanasan ini bisa melepaskan mikroplastik dan nanopartikel yang sangat kecil, lalu tanpa sadar kita telan bersama makanan.
Mainan anak-anak yang terbuat dari plastik, terutama yang murah dan tidak berlabel SNI, juga bisa jadi sumber ftalat dan bisfenol. Anak-anak kecil punya kebiasaan memasukkan benda ke mulut, sehingga risiko paparannya jadi lebih tinggi. Bahkan, debu di rumah kita bisa mengandung partikel-partikel kimia plastik ini.
Dampak Jangka Panjang yang Bikin Merinding
Studi ini menegaskan bahwa ada bukti kuat kalau zat-zat dari produk plastik berkontribusi pada penyakit di berbagai organ tubuh dan mengganggu fungsi hormon. Ini bukan cuma teori, tapi didukung oleh studi laboratorium dan penelitian pada manusia. Artinya, apa yang kita alami sekarang bisa jadi hasil dari paparan di masa lalu.
Bayangkan, Sobat News Tangerang, paparan bahan kimia ini sejak kecil bisa memengaruhi perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, sistem reproduksi, dan metabolisme. Ini bisa berujung pada masalah kesehatan kronis seperti obesitas, diabetes, gangguan tiroid, masalah kesuburan, hingga gangguan perkembangan saraf seperti ADHD. Dampaknya bisa dirasakan seumur hidup, lho.
Apa yang Bisa Kita Lakukan, Sobat News Tangerang?
Meskipun ancamannya besar, kita tidak bisa menyerah begitu saja. Ada beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan untuk mengurangi paparan bahan kimia plastik ini:
- Hindari Memanaskan Makanan di Wadah Plastik: Gunakan wadah kaca atau keramik saat memanaskan makanan di microwave.
- Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Bawa botol minum sendiri, tas belanja kain, dan wadah makanan reusable.
- Pilih Produk Berlabel "BPA-Free" dan "Phthalate-Free": Terutama untuk mainan anak-anak dan perlengkapan bayi.
- Perhatikan Produk Non-Stick: Jika memungkinkan, ganti wajan anti lengket dengan bahan stainless steel atau cast iron untuk menghindari PFAS.
- Batasi Makanan Olahan dan Cepat Saji: Kemasan makanan ini seringkali mengandung bahan kimia berbahaya.
- Cuci Tangan Secara Teratur: Terutama setelah memegang struk kasir atau sebelum makan, untuk mengurangi paparan bisfenol.
- Bersihkan Rumah Secara Rutin: Debu bisa jadi tempat berkumpulnya partikel kimia plastik.
Masa Depan Bebas Plastik Beracun Dimulai dari Kita
Kesadaran akan bahaya ini adalah langkah pertama. Dengan informasi ini, Sobat News Tangerang bisa mulai membuat pilihan yang lebih bijak untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat. Melindungi anak-anak dari paparan bahan kimia plastik sejak dini adalah investasi untuk masa depan kesehatan mereka. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat, bebas dari ancaman senyap di balik plastik.
Penulis: Tita Yunita
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: September 24, 2025